powerpunkAvatar border
TS
powerpunk
Nasib TV Lokal, Hidup Dari Iklan Home Shopping

Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.
emoticon-Nyepi




Ada yang pernah lihat atau tau JTV? Televisi lokal pertama di Indonesia ini didirikan di Surabaya pada tahun 2001. Pada saat televisi ini berdiri, siaran televisi Indonesia masih didominasi oleh stasiun televisi yang bersiaran secara nasional. Pada awal kemunculan JTV, banyak orang ragu akan eksistensi dari televisi lokal ini. Mengingat biaya untuk bersiaran besar, sedang pemasukan sebagai televisi lokal terbatas. Alasannya karena tidak banyak usaha yang mau mengiklankan produknya di stasiun televisi lokal, mengingat jangkauannya yang terbatas dibanding dengan televisi nasional.

Kini, 18 tahun setelah televisi yang berada dibawah naungan Jawapos ini berdiri, sudah sangat banyak sekali televisi - televisi lokal diseluruh penjuru tanah air. Bahkan hampir disetiap kota memiliki stasiun televisi lokal masing - masing. Jawapos sendiri yang merupakan pioneer televisi lokal kini juga memiliki puluhan jaringan televisi lokal yang tersebar di puluhan kota di Indonesia, yang kesemuanya tergabung dalam Jawa Pos TV Group.

Sebagaimana tujuan awal didirikannya stasiun televisi lokal yaitu untuk mengangkat konten - konten bermuatan lokal, sehingga yang membedakannya dengan televisi nasional terletak pada konten - kontennya yang bermuatan lokal, baik budaya, maupun beritanya. Namun akibatnya, karena konten yang ditayangkan bermuatan lokal, tentu saja jangkauan pemirsanya juga tidak luas, meski beberapa televisi lokal kini juga sudah bisa disaksikan melalui siaran parabola.

Jangkauan yang dimaksud disini yaitu kelompok pemirsanya. Misalnya JTV, karena konten yang ditayangkan kebanyakan seputar Jawa Timur, tentu saja pemirsanya adalah orang Jawa Timur, baik yang tinggal di Jawa Timur, maupun orang di luar Jatim yang menyaksikan melalui siaran parabola. Begitu juga dengan Papua TV misalnya, tentu saja pemirsanya adalah orang - orang yang ingin tahu tentang perkembangan Papua saat ini yaitu mayoritas orang Papua sendiri.


Kalaupun ada kelompok lain yang ikut menikmati siaran tv lokal, tentu jumlahnya tak sebanyak jika dibanding jumlah penonton tv nasional yang jangkauan maupun kontennya lebih beragam dan luas. Atau dengan kata lain, ratingdan share televisi lokal sangatlah kecil. Akibatnya, seperti yang sudah disinggung diawal, pemasukan utama tv lokal dari iklan juga tak banyak. Malahan, dari pengamatan saya ada beberapa televisi lokal yang hampir tidak ada iklan sama sekali. Kalaupun ada, iklan tersebut dalam bentuk blocking. Misalnya iklan produk home shopping maupun iklan pengobatan alternatif.


Iklan - iklan tersebut biasanya berdurasi lama, bahkan saking lamanya, seolah - olah dikemas bukan seperti iklan, terutama untuk iklan pengobatan alternatif. Untuk iklan home shopping, selain durasi yang lama untuk sekali tayang, slotnya pun banyak. Dalam sehari saja, iklan ini bisa tayang beberapa kali, pagi hari, siang, sore, bahkan malam hari. Beberapa tahun yang lalu, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) bahkan hingga memberikan peringatan kepada dua televisi lokal di Jakarta karena memberikan porsi iklan home shopping terlalu banyak. Jak TV dan O Channel memberikan porsi untuk iklan home shopping lebih dari 20% durasi keseluruhan waktu tayang kedua televisi tersebut. Menurut KPID, hal itu melanggar ketentuan P3SPS (Pedoman Perilaku Penyiaran/ Standard Program Siaran) yang mensyaratkan jumlah total maksimal iklan adalah 20% dari keseluruhan waktu tayang sebuah stasiun televisi.

Televisi diminta lebih kreatif dalam mencari sumber pemasukan lain diluar home shopping, karena konten ini dirasa tidak ada unsur edukasinya serta cenderung membuat masyarakat menjadi konsumtif. Namun disisi lain, pihak stasiun televisi juga harus realistis, mengingat iklan home shopping dan pengobatan alternatif bisa dibilang sebagai satu - satunya sumber pemasukan yang dapat menghidupi mereka.






Disclaimer : Asli tulisan TS
Referensi : Ini, Ini
Sumur Gambar : Om Google






andretarina
so.space.ny
andrabedy
andrabedy dan 12 lainnya memberi reputasi
13
25K
160
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Tampilkan semua post
queen.patriciaAvatar border
queen.patricia
#135
Quote:


MTV itu yg nantinya jadi GTV yg awalnya memang masih nyuguhin acara cara musik tapi lama kelamaan ya jadi GTV yg kaya sekarang apalagi pas udh digabung mnc group
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.