Ayah Bunda Kembalilah ke Rumah



Menjadi orang tua itu bukan perkara mudah dan sepele. Menjadi orang tua adalah project hampir separuh hidup manusia. Namun sayangnya tidak ada sekolah khusus yang mengajarkan bagaimana menjadi orang tua yang baik dan sukses. Apalagi menjadi orang tua di era digital seperti saat ini.

Karena itulah, beberapa tahun lalu, saya mengikuti sebuah seminar yang membuat saya tercengang. Bunda Elly Risman, seorang psikolog kelahiran Aceh 21 April 1951 yang mengisi seminar kala itu menunjukkan beberapa contoh chat anak-anak remaja yang mengerikan, mengalahkan ngerinya film horor.

Bunda Elly, menangani banyak sekali para pelajar yang terpapar pornografi, dari Yayasan yang didirikannya, yaitu Yayasan Kita dan Buah Hati.



Dari situlah bunda Elly, ibu dari tiga putri itu mulai gencar untuk mengadakan seminar-seminar dan kajian-kajian parenting baik online maupun offline.





Begitulah betapa besarnya perhatian Bunda Elly Risman alumni Universitas Indonesia tahun 1979 ini, benar-benar menginginkan para orang tua mendampingi putra-putrinya dengan benar-benar dan sungguh-sungguh supaya para generasi penerus ini tidak menjadi generasi bak buih.

Perempuan yang pernah tinggal di Amerika Serikat tahun 1992 hingga kembali ke tanah air pada tahun 1998 ini mendampingi suami mengambil program PhD, disitulah bunda Elly mengikuti kelas-kelas parenting Florida State University-Talahase. Kemudian beliau mendirikan TK Al Qur'an dan menjabat sebagai kepala sekolahnya hingga tahun 1997.

Dari seminar dan talk show Bunda Elly yang saya ikuti, akhirnya saya selaku orang tua benar-benar tersadarkan, sehingga lebih banyak memperhatikan anak-anak dengan tidak memberikan gadget kepada anak-anak. Kemudian lebih sering mendampingi dan membimbing supaya lebih ta'at pada aturan agama dimanapun berada.

Itulah bagaimana Ibu Elly Risman Musa, yang menginspirasi saya selaku orang tua, yang mendidik anak-anak di era digital yang penuh dengan tantangan. Semoga dapat menginspirasi orang tua-orang tua Indonesia yang lainnya.

Sehingga para orang tua dapat menghadirkan dirinya di jiwa-jiwa anak-anak dengan maksimal.