noviarini21Avatar border
TS
noviarini21
Biarkan De Gea Pergi, United!
Apa pendapat kamu ketika melihat perjalanan MU musim lalu? Satu kata yang mungkin akan terbayang di semua benak suporter The Red Devils adalah mengecewakan.

Yang menjadi sorotan utama adalah ketidakharmonisan yang terjadi di kubu Setan Merah. Mantan pelatih MU, Jose Mourinho sejujurnya turut andil dalam kekacauan yang terjadi di antara perselisihan para pemain. Sikap pria berjuluk The Special One itu cederung agresif mengkritik para pemainnya di hadapan media yang menyukai kontroversi dirinya.

Alhasil, meskipun pemain MU terlihat membela Jose itu tidak cukup untuk menutupi keretakan di ruang ganti United khususnya perselisihan Mou dengan Paul Pogba. Selain itu, hadirnya para pemain yang hobi bergelut dengan rekannya sendiri juga membuat suasana semakin keruh di Old Trafford.

Kini setelah Manchester United mengakhiri musim kompetisi di peringkat ke enam di bawah komando Solskjaer, Setan Merah malah dihadapi berbagai rumor eksodus para pemain berlabel bintangnya. Tak terkecuali sektor pertahanan yang di kawal oleh David de Gea.


David de Gea sudah menjadi sosok sentral dalam mengawal gawang Setan Merah agar tidak terus menerus di bobol lawan. Selama delapan tahun terakhir, De Gea adalah penjaga dinding Theater Dreams yang paling kokoh dimana ia telah melakukan penyelamatan-penyelamatan luar biasa fantastis bagi timnya.

Namun, di musim 2018/2019 lini belakang The Red Devils kini menjadi sorotan. Bahkan tak sedikit yang mengolok-olok, menjadikan lini pertahanan MU menjadi bahan tertawaan. David de Gea pun sebagai pengawal terakhir pertahanan tidak terlepas dari kritikan buruk para netizen.

Memang bobroknya lini belakang Setan Merah bukan sepenuhnya salah De Gea tetapi statistik menunjukkan bahwa penampilan De Gea tidak sebaik musim sebelumnya. David de Gea sedang mengalami penurunan performa. Satu-satunya yang menyelematkan statusnya sebagai salah satu penjaga gawang terbaik dunia adalah rasio penyelamatannya.

Dalam 38 penampilannya di Premier League musim lalu, De Gea hanya mencatatkan 7 kali clean sheets dengan 19 kemenangan. Sangat jomplang dengan raihannya di musim 2017/2018 dengan catatan 18 clean sheets.

Kontrak David De Gea akan berakhir padan Juni tahun 2020 mendatang. Hingga kini pembicaraan kontrak anyar belum menemui titik terang. Meskipun statistik De Gea tidak terlalu spektakuler tetapi tetap saja kehilangan penjaga gawang utama timnas Spanyol itu membuat semua orang di Old Tranfford gelisah.

Andai De Gea benar-benar ingin pergi, United tidak boleh menahannya. Hal wajar jika pemain sekelas David ingin hengkang karena MU saat ini sedang mengalami kekeringan prestasi. Gelar terakhir yang mereka raih sudah satu setengah tahun lalu saat Mourinho masih di Old Trafford. Itu pun hanya trofi-trofi minor yang dapat diraih.

Penjaga gawang asal Spanyol itu secara prinsip sebenarnya ingin bertahan lebih lama, namun syarat yang ia ajukan untuk bertahan sudah gugur. Sebelumnya disebutkan De Gea baru akan menandatangani kontrak anyar jika MU mampu lolos ke Liga Champions. Kini harapan itu musnah.

Mari kita sering-sering berandai-andai untuk David De Gea. Andai tim peminat nan kaya raya seperti Paris Saint German, Real Madrid bahkan Bayern Munchen datang melamar jasa De Gea, Manchester United tidak boleh melewatkan kesempatan mendapatkan keuntungan tersebut. Itu pun jika mereka tidak ingin melihat De Gea melenggang pergi secara gratis di tahun depan.

Toh, buat apa mempertahankan pemain yang tidak berminat lagi membela panji Setan Merah. De Gea layak dipertahankan namun itu akan menjadi pedang bermata dua yang akan menusuk kubu Setan Merah dari segala sisi. Tidak ada yang menjamin performa De Gea akan tetap bagus di musim depan.

Jika Manchester United menerima salah satu tawaran di bursa transfer pemain untuk De Gea, mereka tak perlu khawatir akan kehilangan tembok kokoh di lini pertahanan. Publik Old Trafford tetap punya penjaga gawang kelas dunia dalam diri Sergio Romero ataupun pemain muda berbakat yang saat ini dipinjamkan ke Sheffield United, Dean Henderson.

Dean Henderson tengah dalam performa impresif dalam 44 penampilannya bersama Sheffield United. Ia sukses mengukir 20 clean sheets yang membantu timnya mendapatkan tiket promosi ke Liga Premier.

United sudah terlalu sering kehilangan kiper muda berbakat dalam beberapa musim terakhir. Ben Amos, Joel Castro Pereira dan Sam Johnstone adalah sebagian contohnya. Kiper muda itu perlu menit bermain reguler untuk memastikan masa depan mereka aman di klub.

Dan kali ini pun MU sepertinya akan kehilangan Dean jika ia juga menolak kontrak anyar yang di sodorkan Solskjaer yang cenderung ingin meminjamkannya kembali ke Sheffield United.

Andai opsi memberikan kepercayaan mengawal lini pertahanan kepada Romero maupun Dean Henderson di tolak Solskjaer. Manchester United dapat menggunakan dana hasil penjualan De Gea untuk membeli kiper muda AC Milan, Gianluigi Donnarumma yang juga gagal tampil ke Liga Champions.

Tentu mencari pengganti De Gea adalah tugas yang rumit untuk Solskjaer. Belum lagi tidak ada penjaga gawang kelas wahid yang berharga murah. Seandainya Solskjaer ingin menghemat dana transfer yang disediakan keluarga Glazer, Ia bisa saja menarik kembali Dean Henderson ke Old Trafford.

Ole Gunnar Solskjaer tentu paham bahwa tidak hanya lini pertahanan saja yang butuh perhatian. Di lini tengah dan penyerangan, ia juga dihadapi permasalahan yang sama rumitnya. Beberapa pemain sudah tidak betah tinggal lebih lama di Theater Dreams.

Well, apapun yang akan diputuskan Solskjaer nanti untuk mengisi kekosongan beberapa posisi di tim utama hendaknya itu tidak akan membuat kerugian bagi kubu Setan Merah.

0
1.4K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
SportsKASKUS Official
22.9KThread11KAnggota
Tampilkan semua post
AganfazanAvatar border
Aganfazan
#2
Gak usah beli kiper baru. Sergio Romero juga cakep itu
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.