Apa yang lagi viral, yaahhGanSis? Tentu kita semua tahu, sadar dan bahkan terus memantau sesuatu yang sedang melanda dunia. Apalagi kalau bukan soal virus #corona alias #covid-19
Terlepas dari segala pemberitaannya, baik update resmi sampai ke teori konspirasi yang silih berganti dan terus di update pada berbagai media, maka tagar viral lain ikut bermunculan.

Bak rantai supply yang membentuk lingkaran aktivitas baru, pemberitaan Covid-19 memunculkan banyak hal viral lainnya, baik positif maupun negatif. Beberapa tagar viral lain yang akunya maksud seperti, #dirumahaja dan #mumpungdirumah yang didengungkan KasKus, atau bahkan tagar #lockdown

Bicara soal tetap di rumah, tentunya termasuk urusan studi atau juga aktivitas cari duit jadi ramai dengan tagar-nya : #WFH atau #workfromhome
Bisa dibayangkan ke-gabut-an pemirsa dan para baginda netizen di penjuru dunia.
Saking gabut-nya, maka lahirlah satu jenis kreatifitas yang menyemarakkan dunia per-kopi-an.



Nggakcuma para penikmat kopi dan pecinta #filosofikopi , karena sebegitu bosannya, orang yang punya riwayat medis asam lambung pun nekat ikutan membuat kopi yang satu ini.

Ya! Apalagi kalo bukan tentang kopi ter-gabut sedunia : #dalgona #dalgonacoffee

Kenapa bagi akunya kopi ter-gabut? Karena cara membuat Dalgona ini anti mainstream, seperti yang kita ketahui. Dikocok 400 kali, gitu loh ...



Cara membuat Dalgona Coffee yang unik, mampu melawan arus akan citra kopi yang selama ini kita tahu jika terasa nikmat diseruput sebagai minuman dengan berbagai mix dan cara membuatnya.
Kenapa berlawanan? Karena Dalgona justru kebalikannya, yaitu minuman atau pencuci mulut dengan topping rasa kopi.

Bicara soal topping cair, pasti terpikir frothy creamyang lembut dan foamy, kan? Atau dengan rasa yang kuat seperti siraman Vla.
Tapi, justru itu Dalgona menjadi viral. Topping frothy seperti cream lembut yang sangat kuat baik rasa dan aromanya. Itulah Dalgona.





Itulah yang membuat Dalgona membumi.
Bayangkan, GanSis, cukup dengan bubuk ekstrak kopi, yang mana ada suatu brand di pasaran sudah menjualnya, lalu gula, dan air! Sebenarnya bisa dibuat dengan air kopi apapun yang super kental, disaring hingga tanpa meninggalkan ampas. Akunya sudah coba memakai poci, sayang nggak akunya record.

Karena itu, Dalgona juga sedikit memberi wawasan baru bagi akunya, ternyata bisa membuat cream dengan bahan yang simple tersebut. Membelokkan persepsi tentang mengolah bahan makanan menjadi cream, bukan? Karena itu, Dalgona membumi, namun juga selangit viralnya.



Itu dia keunikan lain dari Dalgona, yaahh GanSis. Gampang tapi sulit. Itu karena sangking gampangnya, maka menjadi sulit karena memang di luar pemikiran atau citra pengolahan makanan yang sudah ada. Akunya ulangi, hanya dengan ekstrak kopi, gula, dan air!

Selama menjadi viral, akunya kurang tertarik untuk ikut membuat. Sebagai pecandu (bukan penikmat) kopi, akunya selalu kurang tertarik dengan berbagai jenis olahan minuman kopi.
Bagi akunya, yang ternikmat itu hanyalah kopi dan air alias kopi item. Tanpa campuran apapun, termasuk gula. Walaupun terkadang di pagi hari, sering akunya mix dengan dark coklat berkandungan zat arang, agar perut sedikit nyaman dengan asamnya kopi.

Tapi, sebagai Event Hunter(lumayan, effort buat isi pulsa kalo menang)
Akunya jadi ikutan buat Dalgona, deh.

Tapi karena menu daily diet akunya super ketat, sampai konsumsi gula juga ada kuotanya, jadi mencoba menjadikan Dalgona sebagai topping menu diet akunya.

Karena itu akunya membuat :
Panna Cotta dengan Basil Seeds atau Biji Selasih. Pudding dan makanan diet satu ini terkenal sebagai dessert yang baik untuk diet. Kalau di belahan Eropa, biasanya memakai Chia Seeds, bukan Biji Selasih.


Apa saja bahan dan cara membuat? Yuk, kita simak, GanSis!










____________________
disusun oleh : @anasabila(opini pribadi)
gambar & video : dokumen pribadi