Pro Jokowi (Projo) mengaku kecewa dengan masuknya Prabowo Subianto dalam Kabinet Kerja jilid II Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Organisasi yang selalu mendukung Jokowi akhirnya pamitan membubarkan diri karena telah selesai melaksanakan tugasnya.

"Kabinet indonesia Maju sudah diumumkan hari ini. Projo memahami adanya kekecewaan yang mendalam dari para relawan pendukung Jokowi," kata Sekjen Projo Handoko dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (23/10/2019).

"Bahwa ada kekecewaan soal Prabowo, kami memang mengakui itu," sambungnya.

Projo, dikatakan dia, dalam pembentukan kabinet tidak sesuai apa yang menjadi kesepakatan sejak awal.

"Komitmen melawan intoleransi dan kesediaan berpolitik secara santun yang telah disepakati sejak awal telah dilanggar," ujarnya.

Pasalnya, sang penantang atau rival di pemilu 2014 dan Pemilu 2019 dalam hal ini Prabowo Subianto telah diberikan jabatan strategis yakni Menteri Pertahanan (Menhan) dalam kabinet kerja jilid II periode 2019-2024.

"Kubu rival yang kalah dalam pilpres karena perlawanan rakyat terhadap intoleransi, anti demokrasi, dan pelanggaran HAM justru mendapat posisi yang terhormat di Kabinet," ucap Handoko.

Menurut dia, ada pihak-pihak yang tidak teruji loyalitasnya dipercaya mengurus negeri ini sebagai menteri. Bahkan tidak membantu memenangkan Jokowi di pemilu 2019 lalu.

"Mereka tidak tampak ketika pendukung militan bekerja memenangkan Jokowi yang ketika itu belum menjadi Tokoh Nasional seperti sekarang," tegasnya.

Handoko menegaskan, Projo secara resmi membubarkan diri setelah menteri atau pejabat setingkat Kabinet indonesia Maju diumumkan, pada Rabu (23/10/2019).

"Kini saatnya kami, Keluarga Besar Projo, mundur dari kegiatan politik di seluruh Tanah Air. kami akan kembali ke habitat dan aktivitas semula. Kami bahagia telah menjemput sejarah," tandasnya.

Meskipun demikian, Projo mengucapkan selamat bekerja kepada Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin serta Kabinet indonesia Maju.

"Semoga program-program dapat dijalankan dengan baik untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat, sebagaimana yang disampaikan Bapak Jokowi dalam pidato di Sentul, 14 Juli 2019 yang dikenal sebagai Visi indonesia," pungkasnya.

Sumber : Dari sini gan.