Di zaman serba canggih ini banyak rentenir digital yang merajalela, pinjaman online pun semakin di permudah bahkan otoritas jasa keuangan pun legal di negeri ini untuk mengawasi para penjual uang. Kalau pinjam itu tidak ada bunga, maka lebih tepat kalau dibilang mereka ini jualan uang.

Inilah sistem perbankan dunia, mau tidak mau ya banyak orang yang mengikuti dari tatanan sistem ekonomi saat ini. Saya tidak mau menjust mereka yang terkait akan hal tersebut berdosa atau tidak, karena sangat sulit masyarakat untuk keluar dari praktek yang memang sudah menglobal saat ini, jadi nikmati saja kehidupan yang ada di masa sekarang. Oke kita tak akan bahas sistem pinjam online lebih jauh, bahkan TS tak menyarankan untuk mengikuti hal-hal yang berbau riba tersebut.

Bahkan ada juga beberapa applikasi yang mempermudah kehidupan anda dalam bertransaksi memberikan fasilitas pay later, sebenarnya sama saja minjam-minjam juga namun biasanya dalam bentuk layanan jasa, produk, dan lain sebagainya namun bayarnya nanti.



Tetapi dengan mudahnya sistem pinjam secara online hanya memberikan foto diri, KTP, atau SIM dan juga NPWP maka jangan sekali-kali kita terpedaya bila ada seseorang yang ingin meminta data kita seperti tadi. Seperti yang terjadi di kalimantan barat, puluhan pengemudi ojek online terkena tipu karena telah memberikan data mereka ke seseorang di media sosial dengan iming-iming mendapatkan uang 100.000 rupiah dengan cara mengirim data, foto diri dan juga KTP.

Tentu saja dengan iming-iming tersebut banyak orang pun tertarik, terlebih lagi penyebarannya sudah memasuki grup WA maka puluhan korban pun bisa terjaring dengan mudah. Nah foto diri dan KTP inilah yang di pakai sang pelaku kejahatan menggunakan pinjaman PayLater melalui aplikasi Traveloka, hingga si penipu pun asik menginap di hotel sana sini.



Sedangkan ketika waktu pembayaran korban yang tidak menikmati fasilitas hotel mendapat tagihan dari 1 hingga 23 juta dari pihak applikasi, wahh mengerikan bukan gara iming-iming 100 ribu malah dapat tagihan jutaan.

Berkaca dari kasus diatas, maka hendaklah kita jangan tergiur oleh hal-hal yang tidak tahu siapa yang bertanggung jawab dengan iming-iming uang, tadinya mau untung malah dapat masalah untungnya pelaku penipuan di Kalimantan Barat ini sudah tertangkap namun modus seperti ini tentu akan semakin banyak menjaring korban.

Untuk itu jagalah data diri agan dan sista, semakin canggih teknologi dan banyaknya kemudahan dalam layanan pinjaman online bukan tak mungkin layanan tersebut menjadi bumerang karena maraknya kasus penipuan, coba kita tak pinjam apa-apa tahu-tahu datang tagihan ke rumah apa reaksi kalian ?



Marah? Senyum? Sedih? Atau merasa lucu dan tertawa terbahak-bahak?

Silahkan pilih jawaban reaksi kalian dan posting di kolom komentar..

Nah bagaimana nih pendapat agan dan sista semua, silahkan komentar, beri TS cendol, follow, rate bintang 5, dan tentu juga jangan lupa share and like karena semua itu gratis !! 



c4punk@2019

Gambar google
referensi