Hayati mendadak lemas mendengar hal tersebut. Dirinya tidak menyangka kalau ayahnya telah menikah kembali dengan 4 wanita sekaligus setelah meninggal. Kepalanya pun langsung diliputi ribuan pertanyaan yang membuat dirinya penasaran.

Margono kemudian berdiri dan pergi menuju kamarnya dengan menembus dinding. Dia berniat membawa istri-istri nya dari dalam kamar untuk diperkenalkan kepada Hayati. Dirinya semakin deg-degan dan penasaran dengan apa yang akan dilihatnya. Tak lama berselang, Margono kembali keluar dari kamar dengang digandeng oleh dua hantu wanita cantik. Wanita satu berwajah seperti orang Eropa, dia menggandeng tangan kiri Margono sedangkan wanita yang satunya lagi berwajah ayu khas Indonesia. Untuk wanita yang kedua, Hayati merasa penah melihat sosok dia sebelumnya. Margono melepaskan tangannya yang menggandeng kedua hantu wanita itu, kemudian dia menghampiri Hayati.

“nah....Mala...bapak mau ngenalin kamu sama istri-istri bapaka yang lainnya...ayo sini!” Margono meraih tangan Hayati, kemudian menariknya untuk ikut berdiri dan menghampiri kedua hantu wanita yang sedang berdiri itu.

“itu yang kiri adalah istri pertama bapak dia orang Belanda...kamu harus sopan sama dia yah! Kamu harus manggil dia nyonya” bisik Margono.

“kenapa aku harus manggil nyonya pak?....” tanya Hayati.

“karena jiwa penjajahnya masih kuat Mal....jadi kita ngalah aja deh Mal..bapak takut dia ngamuk-ngamuk dan ngoceh pake bahasa Belanda”jawab Margono.

Hayati pun memandang wanita Belanda itu dan tersenyum, kemudian dia mulai membungkukkan tubuhnya dan sungkem. Wanita Belanda itu pun membalas senyuman Hayati dengan anggukan kepala dan dia mengelus kepala Hayati dengan lembut ketika sungkem.

“kamu anak Margo punya yah?je bent zo mooi!.....siapa kamu punya nama?” tanya wanita bule itu dengan aksen Belandanya yang kental.

“iya nyoya....namaku Mala...Mala Nurhayati....salam kenal nyonya...” jawab Hayati.

“Dolores......Nama eik Dolores Van der Beek...eik berasal dari Rotterdam..leuk je te ontmoeten... Mala” Dolores memperkenalkan dirinya.

“oalaaah...nyonya mengingatku sama Mawar Hitam....suka ngomong bahasa aneh gitu hehehe dia itu musuh bebuyutanku nyonya...dia setan orang Belanda”

“wah...ternyata banyak setan holland juga yah ditanah inlander ini....eik kira Cuma eik seorang .......... hahahaha”

Setelah bersungkem dengan Dolores, Hayati kemudian bersalaman dengan sosok hantu wanita di sebelahnya yang ternyata berasal dari bangsa kuntilanak. Hayati pernah melihatnya berada diatas pohon nangka ketika pertama kali pulang ke rumah sebulan yang lalu.

“salam kenal...namaku Mala Nurhayati...”

“hehe iya Mal....salam kenal....juga..namaku Lenggayu”

“oalaaah...aku baru inget sekarang...kamu ternyata kunti yang waktu itu ngeliatin aku yah?”

“iya Mal.....aku kunti penghuni pohon di depan tumah...waktu itu aku kaget dan takut liat kamu yang ternyata bisa liat aku”

“aduh kenapa mesti takut jeng...aku gak apa apa kok”

“ya aku takut aja...soalnya ada orang bisa liat aku...dan matamu juga bikin aku takut... tadiny aku menyangka kalo kamu itu Bendoro”

“apaaahh!!..jadi kamu tau Bendoro juga jeng?”

“iya lah Mal....mana ada kuntilanak yang gak tau dia hahaha”

Margono sangat senang melihat Hayati yang langsung akrab dengan kedua istrinya. Dirinya sempat khawatir dengan kemungkinan adanya reaksi penolakan Hayati. Akan tetapi, tiba-tiba Hayati menatap tajam Margono dan melontarkan pertanyaan berbau protes.

“bapak...kenapa bapak melakukan ini?........kenapa bapak tega mengkhianati ibu?” tanya Hayati dengan nada meninggi.

“bapak gak mengkhianati ibumu Mal...bapak cinta mati sama dia..sumpah.” jawab Margono dengan tegang.

“tapi kenapa bapak menikahi mereka?....bahkan tinggal bersama di rumah ini?”Hayati naik pitam.

“tenang...tenang dulu Mal....bapak bisa jelasin semuanya..”

“jelasin apa............!!!!..semuanya udah jelas!!” teriak Hayati.

“BAPAK UDAH MATI..!!!!........KAMU TAHU KAN RASANYA MATI??” kata Margono dengan penuh ketegasan.

Hayati mendadak dia setelah Margono berteriak kepadanya. Napasnya tampak terangah-engah karena diliputi oleh amarah, sementara para istri Margono hanya bisa melihat pertengkaran antara ayah dan anak dengan pasrah. Mereka tidak mau ikut campur kedalam masalah keluarga Margono.

“Mala....duduk!...bapak mau jelasin semuanya” perintah Margono.

Hayati pun menuruti perintah sang ayah. Dia duduk di kursi, begitu juga Dolores dan Lenggayu yang ikut duduk di kursi yang berhadapan dengan kursi Hayati. Margono duduk dihadapan Hayati yang tampak ingin menangis.

“Mala....cinta sejati bapak tuh ya ibumu...bapak udah ngasih semuanya sama ibumu...bapak udah menuhin sumpah bapak yang akan mencintai ibumu sampai mati....semua ini bukan keinginan bapak nak....semua ini diluar kehendak bapak...kematian mendatangi bapak secara tiba-tiba...dan bapak gak bisa ngehindar...waktu itu bapak ngerasa kesepian dan hati bapak tuh sakit banget Mal...bapak harus kehilangan nyawa dan segalanya...terutama bapak kehilangan kamu nak...kamu itu anak kesayangan bapak....kamu sama Rini adalah malaikat bapak...ibumu...adalah wanita pujaanku yang gak akan tergantikan.......Mala...waktu bapak mati dan menjadi arwah gentayangan...bapak gak tau lagi mesti gimana....bapak gak bisa komunikasi sama ibumu dan Rini...bapak berteriak teriak untuk menarik perhatian mereka...tapi semuanya nihil...sampe bapak pun ngerasa putus asa...dan ketika itu munculah Lenggayu yang menemuiku ketika sedih....dia mulai mengajakku ngobrol dan menemaniku dalam sepi...dia juga mengajarkan banyak hal sama bapak...hingga akhirnya bapak sadar...ternyata selama ini kita tidak hidup sendirian...banyak kehidupan gaib yang ternyata sangat dekat dan berdampingan sama kita....Lenggayu mengajarkan bapak untuk berkomunikasi sama ibumu...bapak berusaha keras untuk itu...dan akhirnya bapak pun berhasil...bapak bisa bicara sama ibumu..akan tetapi bapak gak bisa nampakin diri...kekuatan bapak terlalu lemah...waktu itu aku dan ibumu selalu ngobrol setiap waktu...sampe akhirnya Rini menyangka kalo ibumu itu gila karena berbicara sendiri...mereka pun pindah rumah dan mengontrakkan rumah ini kepada orang lain...bapak sangat sedih Mal...dan bapak juga gak rela kalo rumah ini ditempatin orang lain....makanya bapak nyuruh Lenggayu untuk menakuti para pengontrak sehingga mereka pun takut dan pergi....bapak mengijinkan Lenggayu untuk masuk kedalam rumah..karena selama ini dia hanya tinggal di pohon nangka itu...pohon favoritmu nak”

Hayati mulai luluh dengan penjelasan Margono tentang cerita pertemuannya dengan Lenggayu. Dia pun mulai berani memandang wajah ayahnya setelah sebelumnya hanya menunduk ke bawah. Setelah itu Hayati berdiri dari kursinya, dia berjalan mendekati jendela dan memandangi jalanan komplek dari balik kaca jendela.

“terus bagaimana kelanjutannya?...apa bapak langsung menikahi Lenggayu?...terus kapan bapak ketemu sama Nyonya Dolores dan Miramareu?” tanya Hayati yang memunggungi.

“waktu itu bapak belum nikah sama Lenggayu karena dia lebih suka tinggal di teras ketimbang di dalam rumah dan Lenggayu pun menjalankan tugasnya dengan baik yaitu membuat rumah ini menjadi angker dan dijauhin sama orang...sejak bapak jadi setan, tiap hari bapak selalu mendengar suara tangisan perempuan di rumah..waktu itu bapak penasaran dan mencari sumber suara itu..dan ternyata di rumah kita ini ada ruang bawah tanah...suara itu berasal dari sana, bapak masuk ke sebuah pintu yang ternyata berada dalam sumur tua kering yang ada di belakang rumah...dan didalam ada Nyonya Dolores lagi menangis...dia tengah duduk disamping jasadnya yang duduk dikursi dan diikat...Nyonya Dolores adalah pemilik pertama rumah ini sebelum akhirnya dibeli sama bapak Mal.....dia mati karena disekap sama tentara Jepang....sejak saat itu Nyonya Dolores tinggal serumah sama bapak....karena bapak ngerasa gak nyaman tinggal serumah sama dua wanita yang bukan muhrim...dan kata agama pun haram...jadi bapak menikahi mereka berdua biar halal dan terhindar fitnah...bapak resmi jadi suami Nyonya Dolores dan Lenggayu selama puluhan tahun...hingga akhirnya sampe lima tahun yang lalu Miramareu datang ke rumah dengan panik...waktu itu dia dikejar-kejar sama massa yang mau nangkep hantu kuyang.....bapak menolongya dengan menyembunyikannya di ruang bawah tanah...massa itu ngedobrak pintu rumah dan mecahin kaca jendela....semua ruangan digeledah demi mencari Miramareu....namun akhirnya pak ustadz Zakaria berhasil meredam amarah massa dan mereka membubarkan diri....setelah itu Miramareu keluar dari persembunyian dan ngucapin terimakasih sama bapak...kemudian bapak ajak dia untuk tinggal disini...karena Miramareu selama ini gak punya rumah dan hidup menggelandang ... ya begitulah Mal..dia setuju dan ngontrak rumah ini sama ibumu....bapak langsung menikahi dia juga”

Hayati menengok ke arah Margono, kemudian menghampirinya sambil mengkonfrontir jawaban Margono tentang semua hal yang baru saja didengarnya.

“apa ibu tahu kalo bapak nikah lagi?” tanya Hayati.

“dia tahu semuanya Mal....” jawab Margono.

“apa ibu setuju bapak nikah lagi sama perempuan lain?”Hayati kembali bertanya.

“dia setuju Mal....lagipula bapak selalu minta izin sama ibumu”

“hmmmmmmmmm.....susah yah pak aku nerimanya...tapi kalo ibu menerima maka aku pun mesti menerimanya juga......walaupun itu berat”

Margono kemudian berdiri dan memeluk erat Hayati yang tengah berdiri di hadapannya. Tatapannya tampak kosong dan pikirannya tengah berkecamuk akibat harus menerima samua kenyataan ini.

“Mala...bapak ini udah mati...bapak udah gak punya apa apa lagi...orang orang yang hidup pun udah gak peduli sama bapak kecuali ibumu... dan sekarang ibumu juga udah meninggal...semua ini terserah sama kamu Mal...kamu punya hak buat nerima atau enggak...bapak ikhlas Mal....kamu juga boleh membenci bapak karena itu hak kamu”

Hayati tiba tiba menangis. Tangannya melingkar di pinggang Margono. Hayati membenamkan wajahnya di dada ayahnya.

“aku gak akan membenci bapak....aku sayang banget sama bapak.....aku ngerti pak rasanya jadi arwah gentayangan yang kesepian...karena aku juga ngalamin hal yang sama..aku gak akan ninggalin bapak lagi....”

“iya nak...makasih atas pengertian mu”

Suasana penuh haru menyeruak melingkupi ruangan tengah rumah itu. Miramareu, Dolores dan Lenggayu ikut terharu melihat momen ini. Bahkan Lenggayu dan Dolores pun akhirnya ikut memeluk Hayati, sedangkan Miramareu hanya melihat saja sambil menangis bahagia. Setelah berpelukan, mereka kembali ke tempat duduk masing masing, suasana di ruangan itu kembali mencair. Senyum indah kembali merekah di wajah Hayati.

“pak....kok bapak bisa resmi nikah....bukannya para arwah gak bisa nikah?” tanya Hayati.

“bisa Mal..kebetulan bapak punya temen...dia arwah penghulu yang mati penasaran gara-gara kecelakaan”

“oalah...jadi bapak nikah resmi toh...oh iya....istri bapak satu lagi mana pak? Dari tadi baru tiga” tanya” Hayati merasa bingung.

“maaf Mal....itu kamu dudukin istri ke empat bapakmu?” jawab Miramareu.

Hayati langsung melihat kebawah, ternyata dia menduduki sosok hantu berpakaian suster yang tengah berbaring telungkup diatas sofa. Sontak, Hayati kaget dan langsung berdiri. Sosok hantu wanit itupun memutar kepalanya sampai terpelintir kebelakang untuk melihat Hayati. Dia kemudian tersenyum dan menyapanya.

“Hai....Mala....namaku Fathya......aku istri ke 4 bapakmu hehe” sapa sosok hantu itu.

“oh...aduh aduh...maafin aku yah...aku udah ngedudukin kamu tadi” kata Hayati yang langsung mengelus punggung dan membenarkan kembali posisi kepala Fathya yang terpelintir.

“gak apa apa kok Mal....aku udah biasa didudukin hehe”

“oalah kamu ada ada aja...salam kenal yah Fat”

“salam kenal juga...”

Hayati membantu Fathya berdiri, namun kaki Fathya ternyata berdarah dan terdpat luka parah di kedua pahanya sehngga dia tidak bisa berdiri. Melihat kejadian itu, Miramareu angkat bicara. Dia memberitau Hayati bahwa Fathya tidak bisa beridiri apalagi berjalan karena lukanya.

“Mala...Fathya ini sahabatku...dia kerja sebagai perawat di klinik tempat aku bekerja..dia baru setahun jadi setan” ujar Miramareu.

“apaaaaah!!...kenapa Fathya bisa mati Mir?” tanya Hayati kaget.

“ya gitu deh...suatu hari dia kerja shift malam di bagian perawatan klinik....pas pulang, dia dibegal di jalan..Fathya jatuh dan kelindes sama truk..”

“oalaaahh...tragis bener yah”

“dua hari kemudian...arwahnya ngedatengin aku...dia jadi gak bisa jalan dan Cuma ngesot aja...untuk bergerak....aku kasian banget sama dia...dan akhirnya kuajak tinggal kesini....ya begitulah...dia dinkahi sama mas Margo”



Hayati menggelengkan kepala ketika mendengar cerita tragis yang menimpa Fathya. Hampir semua kisah hidup para istri ayahnya sangat tragis dan menyedihkan. Hayati merasa sangat iba melihat para mahluk gaib yang sekarang menjadi ibu tirinya. Diapun sekarang mengerti dengan apa yang dilakuan oleh sang ayah. Walaupun sudah meninggal, sang ayah masih tetap menunjukkan sisi kemanusiaannya dengan menampung para arwah yang menderita dan kesepian.

..................................................


APAKAH HAYATI BISA MENERIMA KEHADIRAN SEMUA IBU TIRINYA YANG TAK KASAT MATA (KECUALI MIRAMAREU)?
APAKAH AYAH HAYATI TIDUR SERANJANG DENGAN KEEMPAT ISTRINYA?

KITA REHAT SEJENAK PEMIRSAAAAAAAH..........................................