Ganja yang dalam klasifikasi ilmiah masuk spesies Cannabis Sativadianggap sebagai barang terlarang di sejumlah negara. Termasuk pula negara tercinta Indonesia Raya. Ditengarai, tumbuhan hijau nan menggoda dengan ciri khas jemari lima-nya ini, bisa membuat penggunanya menjadi malas dan otak lamban untuk berpikir. Jika demikian, apa yang hendak diharapkan dari negara kepada generasi berikutnya bila kerajingan ganja? Tentu akan sulit membedakan mana pertandingan sepakbola, mana pula sinetron berlabel azab. Celakanya, sulit pula nantinya membedakan mana surga dan neraka karena otak hang saat diajak untuk berpikir.

Oleh sebab itu, tanaman yang masuk dalam Famili Cannabaceaetersebut diharamkan dari segala penggunaannya. Terlepas dengan cara apa mengkonsumsinya. Apakah dicampur dengan lintingan rokok, atau mencampurnya dengan nasi goreng sebagai pengganti daun bawang. Haram adalah haram. Catat!

Namun, persepsi tentang ganja yang dulu pernah tumbuh subur di kandang bekas mesin diesel kepunyaan Bapak di kampung, berubah perlahan-lahan. Kandungan di dalam tanaman ini, ternyata bisa dijadikan sebagai obat alternatif. Berbagai negara pun melegalkan ganja dengan berbagai catatan. Bukan maknanya bebas sebebas-bebasnya ya? Penggunaannya kemudian diawasi oleh pemerintah setempat.

Nah, kini tersiar kabar jika negeri Paman Sam melalui situs AmericanMarijuana.orgsedang mencari pe-ganja profesional. Tapi perlu diingat, situs yang dimaksud mengulas ganja dari segi medis. Bukan buat gaya-gayaan seperti anak kos yang depresi karena revisi skripsi tak kunjung usai.

Seperti dikutip dari detiknews, Situs ini belakangan diketahui sedang mencari penguji ganja profesional. Tidak tanggung-tanggung gaji yang ditawarkan sampai Rp 42 juta per bulan atau sekitar Rp 500 juta per tahun. Sebuah angka yang "wow" bukan?

"Semua orang tergila-gila dengan rokok ganja. Bisa dibayar untuk melakukan hal tersebut membuatnya jadi semakin menarik," kata Dwight Blake yang memimpin pencarian penguji ganja untuk AmericanMarijuana.org seperti dikutip dari The Sun, Senin (18/11/2019).

Sebagai persyaratan seorang tidak hanya dituntut untuk bisa mencicipi atau menghisap ganja setiap hari tetapi juga nyaman di depan kamera dan punya pengetahuan luas seputar ganja. Selain itu seorang penguji juga harus sehat secara umum.

"Tawaran ini 100% nyata dan ini pekerjaan serius lebih dari sekedar dibayar untuk menghisap ganja. Bila Anda berpikir hanya itu saja pekerjaan yang akan Anda lakukan, maka kemungkinan tawaran ini bukan untuk Anda," tulis iklan lowongan pekerjaan yang dipajang Dwight.

Bagaimana? Apakah anda tertarik? Namun perlu diperhatikan baik-baik ya? Meski beberapa negara sudah mulai bersahabat dengan ganja, tidak serta merta tanaman ini 100% aman bagi kesehatan. Pemakaian ganja haruslah melalui izin dari pihak yang memang berkompeten, dan dosis yang digunakan sesuai dengan kebutuhan. Sebab bagaimanapun jua, ganja mengandung zat yang bisa membuat pemakainya berhalusinasi tingkat tinggi. Meski ada anggapan bila mengisap ganja mampu merangsang nafsu makan, ada baiknya anggapan sesat tersebut diabaikan. Seperti abainya sang mantan melihat kamu masih betah menjadi tamu saat kondangan.

Tapi jujur, gak kebayang gimana jadinya kalau diharuskan mengisap ganja setiap hari. Terutama jika tidak ada indikasi tubuh membutuhkan zat-zat yang terkandung di dalamnya. Meski terdengar menyenangkan, you should think twice before decide....