powerpunkAvatar border
TS
powerpunk
Gaji UMR Masih Mengeluh, Apa Kabar Gaji Sektor Informal?


Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.
emoticon-Nyepi




Upah Minimum Regional (UMR) tahun 2020 disebagian besar wilayah telah diumumkan. Reaksi pun beragam. Buruh melalui serikat pekerja masing - masing menganggap bahwa besaran upah masih tak sebanding dengan kebutuhan layak hidup. Mereka menuntut kenaikan upah yang signifikan. Sementara disisi lain, pengusaha mengeluh dengan besaran kenaikan tahun ini. Bahkan beberapa perusahaan sudah ancang - ancang untuk memindahkan lokasi usahanya. Ada yang hanya menggeser ke daerah dengan UMR lebih rendah, ada pula yang berniat memindahkan usahanya ke luar negeri yang upahnya lebih murah.

Spoiler for :

Itulah fenomena rutin yang selalu terjadi menjelang pergantian tahun. Buruh dan pengusaha sama - sama merasa tak ada yang diuntungkan. Seolah mereka hanya memikirkan kepentingan masing - masing. Buruh ingin hidup sejahtera, pengusaha ingin usahanya menguntungkan. Jika hal seperti ini tak bisa ditangani dengan benar, bukan tak mungkin kedepan persoalan seperti ini akan menghambat investasi yang masuk ke Indonesia. Namun bukan itu yang ingin ane bahas disini. Sebagai buruh, ane justru ingin menyorot persoalan keinginan buruh yang "selangit" dan tak masuk akal.

Kenapa ane bilang tak masuk akal? Karena sebenarnya kenaikan upah itu tak ubahnya seperti lingkaran setan. Kenaikan upah setiap tahun didasarkan pada besarnya inflasi dan kebutuhan layak hidup buruh, tapi gara - gara kenaikan upah, pengusaha akhirnya menaikkan harga jual produknya. Harga jual barang - barang naik menyebabkan inflasi, begitu seterusnya setiap tahun. Jadi, kalau buruh menuntut gaji naik terlalu tinggi lalu harga barang naiknya juga tinggi, akhirnya inflasi pun tinggi. Efeknya gaji tetap tak akan cukup lagi.

Spoiler for :

Tapi meski banyak yang merasa gaji UMR hanya pas - pasan bahkan kurang untuk menutupi kebutuhan hidup sehari - hari, seenggak - enggaknya mereka masih lebih beruntung ketimbang mereka yang bekerja di sektor informal. Boro - boro UMR, digaji sepertiganya saja sudah untung. Lihat saja pekerja yang menjaga toko, buruh angkut diterminal, pengasuh bayi, atau pembantu rumah tangga yang gajinya bahkan hanya cukup untuk makan dan bayar sewa kontrakan. Sementara buruh yang katanya juga pas - pasan, masih mampu membayar cicilan smartphoneseri terbaru atau motor matik dengan cc besar.

Gaji kecil hanya berlaku untuk karyawan sektor informal? Nggak juga. Buktinya banyak juga perusahaan skala menengah yang sengaja membayar karyawannya dengan gaji dibawah UMR. Hal semacam ini sebenarnya banyak terjadi disekitar kita, namun karena dalih "butuh kerja", karyawan hanya bisa diam. Mereka mau menerima upah yang diberikan oleh perusahaan meskipun tidak sesuai dengan peraturan. Biasanya hal seperti ini baru akan terungkap jika sudah terendus media. Seperti yang sering kita jumpai di pemberitaan yang mengungkap praktek pemberian gaji dibawah UMR oleh pengusaha.

Spoiler for :

Dari sini bisa kita tarik kesimpulan, alangkah baiknya kita menerima keputusan yang ditelah ditetapkan oleh pemerintah. Dalam menetapkan, tentu mereka sudah menimbangnya dengan berbagai pertimbangan dan masukan, utamanya dari dewan pengupahan yang terdiri dari wakil buruh dan pengusaha. Seperti yang ane tulis diawal, tuntutan kenaikan yang terlalu signifikan ujung - ujungnya juga bakal berpengaruh pada kenaikan barang - barang. Dan jika itu terjadi, ending-nya gaji tetap tidak akan bisa menutupi kenaikan harga barang. So, kenaikan gaji yang tinggi pun akan jadi sia - sia saja. Kalau mau penghasilan besar dan lebih makmur ya harus putar otak dengan usaha sendiri atau mencari pekerjaan sampingan diluar pekerjaan utama.






Disclaimer : Asli tulisan TS
Sumur Gambar : Om Google
Referensi : Pengamatan dan Opini Pribadi TS





ulermaboq
swiitdebby
sebelahblog
sebelahblog dan 31 lainnya memberi reputasi
32
15.7K
218
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Tampilkan semua post
oxapasserAvatar border
oxapasser
#73
Pengusaha gk mungkin rugi kalo rugi udah dari dulu pada bangkrut buktinya toh masih pada bertahan perusahan,pengusaha punya segudang cara dan ide salah satunya pindahin perusahaan. Yg rugi masyarakat kebutuhan jadi pada naik.
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.