kyaimaarufamin
TS
kyaimaarufamin
Singgung 'Taliban' di Kasus Imam Nahrawi, PMII Demo KPK Besok
Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) akan menggelar aksi demonstrasi di depan gedung Merah Putih KPK besok, Jumat (20/9). Demo digelar setelah KPK menetapkan Menteri Pemuda dan Olahraga yang juga kader PMII Imam Nahrawi sebagai tersangka.

Koordinator Nasional PMII, Muhammad Syarif Hidayatullah mengatakan aksi tersebut dilakukan untuk menuntut KPK agar 'mengusir' kelompok tertentu yang ada di internal KPK.

Pasalnya, kata Syarif, kelompok-kelompok tersebut menjadikan KPK hari ini menjadi alat politik sehingga kinerjanya tidak sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan. Termasuk dalam penetapan Imam Nahrawi sebagai tersangka penerima suap dana hibah KONI.


"Terlepas dari Mas Imam adalah senior PMII, kita juga melihat bahwa kondisi di internal KPK sendiri itu terlalu politis dalam mengambil langkah-langkah," ujar Syarif kepada CNNIndonesia.com saat dihubungi, Kamis (19/9).
Lihat juga: Jokowi Cari Pengganti Menpora Imam Nahrawi

Syarif menyinggung soal kelompok taliban di tubuh komisi antirasuah yang punya kepentingan tertentu.

"Hubungan kelompok Taliban kita lihat hari ini bahwa bukan hanya pemerintah yang akan diganggu tapi juga yang berlatar belakang Nahdliyin karena kan kita lihat Imam Nahrawi sebagai kader PMII, notabenenya kader muda NU," katanya.
Singgung 'Taliban' di Kasus Imam Nahrawi, PMII Demo KPK BesokMenpora Iman Nahrawi yang ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dana hibah KONI. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Syarif kemudian menjelaskan kondisi politis di internal KPK semakin diperparah akibat mundurnya salah seorang pimpinan KPK setelah pemilihan pimpinan yang baru.

Selain itu, revisi UU KPK juga menurutnya menjadikan banyak kepentingan politik terus beredar di internal KPK.
Lihat juga: Imam Nahrawi Serahkan Nasib Jabatan Menpora ke Jokowi

"Masih banyak juga penyidik-penyidik lama yang kemudian sudah mengundurkan diri dan masih menetap di KPK sampai hari ini," katanya.

Lebih lanjut, Syarif mengatakan esok akan ada 2 ribu kader PMII yang turun melakukan aksi. Ia juga mengaku telah mendapatkan izin dari pihak Polda Metro Jaya.

Aksi itu katanya juga akan dilakukan secara serentak di cabang-cabang PMII wilayah di seluruh Indonesia.

Dalam surat edaran yang diterima CNNIndonesia.com, Syarif menyatakan PMII memberikan tiga tuntutan yakni usir kelompok Taliban di KPK, meminta KPK tidak menjadi alat politik di akhir masa jabatannya, dan memeriksa unsur pimpinan dan penyidik KPK.

Isu soal kelompok taliban di tubuh KPK dimunculkan lewat pernyataan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane. Ia mengatakan pegawai Taliban di KPK adalah pengikut penyidik Novel Baswedan. Lalu ada pula Polisi India yang merupakan kubu berseberangan.

KPK melalui Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo menampik isu kelompok polisi taliban ini. Menurutnya isu radikal dihembuskan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Menurutnya, selama KPK berdiri hingga saat ini tidak ada satu pun pegawai yang terkait atau terlibat dalam aksi terorisme, komunisme, ataupun gerakan radikal yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...demo-kpk-besok

Mantap Pak Jokowi berantas Taliban Radikal, Kyai Maaruf Amin basmi penista agama dan hapus kata Kafir yang Intoleran
Dibawah kepemimpinan mereka, Indonesia bhinneka maju menuju negara sekuler
emoticon-I Love Indonesia


Diubah oleh kyaimaarufamin 19-09-2019 13:58
samsol...
samsol... memberi reputasi
1
2.9K
55
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Tampilkan semua post
gorogu5
gorogu5
#9
@smogal
lu bukannya orang tolol yang debat ama gw yang dulu nyaranin presiden ngelantik BG dulu baru diberhentikan
emoticon-Wkwkwk

sorry2 klo salah , tapi ingatan gw bagus
Diubah oleh gorogu5 19-09-2019 15:23
samsol...
samsol... memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.