Kaskus

Story

yanagi92055Avatar border
TS
yanagi92055
Pencarian Belum Usai [TRUE STORY] - SEASON 3
Selamat Datang di Thread Gue 
(私のスレッドへようこそ)


Pencarian Belum Usai [TRUE STORY] - SEASON 3


TERIMA KASIH BANYAK ATAS ATENSI DAN APRESIASI YANG TELAH GANSIS READERBERIKAN DI DUA TRIT GUE SEBELUMNYA. SEMOGA DI TRIT SELANJUTNYA INI, GUE DAPAT MENUNJUKKAN PERFORMA TERBAIK GUE DALAM PENULISAN DAN PACKAGING CERITA AGAR SEMUA READER YANG BERKUNJUNG DISINI SELALU HAPPY DAN TERHIBUR

Spoiler for Season 1 dan Season 2:


Last Season, on Muara Sebuah Pencarian - Season 2 :
Quote:




INFORMASI TERKAIT UPDATE TRIT ATAU KEMUNGKINAN KARYA LAINNYA BISA JUGA DI CEK DI IG: @yanagi92055 SEBAGAI ALTERNATIF JIKA NOTIF KASKUS BERMASALAH


Spoiler for INDEX SEASON 3:


Spoiler for LINK BARU PERATURAN & MULUSTRASI SEASON 3:



Quote:


Quote:

Quote:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 83 suara
Perlukah Seri ini dilanjutkan?
Perlu
99%
Tidak Perlu
1%
Diubah oleh yanagi92055 08-09-2020 10:25
sehat.selamat.Avatar border
JabLai cOYAvatar border
al.galauwiAvatar border
al.galauwi dan 142 lainnya memberi reputasi
133
342.8K
4.9K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
yanagi92055Avatar border
TS
yanagi92055
#1781
Pengungkapan
Perjalanan gue menuju ke rumah makan Padang yang sudah dikabarkan oleh Dee menjadi tujuan yang jauh. Perjalanan ini sungguh terasa sangat berat. Tapi pada akhirnya gue pun sampai disana. Disana Dee sudah duduk manis disebuah kursi sambil bermain dengan HPnya. Sementara gue hanya memperhatikan dia dari jauh.

“Anak ini yang bikin hubungan gue jadi nggak lancar.” Ucap gue dalam hati.

Semua perlakuan dia selama gue berhubungan dengan Emi pun terlintas lagi dalam otak gue. Oleh karenanya gue berubah menjadi benci melihat sosok Dee ini. Dialah yang menjadi biang keladi semuanya.

Dengan kebencian yang membuncah seperti itu, pada akhirnya gue memutuskan untuk kembali saja dan tidak menemui Dee yang sudah ada disana. Gue memutuskan untuk ke kantor saja dan bermalam disana. Gue nggak mau muka yang lusuh seperti ini harus pulang kerumah malah ditanyain macam-macam nanti. Makin rusak mood gue yang ada.

Gue sudah tau dari awal gue memang menyayangi Emi dengan sepenuh hati gue dan itu adalah sebuah keyakinan dalam hati gue. namun dengan adanya kejadian ini, apalagi sejak pulang dari Padang tempo hari dan bertemu dengan Dee, semuanya jadi kacau.

Untungnya gue sudah memiliki kasur lipat dikantor. Jadi bisa bermalam saja disana. Besok gue akan menemui Emi dan cerita semuanya. Mungkin dia nggak akan begitu saja percaya, karena kejadian dari awal sampai hari ini antara gue dan Dee itu seperti dibuat-buat. Tapi lebih baik gue cerita biar jelas semuanya.

Sesampainya dikantor, gue melihat HP gue dan banyak sekali notifikasi dari mulai chat, SMS, misscall dan bahkan mention twitter. Semuanya dari Dee. Tapi diantara sebegitu banyak notifikasi itu, ada Anis nyelip. Ngapain juga dia ikutan telpon gue? Apa jangan-jangan si Anis mau ikut campur urusan gue dan Dee lagi? Atau malah karena dia sudah menyadari ada yang nggak beres dari hubungan gue baik dengan Emi ataupun dengan Dee, dia mau mencoba mencari kesempatan.

Saking kalutnya gue, gue sampai nggak berganti pakaian sama sekali. gue hanya tiduran, main game di laptop yang gue hubungkan dengan TV flat screen 60 inch diruang meeting dan membesarkan volume suara yang keadaannya sebenernya sudah seperti home theater. Itu semua biar menghilangkan rasa stres dan kecewa gue dengan Dee. Gue berniat baik, malah akhirnya kayak begini hubungan gue dengan dia.

Makan malam yang tadi gue beli akhirnya gue makan juga walaupun sudah dingin. Ketika gue sedang makan, telpon gue bunyi. Ternyata Anis. Ini kesempatan gue. gue mau tau segala informasi yang dia tau selama ini yang berhubungan dengan Dee dan semua kekacauan yang dia buat. Karena entah kenapa gue yakin Anis juga ikut andil dari semua kekacauan hubungan gue dengan Emi dan kejadian-kejadian konyol yang mengiringi perjalanan hubungan kami.

ANIS CALL

Quote:


Ini adalah hal yang paling anj*ng menurut gue. Ngapain dia susah payah mau deket sama gue lagi sementara ternyata dia udah punya yang lain? Gue mungkin juga pernah melakukan seperti ini, tapi gue nggak memohon-mohon sampai sebegitunya sampai merusak hubungan orang lain. Dan Dee punya pikiran seperti itu, gue yakin pasti Anis yang mempengaruhi ini semua. Tapi gue sama sekali nggak punya bukti buat nuduh, jadi gue memutuskan untuk mendengarkan cerita Anis lagi.

Anis bercerita kalau sebenarnya ada momen ketika Dee tiba-tiba mau datang ke kota tempat kami kuliah, itu ada urusan. Ya memang ada urusan, tapi urusan dengan Dewi. Benar saja dugaan gue, ternyata Dewi mengenal Dee. Karena semuanya begitu ganjil dan nggak masuk akal kejadiannya. Masa katanya Dee relanya melihat hubungan gue dengan Dewi atau Nindy daripada dengan Emi, itu kan aneh.

Apalagi ternyata jika dilihat dari kacamata awam, sudah nggak ada urusannya Dee datang kembali ke kampus. Gue mengenal Dee banget dan sifat-sifatnya. Dulu aja dia sejak lulus putus hubungan dengan teman-teman sekelasnya, masa tau-tau dia bisa mengenal Dewi dan Nindy yang jaraknya empat tahun dibawahnya? Itu sangat nggak masuk akal buat gue.

Semua fitnah yang dialamatkan ke gue itu juga diceritakan oleh Dewi ke Dee, dan kemudian Dee menceritakan kembali ke Anis. Ini gila banget ternyata semuanya udah direncanakan. Ketika gue bertanya apa tujuannya? Ya tujuannya untuk memuluskan langkah Dewi atau Nindy bersaing mendapatkan gue, dan memutuskan hubungan gue dengan Emi.

Tapi kenapa juga akhirnya Dee memilih untuk kembali mendekati gue setelah semua fitnah dan urusan dikampus bisa gue dan Emi selesaikan? Menurut cerita Anis, dia sebenernya masih ada rasa sayang yang amat besar ke gue.

Selain itu, pacarnya yang sekarang sangat tidak bisa mengerti kemauan dia seperti apa yang selalu gue lakukan dari jaman pacaran dulu sampai sekarang-sekarang ini. Dia nggak menemukan kenyamanan yang sama seperti yang gue berikan dulu. Lagi-lagi urusan ini menjadi bumerang ke gue.

Hal itu nggak lepas dari gosokan dan bisikan Anis dan Dewi yang mendorong supaya Dee kembali lagi bersama gue. kalau Anis lebih karena nggak tega melihat lebih banyak kesedihan yang dialami sahabatnya itu, sementara Dewi lebih nggak rela Emi mendapatkan gue.

Gila juga sih, ternyata cerita keluhan kantor yang ada hubungannya dengan si pitak yang selalu diceritakan oleh Dee ke gue setiap ada telpon atau videocall, bahkan saat ketemu langsung, itu adalah curhatan ceweknya si pitak sendiri selama ini.

Dia lagi ada masalah, cari tempat curhat ke gue. mungkin untuk menenangkan suasana hatinya dia memilih untuk bercerita ke gue. Tapi kalau ternyata orang yang selama ini dia keluhkan ternyata pacarnya sendiri, itu baru kayak anj*ng sih.

Anis juga nggak henti-hentinya meminta maaf ke gue. karena bagaimanapun juga, ada andil dia dalam drama gue dan Dee ini sebenarnya kan. Dia berjanji untuk menjauhi gue dan nggak berusaha untuk stalking apapun sosmed gue maupun Emi. Dan dia juga nggak akan mendorong supaya Dee jadian kembali dengan gue.

Gue sangat lega mendengar semua cerita ini. Ini tandanya semuanya akan segera berakhir. Urusan gue dengan Dee akan segera selesai. Tapi ada PR lainnya lagi, yakni urusan gue dengan Rinda dan Alya belumlah selesai. Gue hanya memiliki keyakinan untuk meminggirkan semua urusan itu, karena hati gue selalu mantap untuk menyayangi Emi. Walaupun gue juga nggak tau apa yang akan terjadi kedepannya. Tapi setidaknya gue nggak pernah ragu untuk menyayangi Emi dan menjaga dia.

“Assalamualaikum, Mi.” gue mengetuk pintu dan mengucap salam.

“Waalaikumsalam. Kok kamu kesini, Hah? Zy? Kok masih make baju kemarin? Kamu nggak pulang ke rumah semalem?” katanya dengan ekspresi kaget sesuai dugaan gue.

Gue pun dipersilakan masuk. Entah bagaimana gue yakin Emi nggak pulang kerumahnya walaupun itu weekend. Jadinya gue memutuskan untuk kekostannya dan benar saja dia ada dikostan. Terlihat sekali mukanya murung seperti kurang tidur dan terlihat linglung sesekali.

Hal pertama yang gue lakukan adalah memeluk Emi dengan sangat erat. Dekapan gue awalnya nggak terbalas, tapi lama-lama dia membalas. Dia juga memeluk gue, dan kemudian tangisnya pecah sejadi-jadinya.

“Apa-apaan sih kamu?” tanyanya sembari sesenggukan dan kemudian mengelap air matanya.

“Maafin aku. Tapi aku udah selesaiin semuanya Mi. aku juga yakin kamu tau.” Ujar gue.

“Tau?”

“Iyalah, kamu kan detektif dengan kecerdasan luar biasa. Jadi kamu pasti tau apa yang terjadi, walaupun nggak detail.”

“Hmmm. Iya.” Katanya, dia menganggukkan kepalanya sedikit.

“Yaudah makanya aku minta maaf. Aku harus akuin semuanya emang salah aku. Sebenernya aku udah nggak pingin berhubungan lagi dengan Dee.”

Gue melanjutkan semua cerita gue dari awal sampai akhir, dan apa yang diceritakan Anis semalam.

“Berarti bener ya dugaan aku? Semua yang aku lakuin kenapa si Dee bisa tau, itu dari Anis toh ternyata? Sialan banget emang.” Kata Emi.

“Begitulah. Sepertinya sih ini awalnya emang kelakuan si Dewi sama Nindy, entah siapa yang mulai duluan itu. Yang jelas Dee keseret-seret sampai akhirnya malah didorong supaya balikan lagi sama aku. Untung aku nggak pernah bener-bener mau balik lagi. Karena buat apa? paket lengkap aku ada dikamu. Bukan Dee.”

“Ah suka berlebihan lo kang cuanki.”

“Yee bangs*t, lagi serius ditanggepin kayak gitu lo, sempak!”

“Haha, abis seriusan banget lo ceritanya Zy.” Emi menyeka pipinya yang masih basah karena air mata.

“Iya, itu sebabnya aku ngelakuin itu semua. Buat ngejagain kamu jangan sampai berurusan nggak penting sama mantan. Entah kenapa cewek-cewek ini punya agresifitas tinggi banget pas udah nggak sama aku.”

“Punya pelet berlian lo yak? Hahaha.”

“Dih si anj*ng malah becanda lagi. Mau ngobrol beneran apa becanda lo Mi? haha.”

“Iya lanjut.”

“Nah gitu lah. Kan aku udah pernah cerita kan? Kalau Dee juga pernah diteror abis-abisan sama mantan aku yang namanya Keket. apa dia malah jadi terinspirasi ya? aku juga juga nggak tau. Yang jelas ini Anis dan Dewi-Nindy punya andil besar. Dan pada dasarnya emang Dee aja juga otaknya nggak beres.”

“Iya sih, aku juga mikir kok cewek-cewek ini pada gitu banget sama kamu. Padahal cakep-cakep amat juga nggak, badan kurus begini, eh tapi sekarang udah berisi kok. hehe. Terus kalau ngejar harta, kamu kan udah nggak punya apa-apa. hahaha.”

“Itu dia makanya aku juga bingung sama keadaan kayak gini.”

“Makanya jangan tebar pesona aja kerjaannya lo kang sayur.”

“Lah gue mana ada tebar pesona, yang ada juga tebar pej* dimana-mana. hahahha.”

“Yeee. Itu sih enak di lo. hahaha.”

“Nggak pingin merasakan muncrat-muncrat Mi?” gue mengerling genit menggoda Emi.

“Apaan sih Zy.”

“Udeeeeh, banyak alesan amat lo Mi.”

Dan, kejadian iya-iya yang sudah sangat lama absen dihubungan kami kembali hadir. hari itu adalah hari yang cukup melelahkan karena Emi sangat perkasa, sementara gue kecapekan karena kurang tidur dan banyak pikiran. Haha.

khodzimzz
xxxochezxxx
itkgid
itkgid dan 26 lainnya memberi reputasi
25
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.