n4z1.v8Avatar border
TS
n4z1.v8
Usai Menang Pilpres 2019, Jokowi Berencana Berbicara dengan Anies Baswedan, Soal Apa?


Usai Menang Pilpres 2019, Jokowi Berencana Berbicara dengan Anies Baswedan, Soal Apa?

PERHELATAN Pilpres 2019 sudah rampung, Jokowi-Maruf ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2019.

Penetapan pemenang Pilpres 2019 ditetapkan pada pagi tadi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Tapi kubu Paslon nomor urut 02 menolak menandatangani hasil akhir rekapitulasi Pilpres 2019.

Bahkan kubu Prabowo-Sandi berniat melaporkan berbagai bentuk kecurangan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Usai penetapan pemenang, Presiden Jokowi berencana akan berbicara dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Presiden Jokowi akan bicara tentang pembangunan kampung deret di Johar Baru, Jakarta Pusat bersama Anies Baswedan.
Ia berencana akan memperluas pembangunan kampung deret.

Hal itu diungkapkannya usai menggelar konferensi pers terkait hasil rekapitulasi penghitungan suara Pilpres 2019.

Jokowi menjelaskan, dipilihnya kampung deret sebagai lokasi konferensi persnya karena dirinya sekalian menengok kampung yang pernah direnovasinya saat menjadi Gubernur DKI Jakarta itu.

“Sambil nengok dulu kampung deret yang kita bangun,” kata Jokowi saat ditanyai wartawan seperti termuat dalam akun Youtube KompasTv pada Selasa (21/5/2019).

Saat menyambangi kampung deret, ia mengaku banyak masyarakat yang meminta kelanjutan pembangunan. “Tadi bisik-bisik masyarakat Pak dilanjutkan Pak pembangunannya dan sudah saya sanggupi,” ungkap Jokowi.

Oleh karena itu ia berencana akan berbicara terlebih dahulu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait kelanjutan pembangunan tersebut.



“Dan saya mau izin dulu ke Gubernur bangun nerusin ini, dulu ini kan sampai sini nanti diteruskan kesana,” kata Jokowi.


Dikutip dari Kompas.com Calon presiden Joko Widodo menyambangi kampung deret, di RT 13 RW 01, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019) siang ini.

Jokowi tiba di lokasi pukul 12.30 WIB. Ia langsung disambut antusias oleh masyarakat.

Selain mengunjungi masyarakat Kampung Deret, disana juga Jokowi berbicara menggelar konferensi pers soal hasil rekapitulasi KPU dalam suara Pilpres 2019.

KPU menetapkan rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat nasional untuk pilpres 2019 dalam sidang pleno pada Selasa (21/5/2019) dini hari. Hasilnya, pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin menang atas paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Jumlah perolehan suara Jokowi-Ma'ruf mencapai 85.607.362 atau 55,50 persen. Sedangkan perolehan suara Prabowo-Sandi sebanyak 68.650.239 atau 44,50 persen. Selisih suara kedua pasangan mencapai 16.957.123 atau 11 persen.

Pernah Disambut Meriah

Sementara itu, Jokowi-Maruf pernah disambut sangat meriah saat masa kampanye oleh warga kampung deret di RT 13/01, Tanah Tinggi, Johar Baru Jakarta Pusat.

Kehadirannya merupakan untuk menyampaikan hasil rekapitulasi yang dilakukan KPU dimana dari penutupan rekapitulasi surat suara pasangan nomor urut 01 dinyatakan unggul 55 persen, sedangkan Prabowo-Sandi meraih 45 persen.
Jokowi-Ma'ruf Amin tiba dilokasi dengan mengunakan mobil langsung disambut masyarakat yang mengetahui kedatangan petahana ini. Tak hayal mereka pun berebut untuk dapat bersalaman dengan orang nomor satu ini.

Dengan mengenakan kemeja putih, dan baju putih ciri khas Ma-ruf Amin, Jokowi langsung memberikan sambutannya kepada masyarakat Kampung Deret, Tanah Tinggi yang telah menunggunya.

"Alhamdulilah puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, rekapitulasi nasional pemilu 2019, pada dini hari tadi, rakyat Indonesia telah menentukan pilihannya. baik Pileg maupun Pilpres. Inilah makna hakiki, hakikat rakyat yang berdaulat," Jokowi dalam sambutannya, Selasa (21/5/2019).

"Saya dan pak kiai Ma'ruf Amin, mengucapkan terima kasih kepada rakyat Indonesia atas kepercayaan yg diberikan kepada kami berdua," Jokowi melanjutkan.

Diungkapkan Jokowi kepercayaan rakyat yang telah memilihnya akan diwujudkan sebagai bentuk program-program pembangunan yang adil dan merata untuk seluruh golongan dan seluruh lapisan masyarakat, di pelosok tanah air Indonesia.

"Setelah dilantik dibulan Oktober nanti, kami adalah Presiden dan wapres seluruh rakyat Indonesia. Kami adalah pemimpin dan pengayom dari 100 persen rakyat Indonesia. Kami akan berjuanh keras bagi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bagi 100 persen rakyat indonesia," ujarnya.

Tak hanya itu dirinya juga tak lupa memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas kinerja penyelenggara pengawas pemilu KPU, Bawaslun, tokoh masyarakat dan juga aparat keamanan TNI Polri para saksi yang siang malam kerja tulus untuk pemilu yang adil dan jujur.
sumber

==============

Maaf sebelumnya kalau dalam komen TS dibawah ini rada nyelekit ya.

Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia sangat tahu diri. Meskipun beliau adalah penguasa wilayah seluruh Indonesia, setiap jengkal tanah di negeri ini, tapi beliau sangat sadar bahwa selalu ada penguasa wilayah dimana akan dibangun infrastruktur atau perumahan rakyat.

Dengan meminta ijin kepada Gubernur DKI Jakarta sekarang ini, Jokowi memperlihatkan sikap elegan dan tahu tata krama. Meskipun beliau telah menjadi Presiden bahkan untuk kedua kalinya, beliau masih ingat akan janjinya.

Seperti halnya ucapan beliau yang kerap disindir oleh para pembencinya mengenai banjir di Jakarta yang akan lebih mudah ditangani andai beliau menjadi Presiden, Jokowi membuktikan dengan membangun bendungan di wilayah penyangga Jakarta. Dan ini murni kerja pemerintah pusat, bukan Pemda DKI Jakarta.

Dan kalau kita mau mencermati, sesungguhnya keinginan bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta untuk meneruskan program Kampret (Kampung Deret)adalah sentilan halus Presiden terhadap kemajuan pembangunan perumahan di DKI Jakarta. Seperti kita ketahui bersama, pembangunan Rumah Susun telah dibatalkan pihak Pemda DKI Jakarta. Pembangunan rumah mengambang diatas awan dengan DP 0% pun tidak jelas kelanjutannya. Bahkan pembebasan lahan untuk Stadion BMW yang bentuknya direvisi untuk sekedar tampil bedapun ternyata bermasalah. Ini bisa jadi membuat Jokowi gemas, karena Jokowi pernah memerintah di DKI Jakarta.
Master Plan DKI Jakarta jadi terkesan amburadul.



Terakhir, kalau ada siswa PKL atau mahasiswa magang, pastinya dia banyak belajar dan perlu pendamping atau pembimbing. Kalau tugas yang ingin dipelajarinya 1 bidang pastinya butuh pendamping, bisa 1 atau 2 atau bahkan lebih.

Nah kalau tugas yang ingin diketahuinya banyak? Pasti butuh pendamping yang banyak juga.

Begitulah TGUPP yang begitu banyak untuk mendampingi Gubernur magang!
Diubah oleh n4z1.v8 21-05-2019 13:32
sart86
handa 23
astayida
astayida dan 19 lainnya memberi reputasi
18
4.9K
78
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Tampilkan semua post
n4z1.v8Avatar border
TS
n4z1.v8
#21
Ada yang ngamuk di pejwan.

emoticon-Mewek
Diubah oleh n4z1.v8 21-05-2019 14:15
sukakuda
simsol...
simsol... dan sukakuda memberi reputasi
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.