onee643
TS
onee643
Friendship Science: 5 Cara Simple Menambah Teman
Pasti banyak juga dari pembaca di sini yang ingin menambah teman. Kalau saya secara pribadi melihat teman sebagai bentuk investasi (contohnya teman-teman yang bisa kita ambil manfaat positif). Tidak ada ruginya memiliki teman, yang mana berkualitas, bukan sekedar kuantitas. Selain bisa saling bahu-membahu, baik fisik maupun psikis, ada sederet manfaat pula yang mungkin belum terpikirkan oleh kita. Bisa jadi kita selama ini secara tidak sengaja mengabaikan beberapa orang di sekitaran kita yang sebenarnya mereka potensial menjadi teman baik.

Seperti peribahasa yang pernah kita dengar, kita adalah bagaimana teman kita. Juga peribahasa eksis dengan ungkapan, berteman dengan penjual minyak wangi maka kita akan ikut wangi. Tentu sebaliknya pula. Secara pribadi kita yang melakukan pemilahan.


Para teman dekat identik mempunyai kesamaan dengan kita, atau interest pada topik yang sama, sumber gambar metalmusicmania.wordpress.com

Dalam usaha menambah teman, menurut Mayo Clinic, tempat para psikolog expert dan psikomotor yang ahli di bidangnya, 1 hal yang mesti ditanamkan di diri adalah persistence, alias kegigihan dan mau berusaha. Deretan kedua, strategi dalam menambah teman. Jika kedua rumus tersebut bisa dilakukan dengan baik, maka kita bisa menambah teman sesuai keinginan kita.

Mungkin selama ini diabaikan oleh sebagian orang, tapi beberapa calon teman yang potensial bisa kita dapatkan dari tempat sekitaran kita sendiri. Misalnya:

Tempat aktivitas keseharian
Kalau kita sudah bekerja, tempat di mana kita bekerja merupakan tempat yang tepat untuk menambah teman. Kalau masih sekolah ya sekolahan, dan para mahasiswa ya bangku perkuliahan. Karena teman-teman seperti ini senasib dengan kita, dan intensitas bertemu juga sangat sering. Plus lainnya, dominan dari mereka merupakan orang yang seumuran dengan kita.

Berkomunikasi dengan orang seumuran lebih menyenangkan dan mudah daripada dengan orang yang mempunyai selisih umur terpaut jauh. Tinggal kita memilah-milah saja, mana yang bisa dijadikan teman biasa, dan person mana yang bisa dijadikan teman dekat atau sahabat.

Teman lama yang sudah lama tidak berkomunikasi
Karena dulu kita dan dia mungkin sama-sama pernah meluangkan waktu bersama. Senang, sedih, ataupun momen menarik lainnya seperti bersembunyi dari guru tertentu saat di sekolah. Berkomunikasi kembali dengan teman-teman seperti ini mempunyai pijakan start yang lebih baik daripada mengenal orang baru.


Canggung? Enggak ada salahnya menyapa mereka, apalagi social media seperti sekarang banyak banget macamnya, atau cukup WhatsApp saja sejenak, namanya juga say-hi ke teman lama, sumber gambar mocafeusa.com

Kalau ada nomor handphone yang bisa dihubungi bisa coba di sapa. Sekedar chatting atau langsung telepon. Lebih baik lagi jika kita tahu rumahnya dan kebetulan jaraknya begitu dekat dengan rumah kita. Bisa main sebentar, hitung-hitung silaturahim, tidak bertemu dia pun ada keluarganya yang bisa menyampaikan pesan kita. Lumayan, seperti peribahasa, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, inginnya menjalin komunikasi dengan teman akhirnya dengan keluarganya pun kita jadi baik.

Gathering atau acara kumpul-kumpul
Kalau saya secara pribadi, memang terkadang suka memanfaatkan acara kumpul-kumpul dengan baik. Teman kita membawa teman dia yang lain, di sana kita bisa bertemu seseorang yang baru, dan kita sedikit banyak "agak tenang" karena seseorang asing tersebut bukan orang yang benar-benar baru, tapi nyata-nyata adalah teman dari teman kita.


Gathering merupakan sarana tepat untuk mengenal orang baru dalam suasana yang penuh dengan keakraban, sumber gambar europeaninitiative.com

Simpelnya ketika kita tahu dan yakin bahwa teman kita itu baik, paling tidak orang asing tersebut, yang teman dari teman kita tersebut, juga tidak kalah baik, kita jadi bisa agak tenang untuk berkenalan dan berkomunikasi.

Apalagi acara gathering yang memang berangkat dari hobi yang sama, atau kepemilikan barang yang sama, kita jadi sama-sama merasa senasib, dengan perantaraan hobi tersebut. Perasaan yang sama ini bisa membawa kita komunikasi dengan enak ke orang asing tersebut, baik membawa topik hobi yang sama, mau pun berlanjut ke topik lain.

Misalnya momen berkumpul para pengguna mobil Honda Jazz RS. Ataupun komunitas lain yang mempunyai kesamaan, seperti para pecinta kucing, atau para pecinta buku, hingga kolektor uang logam. Itu berarti sekumpulan orang yang mempunyai hobi yang sama. Bahkan pada level tertentu, kepemilikan yang sama tersebut menimbulkan respect satu sama lain, berasa keluarga. Sebagian besar pembaca mungkin pernah merasakannya, sama seperti saya secara pribadi.


Entah itu kendaraan bermotor, atau barang-barang lain yang spesifik, maupun abstrak seperti hobi membaca, semuanya mempunyai daya magnet tersendiri dalam terbentuknya suatu komunitas, sumber gambar patch.com

Silsilah keluarga
Ada kalanya silsilah keluarga bisa dimanfaatkan untuk menambah teman. Seperti orang yang mempunyai marga tertentu, secara tidak sengaja beberapa waktu kemudian bertemu dengan marga yang sama. Alhasil, persamaan seperti ini bisa mempermudah kita untuk menambah teman.

Ada pula silsilah keluarga lain yang bisa dipergunakan untuk topik seperti ini. Misalnya saya saudara jauh dari bapak ini, ternyata orang di seberang sana juga mengenal saudara jauh kita tersebut. Bisa kita gunakan.

Jika benar-benar ingin menambah teman yang baru, bisa mencoba beberapa ide yang dikemukakan oleh Mayo Clinic. Karena beberapa di antaranya pernah saya lakukan juga.

Attend community events 
Cari saja komunitas atau grup orang-orang yang mempunyai hobi yang sama dengan kita. Coba monitor ke beberapa selebaran, atau browsing di dunia maya, ada perkumpulan apa di sekitaran kita yang mana kita juga hobi di bidang tersebut. Pasti ada kontak person kan? Hubungi saja, tinggal WhatsApp doang atau telepon, dan persiapkan diri anda untuk ikut kumpul kumpul mereka di kesempatan mendatang.

Volunteer
Tenaga sukarelawan. Tapi kesempatan ini bisa dilakukan oleh teman-teman yang memang mempunyai luang waktu banyak. Tenaga sukarelawan di berbagai tempat, berarti bisa bertemu dengan orang-orang yang baru, kemudian kita ada kesempatan untuk berkenalan dan berinteraksi. Karena hubungan emosional yang cukup dekat, bisa diraih dengan adanya satu visi yang sama. Dengan menjadi tenaga sukarelawan ini kita menjadi "mau gak mau" saling bahu-membahu dalam menyelesaikan pekerjaan, dengan orang-orang yang belum kita kenal sekalipun. di situ banyak kesempatan muncul untuk saling berkomunikasi dan mengenal satu sama lain.


Berinteraksi bersama tidak hanya bercanda, namun saling bahu-membahu menyelesaikan suatu pekerjaan juga termasuk, secara psikologis, hal ini juga cukup membantu komunikasi, sumber gambar gettyimages.com

Tidak hanya tenaga sukarelawan, biasanya teman-teman SMK atau para mahasiswa perkuliahan bisa merasakannya, saat ada momen magang, atau memang part time job, di rumah sakit, museum, berbagai organisasi dan lembaga baik profitable maupun yang bergerak dalam bidang sosial.

Lagian, kalau memang kesempatan tersebut adalah proses magang, paling tidak kita mendapat start tersendiri, lebih dini, daripada teman-teman yang lain. Kita bisa mengenal orang-orang yang di perusahaan tersebut, bisa kita jadikan koneksi, menggali informasi terkait profesi atau pun celah bekerja di perusahaan terkait kedepannya, maupun perusahaan cabangnya ataupun lembaga usaha serupa. Asyik kan?

Saya dulu pernah bergabung bersama event organizer sebagai freelancer. Semasa saya masih kuliah. Dan dari sana ternyata saya bertemu banyak orang menakjubkan. Belum lagi dengan para customer yang memakai jasa kami untuk menyelenggarakan suatu event. Saya bisa bertemu dengan orang banyak.

Extend and accept invitations.
Coba mulai aktif untuk mengajak orang bergabung dengan Anda, misalkan ke coffee shop, atau sekedar makanan ringan di sebuah cafe. Momentum yang kita buat bisa digunakan untuk saling mengenal satu sama lain, agar hubungan kita dengan orang yang kita undang bisa berkembang menjadi lebih baik lagi.


Dapat undangan untuk sekedar kumpul-kumpul atau ada event tertentu? Coba datang deh, kita nggak tahu akan ketemu siapa di sana, sumber gambar greenweddingshoes.com

Siapa tahu juga mulai sekarang, pasang mata dan telinga baik-baik, jika ada undangan yang muncul ke email atau handphone kita, maupun secara verbal ketemu langsung kemudian kita diundang, ada baiknya kita mengesampingkan ego kita, mengorbankan sedikit waktu dan tenaga untuk mendatangi invitation tersebut. Sekali lagi kita pilah, jika undangan tersebut positif kita bisa meluangkan untuk datang, seperti undangan makan atau bertemu di cafe, sebaliknya, jika undangan tersebut identik dengan dunia malam atau mabuk-mabukan ya kita tolak.

Take up a new interest. 
Coba tanyakan pada diri Anda sendiri, serta selami pikiran, siapa tahu tertarik dengan hal baru, tidak kalah positif dengan hobi yang lama, ada kemungkinan menambah wacana banyak di sana.

Misalkan ingin menjaga kesehatan lebih baik lagi, beranikan diri ikut gym atau fitness di sekitaran rumah. Lumayan ada orang-orang baru yang bisa kita kenal, dan sama-sama ada visi misi persis: sama-sama ingin sehat. Persamaan ini akan mempermudah komunikasi kita dengan orang asing. Sebaliknya, mereka akan merasakan hal yang sama pula ke kita.


Sehat dapat teman dapat, asik kan, sumber gambar travelingyuk.com

Atau ikut organisasi tertentu selama organisasi tersebut mempunyai visi misi dan tujuan positif. Seperti saya dulu waktu berkuliah. Saya ikut organisasi tertentu, menambah wacana dan teman, satu sisi, keanggotaan saya dalam organisasi tersebut bisa menambah "bobot" atau daya saing yang saya miliki untuk bersaing di dunia kerja.

Lebih bagus lagi, ikut organisasi pula yang berhubungan dengan pengembangan diri. Misalnya organisasi menulis, sains dan teknologi, maupun organisasi keagamaan. Karena kesemuanya mampu membuat diri kita menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Take a walk. 
Cara simpel dan menyenangkan sebenarnya. Hangout. Jalan-jalan pagi, makan atau minum di restoran dan cafe, ataupun hanya jalan-jalan ke alun-alun, dan tempat publik lainnya di mana banyak orang-orang berkumpul. Ketika muncul kondisi kita bisa berkomunikasi dengan orang lain, misalnya kebetulan kita duduk bersebelahan, bisa kita coba komunikasi. Membutuhkan nyali sedikit, tapi semuanya bakal worth, cara biasanya hasil sebanding dengan pengorbanan.



Bagaimanapun tetaplah berpositif thinking. Karena mencari teman saya setuju, bahwa tidak semudah membalik telapak tangan. Dan kemungkinan besar kita juga tidak mungkin merubah orang-orang yang kita temui menjadi teman kita. Mungkin sebagian kecil dari mereka. tapi tidak mengapa karena kita mencari quality bukan kuantitas.

Tapi mari kita memperbesar kemungkinan bertambahnya teman dengan usaha-usaha kita yang di atas, dengan cara berkomunikasi dan berkenalan secara santun. Membuat orang lain merasa nyaman dengan keberadaan kita, bisa jadi hal serupa akan dilakukan mereka ketika mungkin pada waktu berikutnya tak sengaja bertemu dengan kita.

Pandang saja sebagai bentuk investasi. Siapa tahu seiring bergulirnya waktu, orang yang pernah kita coba komunikasi tersebut bertemu lagi dalam kondisi dan tempat yang lain.

Selamat beraktifitas semoga bermanfaat saya harap dijaga Tuhan selalu dalam segala kondisi dimanapun kapanpun.






Furqon643






Sumber
Di sini.
paradoxtxsebelahblog4iinch
4iinch dan 13 lainnya memberi reputasi
14
6.1K
114
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Tampilkan semua post
solehikhsanudin
solehikhsanudin
#14
ane suka ikut komunitas yang positip, kalo keluarga paling pas lebaran
onee643
onee643 memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.