• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Tak Kusangka, Tanaman Liar Belakang Rumah Bisa Jadi Lauk Harian Untuk Bu Sarni.

ayam.kapirAvatar border
TS
ayam.kapir
Tak Kusangka, Tanaman Liar Belakang Rumah Bisa Jadi Lauk Harian Untuk Bu Sarni.


Percaya ga, sesuatu yang kecil dan sering kita anggap remeh ternyata bisa jadi bermanfaat untuk orang lain? Ane sih percaya banget tentang hal itu. Tapi ane ga menyangka aja bayam liar belakang rumah ane yang sama sekali ga berguna buat ane, bahkan sering ane injek-injek itu bisa jadi lauk utama untuk keluarg bu Sarni.

Di keluarga ane kebetulan baik ane, ibu, bapak semuanya mempunyai selera yang sama, yaitu kami tidak terlalu menyukai sayur-sayuran. Kalopun sesekali kami ingin makan sayur, kami tidak pernah makan sayur dipasar apalagi sayur yang tumbuh liar. Ibu ane selalu beli sayur organik yang harganya terhitung lumayan mahal, bisa 3-5 kali lipat sayur biasa di pasar. 

Sebenarnya kalo menurut ane pribadi, antara sayur organik dan sayur di pasar dari segi rasa hampir sama. Cuma kalo kata ibu ane, sayur dipasar kan belum tau gimana perawatanya, siapa tau sayur itu disemprot dengan obat-obatan hama atau pupuk kimia lainnya, bayangkan itu obat hama bagaimana ceritanya kalau dimakan di tubuh manusia. Sayur yang harusnya menjadi sumber kesehatan melah bisa-bisa  menjadi sumber penyakit. Pertimbangan ini lah yang membuat ibu ane lebih memilih membeli sayur organik ketimbang sayur pasar.

Ngomong-ngomong soal sayur, ane jadi teringat ternyata sayur bayam liar belakang rumah ane. Bayam-bayam liar ini selalu dibuangi oleh bapak , karena selain tidak ada manfaatnya juga kalau gerombolan bayam dibiarkan liar akan menjadi sarang ular. Makanya bapak ane selalu rutin setiap minggu membersihkan gerombolan bayam liar dibelakang rumah ini. 




Biasanya bayam-bayam ini dibuang begitu saja oleh bapak, cuma waktu itu ane berpesan ke bapak. "Pak nanti kalau mau bersih-bersih halaman belakang itu bayam-bayam liar jangan dibuang, dikasih ke Maul aja. Dia kan pelihara kambing, lumayan bisa buat kasih makan kambing, ntar aku bawain sekalian aku main ke rumah Maul". 

Ternyata bener bayam-bayam liar itu di kumpulin sama bapak, ada kali segiling. Ane udah siap-siap buat bawa ke rumah Maul, eh ditengah jalan ane ketemu bu Sarni yang baru pulang setelah ngeburuh di ladang pak RT. 

Bu Sarni : "Kamu bawa apa Fa?" tanyanya kepadaku.

Ane : "Bawa Bayam bu"

Bu Sarni : "Mau dijual ya?"

Ane : "Engga bu, orang ini bayam liar kok, ga enak dimasak mau dikasih makan kambingnya maul"

Bu Sarni : "bu Sarni minta boleh sedikit bayamnya?"

Ane : "Boleh, emangnya mau buat apa bu?"

Bu Sarni : "Buat lauk makan"

Ane sempat terheran-heran dan kaget, karena setau ane bayam liar seperti ini ga enak untuk dimasak, tapi ane juga kurang tau sih, karena ibu ane juga ga pernah masak bayam liar ini. Tapi karena bu Sarni bilang katanya dari pada buat makan kambing mending buat makan Bu Sarni sama keluarga ya akhirnya ane kasih aja semuanya. 

Selang seminggu, ane ketemu lagi dijalan dengan bu Sarni. Dia mengucapkan terimakasih, karena bayam liar yang kemaren ane kasih bisa buat lauk makan selama seminggu dirumah. Mendengar itu ane merasa kasihan dengan bu Sarni, memang si setau ane bu Sarni ini memang hanya seorang buruh tani, dia mempunyai 4 orang anak, suaminya merantau ke Sumatera tapi entah bagaimana kabarnya karena sudah bertahun-tahun kabarnya tidak pernah pulang.

Lalu ane menawarkan bu Sarni bayam lagi, karena memang masih banyak di belakang rumah. Dari pada dibuang lebih baik bu Sarni ambil saja, kapanpun kalau bu Sarni butuh boleh petik bayam sesuka bu Sarni. 

Bu Sarni pun mengucapkan banyak terimakasih, karena sudah memperbolehkan untuk memetik bayam di belakang rumah. Kalau dari cerintanya , ternyata sedih sekali biasanya bu Sarni dan anak-anak makan cuma dengan lauk garam dan minyak jelantah saja. Sedih sekali ane mendengarnya.

Ane menceritakan kepada ibu sekaligus untuk meminta izin jika bu Sarni mungkin sewaktu-waktu akan memetik bayam di pekarangan belakang rumah, soalnya kasian dari pada bu Sarni makan sama garam, lagian dari pada bayam dibelakang rumah cuma dibuang mending buat bu Sarni. Ibu ane malah seneng banget kalo bu Sarni mau ambil bayam di belakang rumah. Setidaknya bayam liar itu bisa berarti dan bermanfaat untuk orang lain.


Dari situ ane mulai berpikir ternyata diluar sana masih banyak orang yang membutuhkan, mungkin bantuan sayur ini terlihat sepele. Namun nyatanya bisa menjadi berkah luar biasa untuk orang lain. Sekecil apapun jika kita mau berbagi alangkah indahnya dunia. Dan ane juga mulai belajar bahwa sesuatu yang tidak berarti untuk kita belum tentu tidak berarti juga untuk orang lain. Maka tawarkanlah, karena terkadang orang akan malu jika harus meminta, jadi tidak ada salahnya kita menawarkan bantuan untuk orang lain.


Spoiler for berbagi cendol:


sumber : Pengalaman pribadi.
ginanisa7
nunu403
swiitdebby
swiitdebby dan 51 lainnya memberi reputasi
52
761
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Tampilkan semua post
salminoAvatar border
salmino
#4
bukannya dari dulu ya bayam tuh emang bisa dikonsumsi?
agan gak nyangka? baru tau sekarang?
emoticon-Bingungemoticon-Bingung emoticon-Bingung
ayam.kapir
ayam.kapir memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.