londo.046Avatar border
TS
londo.046
Saatnya Membasmi Paham Radikal!!


Presiden Jokowi terpilih kembali sebagai presiden Indonesia periode 2019-2024. Tentu sebagai salah satu pemilih beliau pada pemilu April lalu, gw punya harapan kepada beliau. Soal Ekonomi, gw rasa cukup puas dengan kinerja beliau. Melihat kondisi global yang seperti hari ini, percepatan pembangunan yang beliau lakukan cukup memuaskan gw. Namun ada satu poin krusial yang membuat gw kurang puas dengan kinerja beliau di periode pertama masa pemerintahannya. Apa itu? Beliau sangat lembek kepada mereka kaum radikal.

Mohon maaf pembubaran HTI hanya setengah hati dan "lips service"saja. Setelah dibubarkan, apakah ada tindakan nyata bagi mereka yang bergerak di bawah tanah dan sosial media? Tidak! HTI dan radikalis masih sangat bebas menyebarkan paham sesatnya. Kenapa? Karena tidak ada tindakan yang tegas dan keras kepada mereka. Tidak usah jauh-jauh lah, sebuah kampus yang tidak jauh dari Jakarta dosennya saja terpapar idiologi terlarang itu. Mahasiswa bebas melecehkan pancasila dengan sumpah kepada idiologi lain!

Spoiler for Mahasiswa Bodoh!:


Sekarang saya tanya, apakah ada sanksi untuk para mahasiswa itu? Sepuluh tahun lagi mereka ini bisa jadi sudah ada di posisi-posisi penting negeri ini, lalu apa yang akan terjadi? Presiden Jokowi harusnya belajar dari Presiden sebelumnya. Membiarkan bibit-bibit radikal bersemayam di negeri ini, buahnya sudah kita rasakan hari ini. Pernyataan Menteri Pertahanandalam sebuah kesempatan bahwa ada 3% anggota TNI yang terpapar idiologi radikal adalah kabar buruk yang harusnya membuat Presiden Jokowi sadar, betapa bahayanya paham ini.

Maka ketika terjadi musibah tertusuknya Menkopolhukam Jenderal (purn) Wirantro, tidak heran jika ada Keluarga Besar Tentara yang tidak berempati justru menyebar ujaran kebencian. Presiden Jokowi harus belajar kepada KSAD Jenderal Andika Perkasasoal ketegasan menindak penganut paham radikal. Beliau tidak segan mencopot anak buahnya yang tidak bisa mengatur keluarganya yang cenderung "ada di pihak radikalis". Sekali lagi KSAD bertindak berdasarkan aturan yang berlaku, dan itu sangat patut mendapat apresiasi.


Presiden bisa mengajukan RUU anti paham radikal kepada DPR. Presiden juga bisa membuat Peraturan Presiden soal teknis penindakan kepada mereka yang terindikasi radikal. Jangan takut dengan resistensi, gw masih yakin rakyat yang cinta pancasila masih lebih banyak dari mereka yang radikal. Bahwa di media sosial mereka nampak garang, mereka tak lebih dari teroris yang memeang tugasnya di media sosial. Tidak semua radikalis dicetak untuk jadi aktor pelaku lapangan, ada juga yang bertugas di media sosial.

Tugas mereka jelas, mem-framing berita dan membela para aktor lapangan yang menjadi eksekutor, dan mereka inilah yang paling berbahaya! Opini mereka, jika diterima mentah-mentah oleh orang yang minim literasi akan meletupkan kebencian, apalagi jika dibungkus dengan agama! Padahal ajaran agama apapun tidak memberi ruang untuk kekerasan. Mereka itu penumpang gelap sebuah agama, namun mengaku paling tahu soal agama yang ditumpanginya. Gampangnya, mereka memanfaatkan agama untujk tujuan busuk mereka.

Well, sebagai Presiden yang tidak mungkin lagi dipilih untuk periode selanjutnya, Pak Jokowi harusnya berani memerangi idiologi radikal dengan leluasa dan bebas. Jika beliau berhasil, maka gw akan memberikan apresiasi yang paling tinggi untuk beliau. Karena memerangi idiologi ini bukan soal mudah. Timur Tengah tiap hari perang juga karena ini. Semangat Pak Jokowi, Selamat bekerja dan Salam Damai!

Merdeka!

Sumber Referensi : sini, sini

Sumber Gambar : sini, sini

Sumber Video : sini

ceuhetty
sebelahblog
zafinsyurga
zafinsyurga dan 9 lainnya memberi reputasi
8
4.1K
66
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Tampilkan semua post
Abu BakarAvatar border
Abu Bakar
#18
Ngomong Radikal utk menutupi dirinya KACUNG CHINA #IndoCHINA
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.