embillbelleAvatar border
TS
embillbelle
Kami dan Senyum pucatmu (Lanjutan Short Stories 2 malam dihotel yg mencekam)
Selamat Pagi, siang, sore dan malam agan agan semua, ijinkan saya untuk kembali membagi cerita picisan berdasarkan apa yang sudah saya sekeluarga alami dengan hadirnya sosok “sederek lain” yang menjadi bagian dari keluarga kecil kami.

Cerita ini merupakan lanjutan dari carita saya sebelumnya yaitu “short stories 2 malam di hotel yg mencekam (End)” , dan disarankan membaca cerita saya sebelumnya dikarenakn cerita yang akan saya sampaikan sekarang masih ada sangkut pautnya dengan Cerita sebelumnya

Bissmillahirrohmanirrohim...cerita ini dimulai.

Pagi yang kacau
Konspirasi awal..
Sedikit flash back
Konspirasi lagee 1
Konspirasi lagee 2
Konspirasi lagee 3
Kejutan..
Kedatangan mereka
Antara jalinan pertemanan yg baru & dia yg tumbang ...
Apalagi nehh ras ??
Sebuah rasa penasaran
Sekilas sosok mahluk lain...
Dia dan masa laluku
Entah apa lagi ...
Dewi Arum
Sebuah kepanikan dan kelegaan
Dini hari yang kelam
Setitik keberanian
Tangismu
Terluka
Kenyataan yang memilukan
Bapak bapak penolong
Candamu
A Failed mission
Sebuah ide
Sebuah kebetulan dan kesengajaan
Seklumit masa lalu 1
Seklumit masa lalu 2
Dena Ayuning Tyas 2
Dena Ayuning Tyas 3
Pertemuan yang tidak diharapkan
Keberhasilan yang tertunda
Sebuah pengakuan
permintaan tolong
Cubit cubitan
Diantara teman temanmu
Gilanya aku
Dipertengahan malam
Mr or mrs Poch ?
Mereka datang
Negotiations that failed
Bluff each other
Pertempuran dengan jasadku




Lanjut Lagi Dab
dia
Tanda itu
Minggu Pagi
Taman Kota
Ronda
In Memoriam
The first step
Looking for clues
First clue
The next first clue
Next step
Uncontrolled
Escape
In your arms
End of the story of this chapter I
End of the story of this chapter II

Update maneh
A Story about me in the past
Diubah oleh embillbelle 04-11-2020 15:47
d0dittt
adriansatrio
MFriza85
MFriza85 dan 31 lainnya memberi reputasi
30
371.3K
2.5K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.6KAnggota
Tampilkan semua post
embillbelleAvatar border
TS
embillbelle
#2126
Awal Oktober

Looking for clues
In memoriam adik Ba** ****ra

(01012019)



Sekitar jam setengah tujuh, sampai juga aku berada di depan gerbang besi sebuah rumah besar berlantai dua yang bercat hujau tosca, rumah dengan gaya eropa didepanku ini merupakan salah satu dari beberapa rumah yang terlihat mewah yang ada di kompleks dimana aku tinggal, walaupun sedikit ragu karena aku tidak jadi mengajak laras, karena rengekan dan tangisan gadis kecilku yang ga mau ditinggal oleh laras, karena lagi asik asiknya mainan rumah rumahan dengan laras, mau ga mau aku nekat saja demi sosok anak laki laki kecil yang sepertinya memang sedang meminta pertolonganku, entah dalam bentuk pertolongan seperti apa, yang penting aku akan mencoba dahulu, perkara bisa menolong atau gak yang penting aku udah berusaha, ga ada salahnya bukan, kalau berusaha menolong sesama mahluk Allah SWT, walaupun berbeda alam.

setelah aku memencet tombol yang terdapat di samping gerbang, tak lama berselang pintu rumah pun terbuka dan keluarlah perempuan dengan usia sekitar tigapuluh lima tahunan, bermata sipit dan berparas cantik khas perempuan oriental sudah berdiri di ambang pintu rumahnya.

Perempuan itu menggunakan kaos putih ketat ber kerah v rendah dan juga kaos tanpa lengan sehingga memperlihatkan belahanan dadanya yang terlihat putih, sedangkan celananya menggunakan celana jeans super pendek potongan yang sudah jelas dan pasti memperlihatkan kakinya yang jenjang, ga cuma jenjang tetapi juga putih langsat,

“glek...” dengan ga sadar aku menelan ludah setelah melihat pemandangan yang begitu eksotis yang terhampar tepat didepan mataku

“duh duh, itu putihnya kebangetan, trus didalemnya kaya apa ya ???” batinku sambil masih saja memandanginya tanpa berkedip

“mas adit khan ???”
“suami mbk xxxxxxxx ???” tanyanya dengan suara yang lembut

“iiya …..saya adit”
“maaf mengganggu malam malam begini” jawabku agak tergagap karena ga begitu fokus dengan pertanyaan perempuan yang terlihat tersenyum didepanku barusan.

“santai aja mas, ga apa apa koq, saya clara”
“mari mas adit masuk kedalam” jawabnya memperkenalkan diri dan mempersilahkanku masuk ke dalam rumahnya

“silahkan duduk mas adit”
“mau minum apa nih ??”
“sebentar saya kebelakang dulu ya”

“ga usah aja, ga usah ngrepotin” jawabku sambil melirik lekuk tubuhnya dari belakang.

“halah ga apa apa, cuma minum ini” herdiknya sambil terus saja berlalu masuk kedalam rumahnya

Sementara Clara mengambilkan minum kedalam, aku merebahkan tubuhku dan duduk menunggu diatas sofa yang berwarna putih dan terlihat mewah, sementara didepanku, diatas meja terdapat pernak pernik dari kristal yang terlihat indah dan unik dalam berbagai bentuk yang berada di dalam suatu kotak transparan.

Pandanganku kemudian menyusuri ruang tamu yang tidak terlalu besar ini, tapi jangan tanya barang barang yang terpajang disini ga ada satupun yang terlihat biasa aja, tapi lebih terlihat sebagai barang barang mewah yang didominasi oleh warna putih gading.

Pada dinding ruangan terpampang banyak foto-foto berbingkai dengan berbagai macam ukuran. tetapi ada sebuah foto yang terlihat paling besar menarik perhatianku,

Sebuah foto dimana seorang laki laki bertubuh gemuk yang berusia sekitar enampulah tahunan yang sedang memeluk clara dari samping, laki laki tersebut terlihat sangat berwibawa walaupun usianya bisa dibilang tidak muda lagi.

“Itu suami saya mas adit” suara Clara memecah keheningan.

Dia baru saja kembali dari dalam dengan membawa dua cangkir minumam berwarna coklat muda yang aku yakin itu adalah teh, dua cangkir gelas tersebut lalu diletakkan diatas meja, satu didekatkan kepadaku dan satunya diletakkan didekatnya,

“ehh….” teriakku sedikit tertahan karena pada saat clara meletakkan kedua cangkir tersebut posisi clara terlihat membungkuk didepanku dan istimewanya karena krah bajunya itu verbentuk v agak rendah maka dengan jelas belahannya, ehh bukan hanya belahan dink tapi separo dari gunung sindoro sumbing dari kaki, lereng sampai pertengahannya terlihat dengan jelas terlihat menggelantung didepanku karena jarak kami hanya sekitar satu meter saja,

“duhhh rek rek….iso iso gak kuattt akuuu kalo gini caranya” kataku dalam hati sambil menahan sang keponakan yang mulai menggeliat geliat bangun dari tidurnya yang damai.

“silahkan mas adit diminum” ujarnya

“ii ...iiya terima kasih” jawabku yang masih saja tergagap

kemudian matanya memandang foto berbingkai yang merupakan foto dirinya dan suaminya,

“suami anda sangat berwibawa ya” ujarku.

“saya istri ke dua mas adit...” jawabnya sambil terenyum kepadaku
“dia tidak disini, dia tinggal di malaysia bersama istri tuanya dan ngurusin bisnisnya disana”

“owh….maaf mbak, tant …...”

“panggil saya clara saja mas adit” sanggahnya saat aku belum selesei menyelesaikan ucapanku
“toh usia kita tidak terpaut jauh khn ???” katanya sambil masih saja menyunggingkan senyumnya

“ehhh..iiya iya.. kalau manggilnya cik clara boleh khan hehehehehe” jawabku dengan malu malu

“iya iya ga apa apa mas, terserah mas adit ….” balasnya sambil mengerlingkan matanya kepadaku

“jadi gini…..cik clara…...” aku akhirnya menjelaskan dengan boongan pastinya kedatanganku karena ada program pendataan jumlah warga RT disini, karena niatku yang sebenernya hanya ingin mencari petunjuk mengenai ada apa sebenernya dengan rumah ini, apakah ada sangkut pautnya dengan adanya penampakan sesosok anak anak yang sudah beberapa kali menemuiku, tetapi aku juga harus hati hati siapa tau perempuan yang bernama clara yang berada didepanku ini ternyata ada sangkut pautnya secara langsung.

“saya disini tinggal berdua dengan irt saya, dan baik mas adit besok saya foto copy dulu ya kartu keluarga saya, dan kalau udah nanti saya antarkan ke rumah mas adit deh ya” kata clara

“jangan jangan..biar besok saya kesini saja untuk mengambil foto copyannya cik” timpalku

“owh jadi yang tinggal disini cuma dua orang ya..” kataku memastikan lagi, dan diiyakan dengan anggukan clara kepadaku, karena dari tadi clara terus saja menatapku sembari tersenyum senyum simpul kepadaku

“kenapa koq senyum senyum dari tadi cik, ada yang aneh ya dengan saya…???” tanyaku dengan sedikit heran

“engga….cuman…..mas adit ganteng….hihihihi” jawabnya dengan agak pelan sambil tersenyum simpul, terlihat kedua pipi yang putih itu mulai bersemu merah.

“halah cik clara bisa aja “
“oh iya, cik clara, saya mau tanya kalau anak laki laki kecil yang pernah aku lihat di sekitar rumah ini siapa ya ??? karena saat saya berangkat jaga, sempet melihat ada anak laki laki seumuran lima enam tahunan lah “ tanyaku untuk memancingnya sambari memberikan ciri cirinya

“bentar..bentar mas adit”
“anak kecil laki laki ???”
“saya disini cuma berdua saja”
“tapi….” jawabnya mengingat ingat sambil mengetuk ngetuk pelipisnya dengan jari telunjuk kanannya

“ohh iya mas adit, dulu awal awal saya pindah disini, waktu itu sore hari saat saya masuk rumah untuk mengambil gunting yang akan saya pake untuk motong motong daun dari bunga yang ada di depan rumah, saya kaget karena di dalam rumah saya melihat ada anak cowo yang berdiri di sebelah tangga ke lantai dua situ, saya sempet bertatapan dengan dia bentar, tapi dia terus lari masuk ke kamar depan, tapi begitu saya kejar dan saya cari di kamar depan ga ada siapa siapa mas adit, dan anak itu ciri cirinya oersis seperti apa yang mas adit sampein baru aja” cerita cik clara dan setelah itu dia beranjak duduk di sebelah kiriku dengan mimik muka yang terlihat sedikit panik.

“saya takut mas, kalau inget kejadian itu, karena mas adit tau sendiri khn di sekitar rumah saya ini ga ada anak anaknya, kalau toh ada ga mungkin khan main sampai sini karena setahu saya yang ada anak anaknya itu di blok yang berjeda dua gang dari sini” kata cik clara sambil bersingsut dan tangannya dengan tiba tiba sudah memegang lengan kiriku erat

“ehhh...cikk” karena kaget maka dengan ga sengaja siku tanganku reflek beringsut sedikit , tatapi apa yang aku lakukan malah menyenggol salah satu sindoronya. …..kenyal dan terasa masih kencang. (heiii dittt otakkk kenapa nujunya kesitu aje sihhhhh ???)

“maaf cik nyenggol” kataku dengan pelan, tetapi cik clara malah semakin merapatkan tubuhnya ke padaku,

“cikk…..”
“saya takut mas adit…..” balasnya sambil semakin merapatkan tubuhnya dan ga menggrubis apa yang aku sampaikan barusan karena udah dengan ga sengaja menyenggol sindoronya dan ga tau kenapa dan entah siapa yang memulai pagutan demi pagutan, kuluman demi kuluman kuluman bibir kami terjadi begitu saja tanpa sungkan

“ahhh mass, kita ke kamarku aja, malu ntar diliat siti” katanya smbil beranjak berdiri sambil menarik tanganku, dan sekali lagi entah kenapa aku hanya manut dan mengikuti clara untuk berjalan menuju kamarnya sambil tangannku masih di gandengnya, maklum dab, aku khn manutan ngoahahahahahaha.

==========

“uhhhhhhh, kamu hebat sayanggggg”
“akuuuu….keeeeelluuarr lagiiiii” kata clara dengan suara manjanya bersamaan gelinjang tubuhnya yang mendekapku sangat erat.

erangan demi erangan bersamaan dengan desahan pelan dari mulut clara membuat aku semakin gila, sehinga lagi lagi dan lagi aku melakukan sesuatu yang seharusnya ga boleh aku lakukan padanya. .

“yakin kamu ga tau menahu tentang anak laki laki kecil itu ???” tanyaku lagi kepada clara yang tubuh sintal dan putihnya terlihat berkeringat yang saat ini berada diatasku sambil merebahkan kepalanya di dada sebelah kiriku sambil mengelus elus dadaku

“iya yakin aku ga tau sayanggkuu” jawabnya manja sambil mengecup daguku

“tapi aku sempet minta tolong kepada omku untuk menerawang rumah ini, karena omku ahli supranatural mas, katanya rumah ini baik baik aja secara feng shui, dan anak laki laki yang sempet aku lihat waktu awal tinggal disini juga ga jahat, katanya cuma mampir bentar, baru aku ga takut, walaupun sejujurnya rasa takut itu masih ada, tapi setelah itu aku gak pernah diliatin lagi “ ceritanya

“owh ya sudah kalau begitu” balasku, karena aku meyakini bahwa clara memang tidak menahu tentang anak laki laki yang sedang meminta tolong kepadaku

“kamu kenal ga, sama pemilik rumah ini sebelumnya”
“aku ga kenal mas, khan suamiku belinya lewat perantara agen properti mas”
“owhhhh iya deh kalau begitu”

“ehhh clara, sudah jam berapa ini, aku pulang dulu ya, ga enak sama ibu negara kalau kelamaan”

“ihhh padahal aku masih mau sama kamu” rajuk clara
“tapi….sekali lagi ya sayang, sambil menatapku genit, sambil tangannya bergerak kebawah dan mulai bermain main dengan keponakanku yang sepertinya juga sudah mulai menggeliat gak karu karuan.

Satu lengkuhan kembali terdengar dengan indahnya di kupingku yang akhirnya kami menyudahi perbuatan yang sebenernya aku mau,….ehhh perbuatan yang ga aku maui dink...duhh duhhh lemes dabbb.

==========

Aku berjalan kembali kerumah dengan sedikit gontai karena sampai saat ini aku belum nemuin titik terang. Berharap mendapat informasi awal dari clara ehh malah yang aku dapat “awal yang indah” duhh duhhh kelakuanmu ditt...dittt, maafken suamimu ini Ibu negaraaaaaahhhhh.

“ehh iya, aku akan coba tanya sama pak RT aja, siapa tau beliau tau dan paham dengan pemilik sebelumnya rumah itu” kataku dengan semangat karena aku mempunyai ide yang aku anggap bisa memulai pencarian petunjuk

“tapi koq lemes ya rasanya, duhh gara gara tadi naik lift sampai tiga kali sama clara nih, dah besok aja deh” gerutuku dalam hati sambil berjalan menuju rumah

Diantara gerimis yang mulai turun, sebuah senyuman terlihat di salah satu deretan pohon meh yang berjajar di pinggir jalan yang ada di sebelah kananku, sebuah senyuman dari sesosok anak kecil laki laki yang terus saja menatapku dari atas dahan yang tidak terlalu besar, dia terlihat duduk sambil mendekapkan kedua tangannya dikedua kakinya yang ditekuk.






“Gerimis jatuh
kaudengar suara di pintu
bayang-bayang angin berdiri di depanmu
tak usah kauucapkan apa-apa seribu kata
menjelma malam
tak ada yang di sana”


#Sapardi Djoko Damono

muntarzoon
sulkhan1981
MFriza85
MFriza85 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.