gpianus
TS
gpianus
Tsunami PHK Telah Tiba: Terjadi di KS Hingga Indosat

Jakarta, PikiranSehat.com - Tsunami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sudah terjadi dalam beberapa waktu terakhir di beberapa sektor di Indonesia antara telekomunii. Terbaru, lebih dari 600 karyawan PT Indosat Tbk (ISAT) mendapat 'surat cinta' pada 14 Februari lalu dari manajemen mengenai informasi PHK.

Di bidang manufaktur, yakni PT Krakatau Steel (Persero) Tbk pun demikian. Jumlahnya lebih besar, yakni mencapai ribuan pekerja terkena PHK masal.

Direktur Pencegahan dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPPHI) Kemnaker, John Daniel Saragih menyebutkan perbedaan PHK dari kedua perusahaan tersebut.

"Kasus Krakatau Steel (akibat) persaingan usaha (dengan produk impor). Indosat dari manajemen, hasil koordinasi kami (untuk) restrukturisasi maupun efisiensi. Ini tantangan ke depan gimana menyelesaikan kasus ini," sebut Daniel kepada CNBC Indonesia Rabu (19/2).

Perbedaan lainnya, kasus PHK di Indosat menurutnya bisa diselesaikan secara internal karena sebagian besar menyetujui dengan skema menerima paket kompensasi. Sedangkan untuk PT Krakatau Steel, kasusnya harus ditengahi oleh pemerintah setempat.

"Saat itu saya menanganinya juga di Kementerian, mengumpulkan pihak serikat pekerja, BUMN, teman-teman Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) pada waktu itu. Kita lakukan persamaan persepsi tentang kondisi Krakatau Steel," ungkap Daniel.

"Namun pada akhirnya, mereka diproses di Disnaker (Dinas Tenaga Kerja Cilegon), sesuai aturan maupun prosedur ketentuan berlaku," lanjutnya.

PHK memang menjadi persoalan yang kompleks. Namun tetap ada prosedur yang harus diikuti. Daniel menyebut prosedur yang sebaiknya harus dilakukan jika terjadi masalah yakni dengan kekeluargaan.

"Sesuai UU Ketenagakerjaan, persoalan PHK itu wajib diselesaikan musyawarah mufakat yang ada di Pasal 136 UU 13 tahun 2003. Setiap penyelesaian proses industrial, wajib diselesaikan secara musyawarah mufakat," katanya.

Dilaporkan sebelumnya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) termasuk perusahaan nasional yang terkena dampak parah dari serbuan baja impor. Selain berdampak pada lini produksi baja, baja impor juga berdampak pada sektor tenaga kerja.

Dalam dokumen Krakatau Steel 2020: Penguatan Industri Baja Domestik, yang diterima CNBC Indonesia, Krakatau Steel menyampaikan telah menghentikan lini produksi wire rod pada akhir 2018. Perseroan juga menurunkan produksi section and bar mill sampai 50%. Dampaknya, terjadi pengurangan tenaga kerja 3.500 orang.

Pihak manajemen Indosat , pekan lalu mengumumkan rencana penawaran PHK kepada sebanyak 677 karyawan.

"Kami mengambil langkah yang fair sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mengkomunikasikan langsung secara transparan kepada setiap karyawan baik yang terkena dampak maupun yang tidak, serta memberikan paket kompensasi yang jauh lebih baik dari yang dipersyaratkan oleh undang-undang bagi karyawan yang terkena dampak," kata Direktur dan Chief of Human Resources ISAT, Irsyad Sahroni, dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu, (15/2/2020).


Sourch:
https://www.pikiransehat.com/2020/02...di-di-ks.html
maverick4eversebelahblog4iinch
4iinch dan 5 lainnya memberi reputasi
6
3.5K
48
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
668.8KThread39.5KAnggota
Tampilkan semua post
biawak.pink
biawak.pink
#5
Ane belon ada seminggu ketemu orang indosat. Pada resign juga karena kasus pencurian baterai tower. ada yang udah 'nyanyi' ke polisi jadinya yang lain tiba2 nyingkir..

ibarat kata itu tower mah ada program measurementnya, semua dihitung. Dari solar, sinyal, sampe batre. Kalo sampe ilang gak ada yang ngeh ya komplotan.

Itulah jeleknya pekerja dimari. Gembosin periuk nasinya sendiri demi ambisi pendek dan sesaat.

Tinggal caci maki rejim aja gampang..
vegashin_ryuesaka.keduaoctrisany
octrisany dan 19 lainnya memberi reputasi
20
Tutup
Hot Threads
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.