agungsetiawa099Avatar border
TS
agungsetiawa099
Pendaki Asal Deli Serdang Sumut Tewas di Gunung Sibayak
Seorang pria pendaki asal Deli Serdang tewas di dalam tenda di puncak Gunung Sibayak. Korban diduga tewas lantaran penyakit asam lambungnya kambuh.


Jasad Reza, pemuda yang tewas di Gunung Sibayak dibawa dengan menggunakan mobil pick-up oleh tim SAR, Minggu (22/9/2019). (Foto Bayu Pramana)




Kitakini.news – Para pendaki di Gunung Sibayak Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mendadak riuh. Pasalnya, salah seorang pendaki ditemukan tewas di dalam tenda  di puncak Gunung Sibayak, Minggu (22/09/2019), sekitar pukul 06.00 WIB.



Keterangan yang berhasil dihimpun, korban diketahui bernama, Reza (29), warga Desa Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang. Bersama empat orang temannya, dia melakukan pendakian ke puncak gunung, Sabtu (21/9/2019) malam lalu.



Pagi harinya (Minggu 22/9/2019), teman-teman korban terkejut saat melihat kondisi korban yang sudah kaku dan tak bergerak lagi. Teman korban yang panik, mencoba menghubungi tim petugas yang berada di lokasi untuk membantu mengevakuasi korban dari atas puncak.



Menurut keterangan Raka (23), seorang teman korban, mereka melakukan pendakian pada Sabtu (21/9/2019) malam. Setelah tidur di dalam tenda sesampai di puncak gunung, korban sempat terbangun dan kemudian tidur lagi.



“Tadi pagi sempat dia (bangun) bang. Dibukanya pintu tenda, terus tidur lagi. Terus, gak lama, kami lihat lagi, udah kaku badannya (tewas),” ujar pria yang saat dikonfirmasi mengenakan baju biru itu.



Sempat tidak yakin temannya tersebut sudah meninggal, Raka mengatakan sempat membuka mulut korban yang tertutup rapat. Harapannya, mencoba memberikan pertolongan kepada korban.



“Itu bang giginya itu udah rapat, sempat ku coba buka mulutnya. tapi karena giginya rapat, gak bisa terbuka. Luka juga tanganku,” bebernya.



Raka menyebut, korban cukup rutin melakukan pendakian gunung. Sementara dari yang dia ketahui, korban mengidap penyakit asam lambung. Dia menduga, korban tewas karena penyakit asam lambungnya kambuh.



“Tadi malam memang kami gak ada makan, cuma ngemil (makan kudapan) aja. Sempat minum kopi sama, katanya ada sakit lambungnya, mungkin karena itu,” ungkapnya.



Korban Tewas di Gunung Sibayak Ditandu Turun dari Puncak





Reza, korban tewas di puncak Gunung Sibayak ditandu turun oleh tim SAR, Minggu (22/9/2019) dibantu rekan dan pendaki lainnya. (Foto : Bayu Pramana)




Petugas kepolisian bersama dengan TNI dan Tim SAR Kota Medan, langsung turun ke lokasi untuk membantu mengevakuasi korban. Korban digotong dengan tandu dari puncak menuju Pos Batu Karang. Korban langsung dibawa menuju Rumah Sakit (RS) Amanda untuk pemeriksaan lebih lanjut.



Reza Diduga Tewas Karena Sakit Asam Lambungnya



Humas Basarnas Medan, Sariman Sitorus mengatakan, saat berada di lokasi korban tewas, tim mendapatkan kondisinya sudah kaku. Korban selanjutnya dibawa ke rumah sakit.



“Kita dapat informasi, langsung turun ke lokasi. Sampai kita di atas (puncak Gunung Sibayak), kita temukan kondisi korban sudah kaku. Langsung kita evakuasi,” terangnya.



Saat ditanya apakah korban meninggal karena Hipotermia atau sebab lain, dirinya tidak bisa memastikan. Menurutnya, berdasarkan keterangan teman korban, Reza memiliki riwayat penyakit asam lambung.



“Kalau untuk pastinya kita tidak tahu penyebab kematiannya. Tapi kita dengar dari temannya, kalau korban ini sering mendaki, dan ada sakit asam lambungnya,” ucapnya.



Ibu Korban Histeris Dapati Jasad Sang Anak



Sesampai di rumah sakit, pihak rumah sakit kalau korban sudah tidak bernyawa lagi. Hal tersebut membuat seluruh teman korban menangis, tak percaya kalau korban benar meninggal.



“Kukira masih sempat tertolong dia (bang), padahal sempat tadi pagi bangun dia, gak sangka lah bang cepat kali dia meninggal,” ujar Alam (21), teman korban yang lain.



Saat di rumah sakit, seorang perempuan paruh baya yang baru saja turun dari angkutan umum, terlihat histeris sambil memanggil-manggil nama korban.



“Mana Reza (korban), mana Reza, mana anakku, kenapa harus dia yang cepat kali diambil,” teriaknya di depan ruang Instalasi Gawat Darurat RS Amanda.



Perempuan yang diketahui merupakan ibu korban, Sri Asih (48) baru saja tiba usai mendapat kabar dari teman korban. Ibu korban pun hampir pingsan dan dibaringkan di bangku rumah sakit tersebut.





Ibu korban tewas di Gunung Sibayak terpaksa digotong lantaran histeris anaknya meninggal. (Foto : Bayu Pramana)



“Istighfar bu, Istighfar bu,” kata teman korban kepada ibu korban yang masih histeris. Teman korban lalu memapah ibu tersebut ke ruang kamar jenazah.



Info Selengkapnya : https://kitakini.news/34882/pendaki-...unung-sibayak/

Sumber : https://kitakini.news/
0
1.3K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
670KThread40.3KAnggota
Tampilkan semua post
CikklancangAvatar border
Cikklancang
#2
turut berduka cita

duh, mana gw punya asasm lambung lagi
bisa bikin kematian ternyata
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.