Terlambat menikah bagi seorang pria adalah hal yang normal dalam norma budaya indonesia,umumnya seorang pria tetap bisa melajang hingga berumur 30 tahun dengan batasan umur 40 tahun.

berbeda dengan wanita yang apabila terlambat menikah akan berpengaruh terhadap resiko dalam melahirkan,karena semakin tua usia seorang wanita maka semakin besar resiko dalam melakukan persalinan.

dikarenakan tidak melahirkan seperti wanita,sehingga pria lebih santai dalam menghadapi sebuah ikatan pernikahan dalam hidupnya,,namun sebenarnya ada alasan mengapa pria terlambat menikah.

alasan yang pertama adalah belum mapan,bagi seorang pria mapan adalah memiliki pekerjaan tetap,memiliki rumah dan kendaraan pribadi.dan memiliki tabungan,ketakutan seorang pria pada umumnya adalah mendapatkan penolakan dari wanita dikarenakan belum memenuhi standar untuk menikah,atau bisa disebut belum mapan,banyak pria yang takut apabila mereka menikah dalam keadaan belum mapan,akan berakibat buruk terhadap kondisi rumah tangganya.

seperti perceraian,selalu bertengkar,atau ditinggal oleh pasangan,bahkan bisa membuat pasanganya hidup menderita.

alasan kedua adalah masih ingin mendapatkan kebebasan,seperti hangout bersama teman,bermain bola dengan teman,atau melakukan kegiatan bersama sahabat dan orang terdekat,karena ketika menikah,prioritas untuk menghabiskan waktu dengan orang lain akan menjadi terbelah,seorang istri akan menuntut suaminya untuk memprioritaskan keluarga,sehingga melakukan kegiatan dengan orang lain akan menjadi semakin tidak mungkin untuk dilakukan.

 masuk ke point ketiga yang merupakan penghalang untuk seorang pria menikah adalah seperti yang diketahui untuk menikahi seorang wanita,diperlukan biaya yang tidak sedikit,seperti biaya mahar,sewa tenda,sewa sound music bahkan catering dan biaya rias pengantin,dan tidak sedikit untuk biaya penunjang lainya.

belum lagi tuntutan dari orang tua wanita yang semakin memberatkan seorang pria seperti pernikahan harus di gedung besar dan jumlah mahar yang tinggi.

biasanya jumlah mahar di indonesia mengikuti budaya masing-masing daerah tersebut,satu daerah dengan daerah lainya berbeda satu sama lainya,selain faktor budaya,pendidikan seorang wanita menentukan jumlah mahar kemudian cantik dan pekerjaan yang digeluti wanita tersebut juga faktor yang mempengaruhi jumlah dari mahar tersebut.

"Menikah merupakan dambaan setiap insan,mempunyai pasangan dan keturunan adalah impian setiap manusia di bumi,namun seperti kata zaman sekarang,tidak cukup dengan makan cinta,untuk agan-agan jomblo disini bekerja keraslah,perbaiki ekonomi,maka semakin mudah untuk mendapatkan pasangan.