Presiden Jokowi: 2045 Pendapatan Rp 27 Juta per Kapita per Bulan

Beranda

...

Berita dan Politik
Presiden Jokowi: 2045 Pendapatan Rp 27 Juta per Kapita per Bulan

jpnn.com

20-10-2019 11:41

Presiden Jokowi: 2045 Pendapatan Rp 27 Juta per Kapita per Bulan

jpnn.com, JAKARTA- Presiden Jokowi menargetkan Indonesia bisa menjadi negara maju pada 2045 dengan pendapatan Rp 320 juta per kapita per tahun atau Rp 27 juta per kapita per bulan.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut pada pidato perdana pascadilantik menjadi presiden periode 2019-2024 di gedung MPR, Senayan, Minggu (20/10).

Di awal pidatonya, Presiden Jokowi mengatakan, tahun 2045 adalah satu abad Indonesia merdeka.

Baca Juga:
Catat! Ini 5 Program Prioritas Jokowi-Ma'ruf Usai Dilantik

“Nestinya Insya Allah Indonesia telah keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah. Mimpi kita di 2045 Indonesia telah menjadi negara maju dengan pendapatan menurut hitung-hitungan 320 juta per kapita per tahun atau 27 juta per kapita per bulan. Itulah target kita bersama,” ujar Presiden.

Pendapatan per kapita merupakan pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan per kapita adalah hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2018 pendapatan per kapita Indonesia meningkat menjadi US$ 3.927 atau sekitar Rp 56 juta per kapita per tahun. Naik dibandingkan tahun 2017 yang mencapai Rp 51,9 juta dan 2016 Rp 47,9 juta per tahun.

Baca Juga:
Presiden Korsel Yakin Indonesia Akan Tumbuh di Periode Kedua Jokowi

“Mimpi kita di 2045, Produk Domestik Bruto Indonesia mencapai 7 triliun USD, Indonesia sudah masuk 5 besar ekonomi dunia, dengan kemiskinan mendekati nol persen. Kita harus menuju ke sana,” kata Presiden Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, angka yang ditargetkan tersebut sudah dikalkulasi. “Target tersebut sangat masuk akal dan sangat memungkinkan untuk kita capai. Namun semua itu tidak datang otomatis, tidak datang dengan mudah. Harus disertai kerja keras dan kita harus kerja cepat. Harus disertai kerja-kerja bangsa kita yang produktif,” tegas Presiden Jokowi.

(sam/jpnn)

BERITA TERKAIT

Bamsoet Tegaskan Jokowi - Ma'ruf Jadi Milik Seluruh Rakyat Indonesia
Presiden Korsel Yakin Indonesia Akan Tumbuh di Periode Kedua Jokowi
Catat! Ini 5 Program Prioritas Jokowi-Ma'ruf Usai Dilantik
Jokowi: Birokrat Jangan Cuma Sending-Sending
Siap-Siap! Jokowi Mau Pangkas Eselonisasi Jabatan Pemerintahan
Cerita Jokowi Soal Mendobrak Aturan Protokol Istana

2.5K

Kutip

Balasan

Guest

Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru

Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

Berita dan Politik

669.7KThread•40.1KAnggota

Tampilkan semua post

irvan84

20-10-2019 14:59

#39

Quote:

Original Posted By urban21►Beda kualitas ya. Di tangan SBY, Indonesia yg tadinya (1997-2004) negara kere miskin masih kena dampak krisis moneter dan ga stabil (banyak kerusuhan dimana2 di Sampit, Sambas, Poso, Ambon, Aceh) menjadi negara ekonomi mapan (masuk G20) dan keamanan stabil.

SBY diwarisi oleh Mega di 2004 GDP cuma 2.300 Trilyun.
Dan SBY diwarisi Mega APBN 2004 cuma 420 Trilyun.

Sementara di 2014 SBY memberikan warisan ke JKW PDB sebesar 10.500 Trilyun.
Dan SBY mewariskan APBN sebesar 1800 Trilyun.

Kenaikannya berapa ratus persen tuh?

Oya, jangan lupa, meski kelihatannya utang SBY lebih besar dibanding era Mega, tp prosentase utangnya terhadap GDP jaaauuuh lebih kecil.

Semoga JKW juga mampu mewariskan GDP dan APBN yg fantastis jauh lebih besar dari 2014.
Kalo cuma sdikit sih, infrastruktur ga banyak membantu pertumbuhan ekonomi artinya.

Infrastruktur udah pada jadi, sebagian mau jadi, mending doakan supaya dapet mentri yg oke yg jago lobi supaya investasi banyak masuk n industri jd berkembang, kemudahan akses permodalan untuk umkm n biaya ekspor dpt di tekan supaya harga bs bersaing. Peran kppu juga penting tuh supaya pemain global dgn modal besar tetap terawasi regulasinya supaya yg lokal ga berguguran.

Kutip

Balas

Tutup