missforget21
TS
missforget21
Broken home
 
Bag. 1

Broken Home

            Apa ada seorang anak yang berbahagia ketika orang tuanya bercerai..?. Tentu tidak. Karena kebahagiaan seorang anak itu ada pada keluarganya. Keutuhan keluarganya adalah dunia yang dibutuhkan bagi setiap anak.

Setiap anak membutuhkan kehangatan dari kedua orang tuanya. Bukan salah satu dari mereka. Hal ini pula yang ku inginkan. AKu menginginkan keluarga yang utuh. Keluarga yang saling mengayomi.  Bukannya saling tunjuk di meja hijau.

Namaku Shiren. Dan keluargaku tidak utuh. Dan mungkin tidak akan pernah utuh. Ayah dan Mama bercerai saat aku masih berusia enam tahun. Usia di mana seorang anak sangat membutuhkan bimbingan dari kedua orang tuanya. Masa di mana seorang anak sedang berusaha melihat dunia dengan matanya, dan dengan petunjuk dari orang tuanya. Tapi aku malah harus melihat orang tuaku bercerai. Bahkan saat aku belum mengerti apa makna kata Cerai itu sendiri. Yang ku tahu, cerai adalah sebuah kata yang menakutkan. Sebuah kata yang telah merenggut semua impian dan kebahagiaanku. Sebuah impian yang telah tertanam dan kini di matikan oleh satu kata. CERAI..

            Aku tahu bukan hanya aku yang menjadi korban dari keegoisan orang tua. Bukan hanya aku, anak yang menjadi Tumbal oleh Kata CERAI itu.AKu tidak pernah tahu pasti berapa banyak anak malang yang senasib denganku. Mungkin puluhan…, ratusan.., atau mungkin Jutaan. Yang jelas, kami adalah korban dari keegoisan orang tua. Keputusan sepihak orang tua yang selalu menumbalkan anak mereka.

Yah, memang, tidak jarang orang tua mengambil keputusan mengerikan itu tanpa melihat posisi anak mereka. Akankah anak-anak baik-baik saja..?, akankah anak-anak mampu menerima kenyataan ini..?, akankah anak-anak mampu menghadapi sesuatu yang rumit ini..?.

Setidaknya sekali. Sekali saja, para orang tua menanyakan hal itu dalam hati mereka. Sekali saja, mereka memikirkan posisi kami Para Anak yang di tumbalkan. Tapi sayang, setiap suara anak tidak akan pernah di dengar. Apalagi untuk anak usia enam tahun sepertiku.Tentu setiap ucapan dan tangisanku hanya angin lalu bagi mereka.

Teringat, hari-hariku sebelum mereka bertengkar hebat. Semuanya terasa sangat indah. Setiap malam, Ayah akan berada di rumah dan menonton Tv dengan Laptopnya dan juga tugas kantornya. Sedangkan Mama. AKan berada di kamarnya sembari merias kukunya. Nanti, setelah mereka selesai dengan tugas masing-masing. Baru mereka akan menghampiriku. Tugas sampingan mereka, yang akan di perhatikan sebagai selingan. Mungkin terdengar sebagai ironi. Tapi memang, walau dengan keadaan yang sedikit terabaikan. Aku masih merasa senang. Karena aku bisa melihat wajah Ayah dan Mama ku saat kemi berada di meja makan. Atau saat aku hendak tidur. Karena disaat itulah, Ayah dan Mama akan menghampiriku, dan mulai menceritakan dongen pendek padaku, kemudian mencium keningku dan meninggalkanku dalam gelap. Tapi aku tidak pernah merasa Buruk dengan keadaan yang tidak baik seperti itu. Karena aku tahu, kesibukan yang orang tuaku kerjakan semata-mata untuk diriku. Anak semata wayangnya. Putri Tercantik mereka. Setidaknya itulah yang mereka katakana padaku sebelum gelap menyelimuti tubuhku di malam hari.

“Selamat Tidur sayang.., Mimpi Indah Permataku…..”

Setidaknya Mama Pernah menganggapku berarti baginya.

            Ayah dan Mama adalah manusia yang  paling aku sayangi. Mereka adalah Tokoh paling bersejarah dalam hidupku. Mereka mengajarkan ku bahwa kehidupan itu keras. Jadi aku harus bekerja keras untuk terus bertahan di atas dunia yang kejam.

“Shiren.., Mungkin kamu akan berfikir bahwa Ayah dan Mama tidak mencintaimu, mungkin kamu berfikir bahwa Ayah dan Mama mungkin mengabaikanmu. Tapi tidak sayang. Ayah dan Mama melakukan semua itu untuk masa depan kamu. Agar kamu tidak perlu berjuang keras melawan dunia yang kejam ini. Setidaknya selama Ayah dan Mama masih menyatukan kekuatan untuk melindungimu. Dan Mama.., Mama sadar bahwa mama tidak pernah menjadi Mama yang baik sepenuhnya untuk shiren. Tapi Mama selalu menyiapkan yang terbaik untuk shiren. Mama melakukan semua yang Mama Bisa untuk bertahan dalam kemelut yang melelahkan ini.., Semua itu untuk shiren…..”

            Itu adalah Kalimat panjang Mama, yang Mama ucapkan padaku, saat aku sedang terlelap di kamar. Mama menyelinap masuk dan mulai berbicara denganku yang kala itu disangkanya tertidur. Aku tahu bahwa itu adalah kalimat yang tulus dari seorang Ibu untuk anaknya. Kala itu, aku berfikir bahwa Mama benar-benar mencintaiku dan akan terus bersamaku. Tapi ternyata aku salah.

            Entah masalah apa yang telah terjadi, tapi rumah kami yang biasanya senyap, terdengar sangat bising Malam itu. Ayah dan Mama yang juga jarang terlihat saling bicara, malam itu, malah saling memaki satu sama lain. Mereka bertengkar Hebat sehebat-hebatnya. Saling adu argument yang tidak menimbulkan hasil diskusi yang positif. Mereka tidak lagi saling mengenal satu sama lain. Mereka tidak pula saling mencintai seperti beberapa tahun silam. Cinta yang sudah memudar itu benar-benar sirna malam itu. Hilang tak tersisa.

“KAMU TIDAK USAH MENGATURKU, KAU BAHKAN LEBIH MENCINTAI KOMPUTERMU DAN SEMUA KERTAS-KERTAS MU…!!!”

“LALU APA BEDANYA DENGANMU..??, KAU BAHKAN TIDAK PERNAH MENYENTUHKU DALAM BEBRAPA TAHUN TERAKHIR..!!, KAU HANYA FOKUS DENGAN SEMUA PEMOTRETAN DAN JUGA FASHION MU ITU..!!,”

“ITULAH DIRIMU.., KAU HANYA BISA MENYALAHKAN ORANG LAIN UNTUK SEMUA KESALAHANMU…, KAU MENYALAHKAN KU KARENA TIDAK MENYENTUHMU..??!!, BAGAIMANA CARAKU MENYENTUHMU JIKA KAU LEBIH MEMILIH TIDUR DENGAN SEMUA PEKERJAAN KANTORMU…!!!!”

“DAN KAU…??, KAU HANYA MERAWAT KUKU KUKU MU YANG MENJIJIKKAN ITU DIBANDINGKAN MERAWAT SUAMI DAN ANAKMU…!!!”

“APA..!!!! AKU MENJIJIKKAN..??!!!”

“YAH.., KAU WANITA YANG PALING MENJIJIKKAN..!!!”

            Mungkin perkataan Ayah memang sangat kelewatan. DIa mengatakan Mama Wanita yang menjijikkan. Sedangkan Mama pernah menjadi wanita yang paling dicintainya, wanita yang paling cantik dimatanya. Entah, Kemana semua perasaan Ayah untuk Mama, dan Entah, kemana semua kasih sayang Mama untuk Ayah. Mereka berdua saling kehilangan satu sama lain.

“AKU INGIN KITA PISAH…!!!”

“BAIK.., KITA CERAI…!!!”

            Cerai.., cerai.., dan CERAI. Waktu itu aku masih saja bertanya apa itu cerai..? apa sejahat itu..? apa sekejam itu..?. Mengapa satu kata cerai mampu menghentikan sebuah pertengkaran hebat seperti itu..?,. Dan ternyata kekuatan kata cerai lebih dari sekedar menghentikan pertengkaran.  Tapi juga menghancurkan pernikahan yang telah berjalan bertahun tahun, hanya dengan satu kata. CERAI.

Saat melihat Ayah dan Mama bertengkar, aku hanya bisa diam sambil terus meremas tangan ku sendiri. AKu takut.., sangat takut. Entah apa yang akan terjadi setelah perang besar itu.  Dalam bayanganku, mungkin Ayah dan Mama akan saling diam untuk waktu yang lama. Tapi ternyata semua itu lebih dari apa yang aku bayangkan. Seperti Mimpi buruk yang akhirnya menjadi Nyata. Bayangan Gelap kini menghampiri. Dan enggan untuk berlalu.

            Keterpurukan memeluk masing-masing jiwa yang telah goyah itu. Kehilangan pandangan dan juga pendengaran. Tidak ada lagi suara panggilan cinta yang dulu menjadi penguat dalam hati yang Rapuh. Tidak ada lagi Senyuman indah yang menjadi pelengkap sebuah Hari. Semuanya Sirna,bagai perahu yang dihantam oleh Ombak dahsyat yang menyapu bersih semua kenangan. Menghanyutkan, dan menenggelamnkannya.Kemudian menyisakan puing – puing  luka yang menggores jiwa.

            Aku, adalah Puing itu. Puing yang kini terombang ambing di tengah laut yang Luas. Terombang ambing tak tentu Arah, mungkin menunggu ombak selanjutnya datang menghantam atau mungkin Badai yang merusak. Bagi sebuah Puing. Kepasrahan dan Penantian yang sia-sia itu, adalah Keharusan. Tidak ada lagi Pilihan satu dan yang lain. Tidak ada lagi pilihan yang menguntungkan atau merugikan. Semuanya hanya kerugian.

            Merintih dan bertahan, adalah satu-satunya hal yang dilakukan oleh Puing. Dilakukan disaat yang bersamaan. Menahan sakit oleh badai dan Ombak.

Yah, sejak kata cerai itu terdengar untuk pertama kalinya bagiku, maka keluargaku yang sudah retak awalnya, menjadi Pecah pada akhirnya.DAARR…

nona212scorpiolamaDoddy7
Doddy7 dan 25 lainnya memberi reputasi
24
5.2K
61
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.3KThread40.9KAnggota
Tampilkan semua post
kwhaleyf
kwhaleyf
#34
gua mending langsung cerai aja drpd berantem mulu depan gua capek liat nya
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.