armangivariAvatar border
TS
armangivari
Analisis Model Partai Politik Di Indonesia

Partai politik  merupakan sarana bagi warga negara untuk turut serta/berpartisipasi dalam proses pengelolaan negara. Dewasa ini partai politik sudah sangat akrab di lingkungan kita. Sebagai lembaga politik, partai bukan dengan sesuatu dengan sendirinya ada. Kelahirannya mempunyai sejarah atas dasar ada kepentingan dan tujuan yang ingin dicapai. Partai politik mempunyai tugas untuk mempertemukan kepentingan-kepentingan masyarakat dengan tindakan negara karena partai politik berakar dalam kehidupan politik masyarakat sipil dan pada saat yang sama menanamkan pengaruh di lembaga-lembaga negara, parlemen dan pemerintahan di mana program-program politik yang ada di dalam sebagai bentuk penyelenggraan demokrasi.

Asal usul munculnya suatu partai politik adalah  untuk menentukan tujuan awal dibentuknya sebuah partai politik, sehingga menjadi model acuan dalam mengidentifikasi dirinya, dengan memperhatikan tiga dimensi yaitu:  Elektoral, Ideologis, dan Organisasional. Pada dimensi electoral lima model partai politik dapat dibedakan atas dasar daya Tarik dan dukungan social mereka serta asal usul elit yang mereka rekrut. Dimensi ideologis terdiri dari dasar kompetensi partai dan tingkat persaingan antar partai. Pada dimensi organisasional, jenis generik dibedakan dengan memeriksa arti penting dan status organisasi keanggotaan dan posisi partai parlemen. Keseimbangan kekuatan relatif di antara tiga wajah partai politik, selain itu partai dapat dibedakan atas dasar dua ciri organisasional yaitu: struktur sumber daya yang tersedia untuk partai, dan jenis kampanye politik di mana mereka terlibat. Pada bagian ini penulis akan membahas karakteristik dan 2  model partai politik yaitu partai kader dan partai massa.


Partai kader lebih mementingkan kualitas keanggotaanya, mereka dapat dikenali berdasarkan organisasinya yang ketat juga karena mereka termasuk kader atau kelompok yang terlatih yang keanggotaanya terbatas, dan partai ini berpegang teguh pada ideology tertentu, dan terus menerus melakukan pembaharuan dan pembenahan.

Partai Massa, partai jenis ini lebih mementingkan kuantitas anggotanya, partai jenis ini berbasiskan individu-individu yang jumlahnya besar, tetapi kerap berbeda dengan  kebijakan negara. Partai jenis ini seringkali memobilissasi massa  pendukung untuk kepentingan partai, partai massa berbasiskan kelas sosial tertentu, seperti orang kecil, tetapi juga berbasis agama, loyalitas kepada partai lebih didasarkan pada identitas sisial dibandingkan ideologi.


Berdasarkan kedua kategori partai di atas jika dihubungkan dengan sistem kepartain di Indonesia dengan mudah mengidentifikasi partai politik tersebut apakah partai tersebut berasaskan pada ideology dalam hal ini partai kader atau lebih pada berdasakan kelas sosial, agama atau partai massa.  dari beberapa partai politik yang ada di indonesia penulis melihat hanya sangat sedikit partai yang dikategorikan partai kader,  karena kecenderungan partai di indonesia jenisnya massa yang keanggotaannya cukup tinggi , kader yang ada di dalamnya mudah saja pinda partai jika kepentingan dipartai tersebut tidak diakomodasi kepentingannya. Maka dari itu salah satu yang menjadi fungsi partai politik yaitu rekrutmen politik dengan menghadirkan kader terbaik yang loyal terhadap partai dan memiliki kapabilitas untuk dijadikan sebagai calon kepala daerah dan Calon anggota DPR. Meskipun pada dasarnya semua partai politik yang ada di Indonesia melakukan kaderisasi akan tetapi lebih mengutamakan kepentingan dan tujuan untuk memperoleh suara sebanyak banyaknya sehingga bisa  merebut kekuasaan.

Mengacuh pada pemilu tahun 2019 yang lalu bisa kita lihat bagaimana partai politik beraduh strategi untuk memperebutkan kekuasaan, dengan menempatkan kader partai yang dianggap dapat mendapatkan  kursi di parlemen dengan tidak lagi memperhatikan kader yang memiliki kompeten, yang ada  hanyala mencari eksistensi partai dengan tidak memperhatikan output yang akan dihasilkan ketika kader yang diusungnya, dan seberapa besar kontribusi yang akan dihasilkan. Sehingga terjadi disfungsi partai yang tidak lagi menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.

Akan tetapi dari beberapa partai politik penulis melihat yang lebih mendekati partai kader adalah Partai Keadilan Sejahtera. Dilihat dari perspektif ideologi, PKS sejak awal kemunculannya membawa ideologi baru, yaitu ideologi yang bersumber pada nilai-nilai Islam. Di sini dapat dikatakan bahwa PKS adalah bagian dari gerakan Islam politik. seringkali disebut partai dakwah. Kelahiran PKS memang diawali oleh aktivitas dakwah di kampus-kampus. Karena PKS bisa disebut menjalankan politik identitas dalam langkah-langkah politiknya. Dengan idelogi yang beradaskan islam menjadi identitas yang diperjuangkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sulit mengidentifikasi dirinya apakah tetap mempertahan idealis sebagai partai yang memiliki ideology atau lebih mengarah pada politik praktis dengan mengumpulkan dukungan yang sebanyak-banyaknya demi memperebutkan kekuaasan.

Eksistensi partai politik di era reformasi memang tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu cara untuk mempertahan atau memperebutkan kekuasaan adalah memiliki basis massa yang besar dengan memiliki kader yang tersebar di berbagai daerah sebagai perpanjangan tangan kepentingan elit yang ada di pusat. Dengan menyampingkan kaderisasi partai itu sendiri.


Sumber: Blog Armangivari.com
Diubah oleh armangivari 30-01-2020 07:08
bebas.akses
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 3 lainnya memberi reputasi
0
404
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Tampilkan semua post
titoa.jaAvatar border
titoa.ja
#1
Kalo di Indonesia adanya partai tuhan dan partai setan. Ndak usah ngeyel, ini yg ngomong profesor politik!
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.