deriandroid18Avatar border
TS
deriandroid18
Menolong Ular yang Terhimpit di Gunung Kembar [Mujur]


Antara Senang dan Tak senang, Untung atau Buntung? Inilah kisah Pendaki Gunung kembar


Gunung selain indah juga menyimpan banyak misteri, tak sedikit pendaki gunung sering kali tersesat kehilangan arah, banyak faktor yang menyebabkan tersesatnya para pendaki gunung. Logisnya adalah cuaca, Mistisnya adalah penghuni gunung itu sendiri.

Bagi orang yang selalu berfikir rasional hal mistis tak pernah mereka gubris, bagi mereka tak masuk akal makhluk halus bisa mengganggu manusia, ya karena berbeda alam.
Namun, bagi orang yang percaya akan keberadaan makhluk halus didunia manusia berfikir setiap kejadian janggal yang terjadi di gunung adalah ulah 'mereka'.

Meski sering terjadi kejadian-kejadian aneh yang dialami para pendaki, rupanya tak membuat surut aktivitas pendakian. Bahkan mendaki gunung kini menjadi trend dikalangan anak muda walau banyak contoh korban yang hilang tak pernah kembali atau pulang dalam keadaan tak bernyawa.

Seseorang pernah berkata: Jangan pernah mencoba untuk menaklukan gunung, karena kau lah yang akan takluk oleh gunung.

Adalah suatu peringatan yang ditujukan untuk para pendaki yang mempunyai semangat tinggi untuk mendaki berbagai gunung dengan maksud ingin membuktikan dirinya bisa menaklukan semua gunung yang ia daki.

Namun, peringatan tersebut tak berlaku bagi dua anak muda yang puluhan kali keluar masuk rimbunnya hutan hanya sekedar untuk menikmati matahari terbenam dari atas puncak gunung. ketika itu tiga hari sebelum tahun baru 2010 dino dan tiran berencana untuk menyambut tahun baru di atas gunung kembar,  gunung yang tak banyak orang tahu karena keberadaannya yang diselimuti awan abadi hingga orang pun tak tahu bahwa ada gunung disana. 

Terlepas darimana informasi gunung kembar sampai ke telinga dino dan tiran, 30 januari 2010 pukul 07.00 mereka mulai melakukan perjalanan dengan menumpang mobil sayur, mobil truk terbuka sambung menyambung mengantarkan mereka sampai ke tujuan. Selepas turun dari mobil tumpangan mereka melihat sebuah gubuk pinggir jalan dan memutuskan untuk beristirahat sejenak mengingat hari masih siang. 


Quote:




Perjalanan mereka lanjutkan dengan berjalan kaki menuju lereng gunung mencari jalur menuju puncak. Tak banyak kejadian aneh di sela-sela perjalanan mereka, yang ada hanya canda tawa mereka yang sengaja diciptakan untuk menemani perjalanan agar tak terlalu melelahkan. Matahari mulai menyondongkan sinarnya mengisyaratkan bahwa dirinya akan segera tenggelam digantikan malam.

Dino memimpin perjalanan dengan tongkat kayu di tangannya sebagai penyangga, semakin ke atas semakin berat saja ransel yang digendongnya, dia pun berucap "tir istirahat dulu lah capek banget nih" Sambil memutar badan kebelakang dan mendaratkan pantatnya ke tanah. 

"Loh, tiran mana?" "Tir.. tirannnn lo dimana woy?" teriak dino ke bawah.

"Aduh gimana ini, tiran malah ilang lagi mana hari mulai gelap haduh" Dino kebingungan.

Khawatir dengan keadaan tiran, dino memutuskan untuk turun menjemput. Cukup jauh turun ke bawah dino heran tiran tak kunjung ketemu padahal terakhir seingat dirinya tiran tak jauh dibelakangnya tadi. Malam semakin dingin para nokturnal beraktivitas diantara lebatnya pepohonan hutan gunung kembar, dino tak mau mengambil resiko memutuskan untuk berhenti mencari tiran dan mulai mengumpulkan kayu bakar untuk membuat perapian sebagai penghangat sekaligus pelindung dari serangan hewan buas. Bersandar di sebuah pohon cukup besar dino mengistirahatkan tubuhnya.

Mentari pagi menyorot tepat di wajah tiran yang terbaring di semak. "Udah pagi ternyata, dimana nih gue? loh dino kemana?" Tengok tiran kanan dan kiri.

Bangkit dari semak-semak tiran mengumpulkan nyawa sejenak dan lanjut mencari jalur utama menuju puncak yang kemarin ia lalui, belum menemukan jalur utama tiran melihat sebuah sungai dengan suara gemericiknya yang menarik diri untuk menghampiri. Tiran bercermin pada jernihnya air dan membasahi wajahnya beberapa basuhan. 

Spoiler for river:




"aahhhh segarnyaaa" Ucap tiran fresh kembali.

Kembali tiran mencari jalur utama hingga ia menemukan sebuah pohon yang ia ingat terakhir kali istirahat ketika tertinggal jauh dari dino. 

"Nah ini kayanya pohon yang kemaren gue istirahat disini nih" Sembari meraba batang pohon yang menjulang tinggi itu.

Setelah dirasa benar jalur ini yang dilaluinya kemarin, tiran lanjut menuju puncak berfikir dino pasti sudah menunggunya di puncak. Benar saja tak lama berjalan ke atas dia melihat dino dari kejauhan. 


Quote:


Mereka bersalaman karena bahagia dipertemukan kembali, sambil melanjutkan perjalanan ke atas  dino menceritakan apa yang terjadi dengan dirinya begitupun dengan tiran menceritakan apa yang terjadi pada dirinya juga. Dino bercerita semalam ia ketika terlelap tidur dibawah pohon bermimpi bertemu seorang pria berjubah hitam menuntunnya ke puncak gunung , sesampainya di puncak dia melihat ada 2 buah batu besar berwarna coklat ditumbuhi lumut dibagian sebelah baratnya. Tak disadari pria berjubah hitam entah pergi kemana.

"Lah gue juga mimpi ketemu ular kepala merah cuk gede banget" Timbal tiran.

"Anehnya gue gak takut sama itu ular malah dia minta tolong sama gue" Tiran lanjut menceritakan mimpinya.

"Dia keliatannya gak bisa banyak bergerak gitu sih soalnya posisi badannya kejepit dua gunung" "Trus  dia minta tolong sama gue buat bebasin, ya gue bilang aja gue ga bisa lah menggeser gunung atau narik badannya keluar dari himpitan itu gunung" 


Spoiler for for snake:




Tiran melanjutkan  isi mimpinya secara detail hingga sang ular besar memohon untuk menggeser dua buah batu besar yang ada di gunung ini.

"Tunggu.. tunggu" "Jangan-jangan batu yang dimaksud yang ada dalem mimpi gue lagi tir?" Potong dino.

"Entahlah, udah ah cuman mimpi ini lupain aja lah ayo lanjut cepet ke puncak" Jawab tiran bergegas.

Tibalah mereka dipersimpangan jalan dan sedikit berdebat jalur yang mau dilalui, karena gunung kembar memiliki dua puncak gunung maka dipersimpangan harus memilih satu jalur ingin menuju puncak kanan atau kiri? Akhirnya keduanya sepakat untuk memilih puncak kanan dan bergegas menuju puncak yang diselimuti awan tersebut.


Spoiler for twin:




Sesampainya dipuncak mereka menjatuhkan tubuh berbaring menatap langit untuk merebahkan punggung yang sakit. tak sengaja dino menoleh ke kanan melihat batu agak besar " Apa ini ya batu yang ada dalem mimpi gue semalem" Gumam dino dalam hati.

Dino bangkit mencoba untuk menelisik batu besar yang dilihatnya, mengelilinginya, menyentuh permukaan batu untuk memastikan jika itu adalah batu nyata. tak diduga setelah dino menyentuhnya batu bergeser dan menggelinding ke lereng gunung dengan cukup cepat. Untungnya dilereng gunung tak ada perkampungan, mereka sempat kaget dan khawatir. Dino karena panik mengajak tiran turun " Ayolah tir kita turun, perasaan gue ga enak".

Tiran mengiyakan ajakan dino lalu bergegas turun gunung. Tiba dipersimpangan antara gunung kanan dan gunung kiri, tiran berhenti sejenak sambil menatap ke puncak gunung sebelah kiri. 

"Ngapain sih lo berhenti segala?" Ucap dino menepuk pundak tiran.

"Ayolah cepet turun, keburu gelap repot nanti" Lanjut dino.

Rasa penasaran menyelimuti kepala tiran membuat tubuhnya bergerak dengan sendirinya menuju arah puncak kiri. "Tir woy ngapain kesana? elahhh" Dino kesal mau tak mau ia mengikuti tiran karena tak mungkin meninggalkan tiran sendirian menuju puncak.

Tiba di puncak kiri benar saja batu besar mirip batu di puncak kanan, tak berpikir panjang tiran menyentuhnya bergeraklah batu menggelinding ke bawah lereng gunung dengan suara gemuruh mengiringi. Dino yang sedari tadi memiliki perasaan tak enak menarik paksa tangan tiran untuk mengajaknya turun.

Mereka sampai di lereng gunung sebelum mata hari terbenam, menapaki jejak sebelumnya menuju jalan raya yang dilewati kendaraan berharap mendapat tumpangan mobil bak terbuka. Satu jam lebih menunggu akhirnya mendapat juga mobil tumpangan menuju arah rumah, ya walaupun sambung sambung setidaknya mendapat tumpanganlah.

Sesampainya dirumah masing-masing lekas mandi membersihkan badan yang penuh keringat dan bau badan. Tiran yang sedang mengganti pakaian di kamarnya kaget ketika membuka lemari pakaian perhiasan tumpah ruah dari dalam lemari, terheran-heran darimana perhiasan ini berasal tiran memanggil ibunya yang sedang melipat baju jemuran.

"Buuu.. ibuu sini bentar" Teriak tiran.

Tak lama ibunya datang

"Apa sih malem-malem teriak-teriak kaya di hutan aja kamu" Jawab sang ibu.

"Astagfirullah tiran, perhiasan siapa ini? sebanyak ini milik siapa?" Sang ibu terkaget melihat tumpahan perhiasan di kamar tiran.

Tiran pun menjelaskan bahwa ia baru selesai mandi tak tau ada perhiasan sebanyak ini di lemarinya, tiran sempat berfikir " Mungkinkah ini dari si ular karena gue menggeser batu di gunung itu?" 

Lain cerita dialami oleh dino, sesampainya di rumah ia mandi lalu merebahkan tubuh di kasur hingga terlelap saking capeknya perjalanan. ia dihantui ular besar dalam mimpinya, dikejar-kejar, dililit, hingga terbangun bercucur keringat ditengah malam.

2 hari setelah pendakian mereka berdua bertemu di kampus dan menceritakan apa yang terjadi dirumah masing-masing.



End



==========================================



Kisah mistis memang tak semua orang dapat mempercayai, tetapi 'mereka' benar-benar ada di sekitar kita.

Percaya/Tidak kuserahkan kepada pembaca


Quote:





Penulis : Deriandroid18

zafinsyurga
infinitesoul
tien212700
tien212700 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
4.3K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Tampilkan semua post
indahmamiAvatar border
indahmami
#8
Rezeky yang berkah itu.
emoticon-Cool
Diubah oleh indahmami 20-09-2019 07:29
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.