pokerstar
TS
pokerstar
Sudah Dilarang, Muslim United Ngotot Pakai Masjid Gedhe Kauman
SUMBER

Sudah Dilarang, Muslim United Ngotot Pakai Masjid Gedhe Kauman


Rendy Adrikni Sadikin | Eleonora Padmasta Ekaristi WijanaKamis, 10 Oktober 2019 | 07:56 WIB

Pihak Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sudah menegaskan menolak izin penggunaan masjid itu untuk MUslim United.

Suara.com - Acara Muslim United bersikeras akan menggunakan Masjid Gedhe Kauman meski sudah dilarang pihak Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Hal itu terlihat dari unggahan terakhir akun Instagram @muslimunited.official pada Rabu (9/10/2019) malam.

Akun tersebut masih mempromosikan acaranya dengan mengunggah foto yang menunjukkan "2 hari menuju" penyelenggaraan.

Pada bagian caption, waktu dan acara pun masih sama seperti kali pertama diumumkan, yaitu 11, 12, dan 13 Oktober 2019 pukul 04.00 - 22.00 WIB.

Bahkan, lokasi acara juga tak berubah, tetap Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, walaupun Keraton Jogja telah menolak izin yang mereka ajukan.


Unggahan Muslim United - (Instagram/@muslimunited.official)

Lantas, meskipun beberapa mendukung, banyak warganet yang menegur Muslim United di kolom komentar karena ngotot menggunakan masjid tersebut.

"Katanya acara Muslim, harusnya tau adab dong, orang sudah enggak dikasih izin kok ngeyel, tidak mencerminkan perilaku muslim yang baik," ungkap @ceceps_.

"Yang punya masjid enggak mengizinkan kok nekat. Umat Islam yang saya tahu mempunyai tata krama yang baik. Kalau tidak diizinkan sama yang punya rumah ya sudah, umat Islam sejati tidak akan memaksakan kehendaknya," komentar @salami_queen.

"Niatnya apa sih? Udah jelas-jelas enggak dapat izin dari pihak Kraton, tapi kenapa masih nyuruh orang-orang datang? Mau cari ribut di Yogya? Enggak kasihan sama teman-teman Muslim yang sudah jauh-jauh tapi nanti acaranya batal?" tulis @justforyou_229.

Sebelumnya, Forum Ukhuwah Islamiyah meminta izin menggunakan Kagungan Ndalem Masjid Gedhe Keraton, Ndalem Pengulon, dan Alun-alun Utara sisi barat pada 11-13 Oktober 2019 untuk acara Muslim United.

Sejumlah ulama dan aktor ternama akan hadir dalam acara tersebut, di antaranya Ustaz Abdul Somad, Ustaz Hanan Attaki, Ustaz Derry Sulaiman, Ustaz Felix Siauw, hingga Arie Untung.

Namun, izin ditolak Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Condrokirono melalui surat yang ditandatangani pada 28 September.

Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X juga mengatakan, "Pengulon kan fungsinya bukan untuk seperti itu. (Jadi tidak diizinkan), ya karena fungsinya bukan untuk itu."

"Saya hanya menjaga keamanan Jogja saja," imbuhnya.

Penghageng Tepas Tandha Yekti Keraton GKR Hayu pun, di Twitter, menambahkan, "Tidak ada "katanya boleh", atau "sudah rembugan dengan Kraton". Kagungan Dalem Masjid Gedhe adalah kagungan (kepunyaan -red) Keraton, bukan kagungan panitia."


SUMBER

Putri Sultan Imbau Warga Jogja Tak Ikut Muslim United: Diduga Ada Provokasi
Rendy Adrikni Sadikin | Eleonora Padmasta Ekaristi WijanaKamis, 10 Oktober 2019 | 08:51 WIB


GKR Bendara - (Instagram/@gkrbendara)

"Pemilik statusnya lebih tinggi dari pada panitia ataupun Takmir," ungkap GKR Bendara.

Suara.com - Putri bungsu Raja Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengkubawana X, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, mengimbau masyarakat Yogyakarta untuk tidak datang ke acara Muslim United.

Imbauan itu ia sampaikan melalui akun resmi Instagram-nya, @gkrbendara, menyertai foto surat bertanda tangan Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Condrokirono, terkait penolakan izin penggunaan Masjid Gedhe Kauman untuk Muslim United.

GKR Bendara menegaskan, pihak Keraton Yogyakarta tetap tak memberikan izin untuk Muslim United meskipun panitia masih bersikeras untuk memakai masjid itu.

"Surat berlaku dan sah. Selaku pemilik Masjid Gedhe, Kagungan Dalem tidak mengizinkan Masjid digunakan untuk acara ini," tulisnya.

Ia pun mempertanyakan tata krama panitia acara Muslim United karena tak taat peraturan.

Apalagi, kedudukan panitia dan pengurus masjid berada di bawah pemilik masjid.

"Pemilik statusnya lebih tinggi dari pada panitia ataupun Takmir. Kalau yang punya rumah enggak kasih izin untuk dipakai, tapi tetap ngotot memakai artinya mereka masyarakat yang taat peraturan dan tata krama tidak yah?" ungkap @gkrbendara.


Unggahan GKR Bendara - (Instagram/@gkrbendara)

Untuk itu, GKR Bendara mengimbau masyarakat Jogja untuk tidak ikut menghadiri acara Muslim United.

Dirinya menduga, ada unsur provokasi dalam acara yang rencananya dilaksanakan selama tiga hari itu.

"Imbauan, untuk masyarakat supaya tidak datang ke sekitaran alun-alun di tanggal 11-13 Oktober 2019 karena kelihatannya ada unsur kesengajaan dan provokasi #jogjacintadamai #jogjatoleran #caritempatlainaja," tutupnya.

Forum Ukhuwah Islamiyah sebelumnya meminta izin menggunakan Kagungan Dalem Masjid Gedhe Keraton, Ndalem Pengulon, dan Alun-alun Utara sisi barat pada 11-13 Oktober 2019 untuk acara Muslim United.

Sejumlah ulama dan aktor ternama akan hadir dalam acara tersebut, di antaranya Ustaz Abdul Somad, Ustaz Hanan Attaki, Ustaz Derry Sulaiman, Ustaz Felix Siauw, hingga Arie Untung.

Namun, izin ditolak Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Condrokirono melalui surat yang ditandatangani pada 28 September.

Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X juga mengatakan, "Pengulon kan fungsinya bukan untuk seperti itu. (Jadi tidak diizinkan), ya karena fungsinya bukan untuk itu."

"Saya hanya menjaga keamanan Jogja saja," imbuhnya.

Selain itu, Penghageng Tepas Tandha Yekti Keraton GKR Hayu, di Twitter, menambahkan, "Tidak ada "katanya boleh", atau "sudah rembugan dengan Kraton". Kagungan Dalem Masjid Gedhe adalah kagungan (kepunyaan -red) Keraton, bukan kagungan panitia."

Meski begitu, hingga Rabu (9/10/2019) malam, akun Instagram @muslimunited.official masih mempromosikan acaranya dengan tetap mencantumkan Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta sebagai lokasi acara.

Keraton Tolak Acara Ustaz Abdul Somad dan Felix Siauw, Ini Penyebabnya


SUMBER




Flyer acara Muslim United

MINEWS.ID, YOGYAKARTA – Kota pelajar yang terkenal adem ayem tampaknya bakal menghangat karena ada penolakan Keraton terhadap acara yang diselenggarakan Muslim United dengan menggunakan fasilitas keraton dan Masjid Gedhe Kauman. Namun, pengurus masjid sepertinya tidak menggubris.

Penolakan tersebut tertuang pada surat yang berkop Kawedanan Hageng Panitrapura Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang bertanggung jawab atas administrasi Keraton.

Surat bernomor 0336/KH.PP/Suro.IX/WAWU.1953.2019 itu ditujukan untuk Ketua Muslim United Nanang Syaifurozi, yang beralamat di Jalan Kaliurang KM 7, Kelurahan Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

Surat penolakan memberi izin tersebut ditandatangani Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Condrokirono.

Menurut putri Sri Sultan Hamengkubuwono X, GKR Hayu, GKR Condrokirono adalah divisi tertinggi di Kraton Yogya setelah Sultan.

Menurut GKR Hayu melalui akun twitternya, alasan penolakan karena GKR Condrokirono tidak ingin ada ribut-ribut berkepanjangan.

“Utk yg pada bertanya alasan kenapa.. . Ketika poster acara muncul, banyak elemen masyarakat yang menyatakan keberatan atas acara tsb. sehingga seperti statement GKR Condrokirono, kami ga mau ada ribut2 berkepanjangan,” begitu GKR Hayu memberi alasan seprti dikutip Rabu 9 Oktober 2019.

Poster yang dimaksud adalah acara Muslim United yang antara lain akan menghadirkan Felix Siauw, Ustaz Abdul Somad, Adi Hidayat, artis yang hijrah Arie Untung dan masih banyak lagi. Seperti tertera pada flyer dan spanduk-spanduk acara akan dimulai pada 11 Oktober hingga 13 Oktober 2019.

Namun, seorang netizen bernama Krisnu Aji mengungkapkan pihak Masjid Gedhe tetap mengizinkan acara Muslim United tersebut. Sebab, tenda-tenda tempat acara masih tegak berdiri.

‏Menanggapi kenyataan itu, GKR Hayu tidak mengungkapkan kalimat penjelasan yang panjang. Dia hanya menulis, “Aku lelah emoticon-Frown.”

Hingga kini belum ada kepastian apakah acara yang akan digelar tiga hari lagi itu tetap akan berlangsung atau tidak. Yang pasti suasana Kota Yogyakarta bisa panas.









GKR Hayu Tegas Tolak Izin Muslim United: Masjid Gedhe Bukan Punya Panitia

SUMBER

Reza Gunadha | Eleonora Padmasta Ekaristi WijanaSelasa, 08 Oktober 2019 | 16:16 WIB


Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menolak izin Muslim United - (Twitter/@GKRHayu)

"Tidak ada "katanya boleh", atau "sudah rembugan dengan Kraton"," ungkap GKR Hayu.

Suara.com - Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu, putri keempat Sri Sultan Hamengku Buwono X, kembali menegaskan bahwa permintaan izin penggunaan Masjid Gedhe dari Muslim United tetap ditolak.

Sang Penghageng (Kepala) Tepas Tandha Yekti Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang bertanggung jawab atas IT dan dokumentasi, menyatakan hal tersebut di Twitter, Selasa (8/10/2019).

GKR Hayu juga menyertakan dua foto surat yang masing-masing ditandatangani Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Condrokirono serta Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Parastra Budaya dan Tepas Panitikismo Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hadiwinoto.

Surat dari GKR Condrokirono dikeluarkan pada 28 September dan menyatakan tak memberi izin untuk Muslim United.

Pernyataan yang sama tertera pada surat yang ditandatangani KGPH Hadiwinoto pada Selasa (1/10/2019).

"Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat sampai sekarang masih berpegang pada 2 surat Penghageng yang dikirim kepada panitia acara. Tidak ada "katanya boleh", atau "sudah rembugan dengan Kraton".

Kagungan Dalem Masjid Gedhe adalah kagungan (kepunyaan -red) Keraton, bukan kagungan panitia," cuit @GKRHayu.


Cuitan GKR Hayu - (Twitter/@GKRHayu)

Perempuan 35 tahun ini juga menuliskan alasan ditolaknya izin Muslim United untuk menggunakan masjid tersebut.

"Ketika poster acara muncul, banyak elemen masyarakat yang menyatakan keberatan atas acara tersebut, sehingga seperti statement GKR Condrokirono, kami enggak mau ada ribut-ribut berkepanjangan," terang GKR Hayu.

"FYI, Kawedanan Hageng Panitrapura, yang dipimpin oleh GKR Condrokirono, adalah divisi tertinggi di @kratonjogja saat ini setelah Sultan," tambahnya.

Sebelumnya, Forum Ukhuwah Islamiyah meminta izin menggunakan Kagungan Ndalem Masjid Gedhe Keraton, Ndalem Pengulon, dan Alun-alun Utara sisi barat pada 11-13 Oktober 2019 untuk acara Muslim United.

Sejumlah ulama dan aktor ternama akan hadir dalam acara tersebut, di antaranya Ustaz Abdul Somad, Ustaz Hanan Attaki, Ustaz Derry Sulaiman, Ustaz Felix Siauw, hingga Arie Untung.

Namun, izin ditolak, dan Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X juga mengatakan, "Pengulon kan fungsinya bukan untuk seperti itu. (Jadi tidak diizinkan), ya karena fungsinya bukan untuk itu."

"Saya hanya menjaga keamanan Jogja saja," imbuhnya.

Namun, berdasarkan pantauan SuaraJogja.id, hingga Selasa (8/10/2019), akun Instagram @muslimunited.official masih terus melakukan promosi acaranya.

====================================
Coba dengarkan ceramah di Masjid Gedhe Keraton Yogyakarta bulan Mei tahun lalu, oleh salah satu penceramah yang diundang MU 2019:



Keraton sebagai pemilik masjid dan alun-alun utara sudah melarang, panitia Muslim United masih terus menyebar undangan seakan suara puteri raja bagaikan angin lalu.
Luar biasa.... pemilik tempat tidak mengizinkan, panitia acara tanpa punya malu mendirikan tenda dan persiapan tempat acara tanpa mengindahkan pemilik.

Sepertinya baru kali ini terjadi pembangkangan dari pihak luar keraton. Entah apa reaksi Sri Sultan HB X nanti.

UPDATE:
Quote:


Diubah oleh pokerstar 11-10-2019 06:34
alterximuzzaiinasigoreng77
nasigoreng77 dan 29 lainnya memberi reputasi
30
11.7K
155
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Tampilkan semua post
brainymale
brainymale
#39
Kampret kadal gurun ngeri tenan wani mbangkang karo Ngarso Dalem.Padahal sak kendel-kendele preman DIY yen Ngarso Dalem sampun ngendikan bakal sendhika dhawuh.Ayo warga DIY ambrukke tenda acarane men kampret do ngerti"Jogja Bersatu Tak Bisa Dikalahkan".Mahasiswa makassar sing jare keras,nekad,pembangkang mbiyen ngece Ngarso Dalem wae akhire imbas-imbis njaluk ngapuro po meneh member kampret cabang DIY sing anggotane mung cah rantau seko Pulau S barat dan S timur dadi opo kowe le.Kowe oleh celutak ning daerahmu nanging yen kowe celutak karo Ngarso Dalem ojo nangis nek dicandak warga DIY.Iki DIY pret dudu DKI sing gampang mbok apusi ayat mayatemoticon-Big Grin
londo.046amikurniaaldonistic
aldonistic dan 20 lainnya memberi reputasi
21
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.