gmc.yukonAvatar border
TS
gmc.yukon
Mengendus Bau 'Koncoisme' di Bursa Bos BUMN era Erick Thohir
Jakarta, CNN Indonesia -- Fenomena 'bagi-bagi' jabatan mewarnai bursa bos BUMN era Menteri Erick Thohir. Setelah ramai reaksi publik terhadap penunjukkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), tersiar kabar sejumlah eks menteri Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal mengisi kursi petinggi perusahaan pelat merah.

Saat ini, sudah terdapat tiga nama yang mencuat untuk masuk bursa bos BUMN, yaitu eks Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, eks Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara, dan eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Kabarnya, Rudiantara menjadi salah satu kandidat untuk mengisi kursi Direktur Utama (Dirut) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero). Sementara Ignasius Jonan akan masuk jajaran direksi PT Garuda Indonesia (Persero). Lalu, Susi akan ditempatkan untuk menjadi petinggi Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perindo).

Pengamat BUMN dan Kepala Lembaga Manajemen FEB UI Toto Pranoto tak menampik pemilihan ketiga menteri tersebut mengeluarkan 'bau khas' yang mengarah ke fenomena 'bagi-bagi' jabatan.

Lihat juga: Kementerian BUMN Buka Suara Soal Isu Ketua LPEI Jadi Bos PLN
Ia mengingatkan pembagian jabatan berdasarkan 'pertemanan' atau yang ia sebut 'koncoisme' harus dihindari, terutama pada jabatan-jabatan tinggi yang menurutnya sangat berpengaruh terhadap kesehatan perusahaan.

Menurutnya, proses-proses resmi seperti uji kelayakan (fit and proper test) dalam memilih kepemimpinan menjadi kunci penting untuk menghindarkan diri dari dampak negatif praktik-praktik tersebut.

"Harus dihindarkan penempatan posisi penting di BUMN, BOD (dewan direksi) maupun BOC (dewan komisaris), hanya karena praktek 'koncoisme' semata. Prinsip profesionalisme harus dikedepankan," ujar Toto saat diwawancarai CNNIndonesia.com, Selasa (26/11).

Sebenarnya, sambung Toto, ketiga eks menteri memiliki kapabilitas dan rekam jejak yang memadai untuk masuk ke ranah masing-masing bisnis BUMN.

Lihat juga: Dampingi Ahok, Condro Kirono Akan Bantu Jaga Aset Pertamina
Untuk Jonan, Toto menilai kapabilitasnya di bidang transportasi sudah matang dan teruji. Hal itu tercermin dari transformasi yang ia berikan selama menjabat sebagai Dirut PT Kereta Api Indonesia selama periode 2009-2014.

Karenanya, menurut Toto, Jonan cocok jika menempati kursi petinggi Garuda yang saat ini membutuhkan penanganan, baik dari sisi pendapatan dan pengeluarannya.

"DNA kepemimpinan yang dia (Jonan) miliki terbukti bagus saat pimpin BUMN bidang transportasi , baik melaksanakan tugas komersial maupun PSO (Public Service Obligation)," katanya.

Untuk memperbaiki Garuda, sambungnya, Jonan harus mampu meningkatkan tingkat keterisian (load factor) penumpang, terutama dari sisi perjalanan jarak jauh. Dari sisi pengeluaran, Jonan memiliki tantangan besar terkait penggunaan bahan bakar, dan efisiensi perawatan pesawat.

Yang terpenting harus bisa melakukan proses renegosiasi dengan kreditur terkait pengadaan pesawat tetapi dengan pengalaman leadership di korporasi BUMN, dan kemampuan negosiasi international yang dimiliki (Jonan), saya percaya beliau bisa memberikan warna baru di Garuda, bergerak ke arah yang lebih positif," ungkapnya.

https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/2...a-erick-thohir

Di endues
muhamad.hanif.2
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 4 lainnya memberi reputasi
3
1.5K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Tampilkan semua post
54m5u4d183Avatar border
54m5u4d183
#6
Mudah²an BUMN makin baik
37sanchi
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 37sanchi memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.