the.commandosAvatar border
TS
the.commandos
Presiden KM ITB 'Roasting' Fahri Hamzah: Ini Dewan Perwakilan Fahri Hamzah Bukan DPR
TRIBUNNEWS.COM - Setelah Ketua BEM UGM, Yogyakarta, M Atiatul Muqtadir alias Fathur, terlibat adu argumen dengan Staf Kepresidenan, Moeldoko, giliran rekan antaruniversitasnya, Presiden Keluarga Mahasiswa (KM) ITB Bandung, Royyan A Dzakiy.

Kali ini Royyan beradu argumen dengan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, pada acara bincang-bincang Mata Najwa yang dipandu Najwa Shihab, Rabu (25/9/2019).

Royyan dengan tegas menyebut hasil revisi UU yang baru terkait KPK bukan untuk memperkuat KPK melainkan dirinya sendiri.

Mahasiswa berjas hijau ini pun langsung melontarkan pernyataan dengan menyebut UU yang disahkan untuk memperkuat Dewan Perwakilan Fahri Hamzah bukan rakyat Indonesia.

"Kalau menurut Bang Fahri itu adalah cara terbaik untuk memperkuat DPR, jangan-jangan ini Dewan Perwakilan Fahri Hamzah bukan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia," kata Royyan.

Fahri pun sempat meralat kata-kata Royyan.

Namun seusai itu ia hanya tersenyum mendengar kalimat Royyan.

Ia juga memberikan respons atas pernyataan Royyan.

Fahri mengaku menerima pernyataan tersebut.

"Kalau itu boleh lah, enggak apa-apa," kata Fahri.

Sebelumnya, Ketua BEM UGM Yogyakarta, Fathur, juga beradu argumen dengan Moeldoko pada acara yang sama.

Fathur mengomentari pernyataan Moeldoko yang menyinggung soal aksi besar-besaran yang dilakukan oleh para mahasiswa di sejumlah daerah di Indonesia.


Tak terkecuali gerakan mahasiswa yang digelar di kawasan Gedung DPR/MPR RI pada Selasa (24/9/2019).

Moeldoko mengatakan aksi demo jarang dilakukan oleh para mahasiswa.

Yang kemudian ditimpali oleh Fathur, yang menyebut mahasiswa kerap melakukan aksi.

• Bamsoet Pastikan DPR RI akan Tinjau Kembali Sejumlah Pasal di RKUHP yang Tuai Kontroversi

"Jarang-jarang kan mahasiswa (aksi) seperti ini," kata Moeldoko.

"Setiap tahun juga mahasiswa aksi," kata Fathur.


Moeldoko pun kemudian meralat pernyataannya.

Ia mengatakan aksi mahasiswa yang ia maksud adalah aksi dengan melibatkan jumlah massa yang besar.

"Iya tapi yang ini skalanya lumayan besar," kata Moeldoko lagi.

Fathur pun kembali menimpali pernyataan mantan Panglima TNI itu.

Ia mengkritik, jumlah massa dipengaruhi oleh kualitas pemerintahan.

Semakin buruk kinerja pemerintah maka semakin tinggi pula kuantitas dan kualitas demonstrasi.

"Bertambahnya kuantitas dan kualitas demonstrasi itu seiring dengan menurunnya kualitas pemerintah," pungkas Fathur.

Seperti diketahui, nama M Atiatul Muqtadir alias Fathur viral setelah tampil di program acara Indonesia Lawyers Club.

bersama rekan-rekan mahasiswa lainya bertujuan untuk menyuarakan soal kontroversi RKUHP pada Selasa (24/9/2019).

M Atiatul Muqtadir tampil mengesankan saat ia berbicara di hadapan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly dan anggota dewan yang hadir di ILC semalam.


https://solo.tribunnews.com/amp/2019...donesia?page=3

mahasiswa & rakyat bersatu


Aparatkaskus
agh05t
agh05t dan Aparatkaskus memberi reputasi
2
3.9K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Tampilkan semua post
r0man0Avatar border
r0man0
#8
Bule bilang "Too much fucking senator on Indon"
areszzjay
areszzjay memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.