ketuaiblis1Avatar border
TS
ketuaiblis1
Diskusi Seputar Intelijen - Part 1
wah kok jadi susah ya

ini yang sempet ilang

Quote:
mismiuna
rhivie
pengobatan17
pengobatan17 dan 3 lainnya memberi reputasi
2
779.2K
9.9K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan Kepolisian
icon
2.2KThread2.1KAnggota
Tampilkan semua post
HarsoMukmiinAvatar border
HarsoMukmiin
#4054
Dwifungsi Polri itu tidak terjadi sekonyong konyong, apalagi dikaitkan dengan rezim ini. Ada sejarah panjang dimulai dari 98 saat Polisi keluar dari ABRI. Rekrutmen polisi secara masif terjadi, karena emang sepanjang Orba polisi itu sedikit. Orba lebih seneng pakai koter TNI AD bahkan paramiliter macam Kamra dan Hansip buat jaga kamtibmas.

Angkatan polisi awal reformasi emang ga mengandalkan kualitas karena kejar juantitas. Apalagi saat tu puncak dekaden, KKN termasuk dalam rekrutmen alat negara baik TNI, Polri maupun PNS ga terbendung. Nah pada masa ini angkatan 98-01 ini hampir semua sudah jadi kapolres, bahkan ada yg mulai naik suspim jadi Pati. Generasi baru Polri ini rada sotoy, padal ga pinter amat akibat rekrutmen yg ga bener. Feeling entitled sebagai anak emas amanah reformasi itu emang ada. Ga banyak hal yg lebih menyebalkan dari orang bodo tapi feeling entitled. Ini mungkin yg paling dirasakan di akar rumput.

Tapi ini terlalu kecil porsinya untuk membentuk persepsi adanya dwifungsi Polri sekarang. Dwifungsi Polri itu lebih ke soalan elit yg lebih kompleks, termasuk manuver elit dari luar institusi Polri.

Singkat cerita, dari sisi internal, mengguritanya Polri tidak lepas dari drama cicak buaya terutama yg kedua. Pakde sudah ada obat jitu yaitu memotong generasi dengan mengangkat Wak Tito jadi Kapolri. Namun suksesi ga bisa semulus itu. Ada perlawanan kuat. Angkatan atasnya Wak Tito harus dikopromikan diberi kompensasi jabatan tinggi berwewenang luas dan basah diluar Polri. Paling ketara BG si sumber masalah awet jadi kabin. Buwas yg paling ga terima dipotong kompas, jadi kabulog. Masih ada belasan pati lain yg disebar ke berbagai institusi yg ga ada sangkut pautnya ama Polri. Polri makin menggurita, sini mulai ada yg nyeletuk Polri berdwifungsi. Sudah berani melawan hukum, alumninya menjabat dimana mana pula. Gabungan grasroot yg medioker tapi sotoy sama kelakuan elit yg merasa kebal hukum makin menghembuskan berbagai isu negatif Polri termasuk dwifungsi Polri.

Agaknya Pak Presiden seharusnya memang melakukan lebih banyak reformasi ke Polri dari sekedar potong kompas Kapolri dan program PR macam promoter. Namun, langkahnya terganjal, elit Polri itu juga punya jaringan. Tidak mungkin Pakde ngutak atik BG ajudannya kanjeng mami.

Lebih-lebih, Pakde terpaksa pakai Polri terus karena dirongrong manuver busuk GN dan para pensiunan 212. Kelakuan GN dan sejumlah eks pati sendiri yg buat pakde antipati. Akhirnya lebih sering menggunakan Polri untuk berbagai urusan. Akibatnya, Polri lagi makin keliatan menggurita. Gurita Polri ini, walau ada masalah internal, tidak lepas dari manuver oknum elit militer sendiri yg menghilangkan kepercayaan politik presiden terhadap militer.

Nah sekarang ada oknum dari militer teriak teriak Polri dwifungsi. Lah kemarin pas GN nggangsir presiden saat masih seragaman pada kemana? Sekarang bikin serangan lone wolf dengan manifestasi ala ISIS? Ada juga malah dipurging. Kelakuan pada nyebelin amat.

Polri ada masalah besar, tapi manuver oknum militer yg sukanya begini juga masalah besar. Niat saling koreksi malah bikin chaos karena dua duanya ga bisa mengoreksi diri sendiri. Lebih parah lagi saat ada masyarakat sipil berusaha mengkoreksi dengan segala keterbatasan sumber dayanya, malah dimatiin dengan berbagai cara oleh dua-duanya.

Entah apa yg merasuki dirimu...





Diubah oleh HarsoMukmiin 13-10-2019 07:53
silent.keeper
cahmeneng
yoseful
yoseful dan 7 lainnya memberi reputasi
6
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.