i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Anies: Mau Selamatkan Bangsa? Tinggallah di Rumah!


Anies: Mau Selamatkan Bangsa? Tinggallah di Rumah!

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui virus corona sudah menjadi ancaman yang serius bagi Indonesia. Karena itu, ia menyebut pihaknya akan melakukan berbagai upaya khususnya di Jakarta dalam mencegah penularan virus.

Masyarakat juga dimintanya untuk ikut berpartisipasi dengan tak keluar rumah dan melakukan aktifitas di luar. Menurutnya tindakan ini bisa menyelamatkan bangsa dan termasuk keluarga di sekitar.

"Hari ini bila ingin melindungi saudara sebangsa, maka tinggal di rumah, kurangi interaksi," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (19/3/2020).

Menurutnya peran serta masyarakat begitu penting dalam memutus rantai penularan virus ini. Dengan melanggarnya, satu orang bisa menulari masyarakat luas.

"Jika kita tidak melakukan ini maka membahayakan semua. Yang berpotensi terjangkiti begitu banyak dan yang terpapar tak selalu menunjukan gejala," jelasnya.

Terlebih lagi, peningkatan pasien yang terjangkit virus ini belakangan begitu signifikan. Bahkan di Jakarta, seluruh kawasannya disebut Anies sudah menjadi tempat yang berpotensi menularkan virus ini.

"Pertambahannya sangat cepat dan tidak lagi di kawasan tertentu. Saat ini sudah disemua kawasan," pungkasnya.
sumber

*******

Untuk pertama kalinya, TS setuju dengan seruan Anies Baswedan.

Meskipun tidak secara spesifik menjelaskan apa dan bagaimana cara bagi mereka yang terpaksa harus keluar rumah karena mencari nafkah, tapi cukuplah seruan ini. Singkat, padat, jelas. Ini pernyataan Anies Baswedan yang paling singkat tanpa dibumbui oleh olah kata yang justru membuat rumit dan pusing diterjemahkan.

Covid-19 benar-benar menunjukan bahwa virus ini, untuk saat ini tak bisa disepelekan. Ancaman kematian bagi yang terpapar sudah terbukti dan makin bertambah. Jakarta sendiri sekarang menjadi epicentrum pandemi virus ini, dan sialnya TS ada di epicentrum ini.

Sebagai contoh, tadi pagi karena alasan terpaksa, TS harus kepasar yang berjarak sekitar 300 meteran dari rumah TS. Pasar yang TS pikir sepi, ternyata tak berubah, tetap ramai oleh penjual dan pembeli. Intensitas sepeda motorpun nampak tak berubah. Mereka yang ingin bekerja terlihat tak henti-hentinya berpacu dengan waktu.

Yang membuat miris, hampir sebagian besar penjual dan pembeli di pasar tersebut tak memakai masker. Itu termasuk anak-anak balita yang diajak ibunya berbelanja ke pasar! Nah, paham kan sampai disini, kenapa TS bilang bahwa warga Jakarta itu terkenal ndableg untuk kelas menengah kebawah. Mereka seolah abai dengan bahaya yang mengancam. Dan ada 1 balita yang terus menerus batuk, tapi sang ibu seolah tak peduli, tetap fokus dengan belanjanya. Padahal 2 hari sebelumnya beredar kabar bahwa ada masyarakat sekitar pasar ini yang didiagnosa positif menderita corona dan tengah dirawat di RSUD.

Sehubungan dengan pemberlakuan pembelian sembako yang dibatasi, menurut pengamatan TS, tak ada yang berubah. Semua bebas. Komoditas kebutuhan sehari-hari seperti beras, mie instant, gula, minyak goreng, tetap tersedia melimpah. Bebas mau membeli berapa saja.

TS cuma menyarankan kepada Anies Baswedan selaku pemangku jabatan gubernur di DKI Jakarta, sebisa mungkin menurunkan jajaran dari Dinas Kesehatan untuk langsung turun ke pasar-pasar, mensosialisasikan secara langsung ke rumah penduduk mengenai pentingnya berdiam diri di rumah menghindari keramaian kecuali memang ada keperluan yang benar-benar penting.

TS juga menuntut kepada Anies Baswedan agar membagikan masker gratis ke keluarga-keluarga di Jakarta berdasar jumlah orang dalam sebuah keluarga dikalikan 3. Janganlah dalam bencana wabah mematikan ini justru tertawa dan membiarkan BUMD menjual masker dengan harga tak wajar, meskipun dengan alasan apapun juga. Itu tidak manusiawi. Paham ya Nies.

TS juga meminta agar Anies Baswedan mengerahkan Satpol PP untuk merazia anak-anak sekolah yang berkeliaran di warnet-warnet atau pusat perbelanjaan dan mendata mereka lalu memberi sangsi tegas kepada orangtuanya, entah mencabut KJP bagi yang memiliki atau menahan KTP orangtuanya sebagai bentuk hukuman bahwa mereka abai terhadap keselamatan anaknya dan orang lain.

Jikapun ingin melakukan lockdown, disamping harus meminta ijin kepada pemerintah pusat, sebisa mungkin melakukan lockdown tidak secara penuh. Berlakukan razia KTP di pintu-pintu masuk ke ibukota, entah melalui jalur darat ataupun laut. Suruh balik kanan mereka yang jelas bukan warga DKI Jakarta. Itu demi mereka sendiri, bukan hanya demi masyarakat Jakarta.

Dan terakhir, siapkan dana taktis APBD tersendiri yang nilainya sepadan dengan yang dikeluarkan untuk balapan tamiya, bukan cuma puluhan milyar.

Bisa Nies?
Dan TS mendukung seruan Anies Baswedan untuk masyarakat Jakarta agar berdiam diri dirumah. Urusan bagaimana cara para pengusaha mensiasati para pegawainya untuk tetap bisa bekerja dari rumah dan tetap menerima gaji atau insentif dari perusahaan, biarlah menjadi urusan Anies dan pengusaha.

Untuk hal ini, TS mendukung. Tapi bukan berarti TS melupakan seluruh kesalahan Anies dalam membuat kebijakan atau proyek prestisius yang jauh dari bermanfaat bagi masyarakat Jakarta.

Ayo Nies. Pasang kuda-kuda. Berlarilah cepat menghapus kesalahan soal Amigos dan pengurangan transportasi umum kemarin itu yang justru membuat Covid-19 bisa merajalela.

Kita bahu membahu menyelamatkan bangsa dan tentunya Jakarta.


Diubah oleh i.am.legend. 19-03-2020 18:52
knoopy
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 24 lainnya memberi reputasi
23
4.8K
91
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Tampilkan semua post
sunny.wijayaAvatar border
sunny.wijaya
#8
Bukannya baru kemarin si abu janda share di tik tok bahwa warga jakarta gak takut dengan korona.

Lalu si deni siregar dengan gagahnya bilang korona bukan masalah utama.

Dan nastak2 disini yg memaki si nganies supaya urusin banjir aja. Gak usah urusin kerjaan pusat.

Jadi makanlah apa yg telah kalian buat.

Kita sama2 jadi korban.
Tapi kalian lah para jahanam yg membuat keadaan jadi begini.

dmcarthur
gw.kenshin1601
l4uts3latan
l4uts3latan dan 13 lainnya memberi reputasi
14
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.