futuregeeksAvatar border
TS
futuregeeks
Matahari Masuki Siklus Solar Minimum Tahun Ini, Bumi Jadi Lebih "Adem"?



Meski kondisi perpolitikan di Indonesia saat ini sedang memanas, tapi ada kabar gembira buat kita semua! Karena Matahari tahun ini akan memasuki siklus Solar Minimum yang berakibat ke suhu bumi yang akan jadi lebih "adem". Tapi seadem apa? Apakah sangat ekstrem atau biasa saja?

Ahli Fisika Matahari dari Space System Research Corporation, Lisa Upton, memberikan penjelasannya tentang ini. Tapi sebelum itu, kamu harus tahu dulu beberapa hal terkait siklus Matahari GanSis.

Solar Maximum dan Solar Minimum



Matahari memiliki siklus yang berubah dalam kurun waktu sebelas tahun. Siklus ini terdiri dari Solar maximum dan Solar Minimum.

Solar Maximum adalah momen saat bintik Matahari atau sunspot sedang muncul dalam jumlah yang banyak. Sementara Solar Minimum adalah kondisi sebaliknya, yaitu momen ketika sunspot muncul dalam jumlah yang sedikit.

Bintik Matahari ini merupakan titik gelap yang ada di permukaan matahari. terbentuk akibat aktivitas magnetis yang hebat di pusat tata surya kita tersebut. Sunspot punya suhu yang lebih dingin dibandingkan suhu asli Matahari. Perbedaan suhunya ada yang bisa mencapai 5.500 derajat Celcius.



Nah, di daerah sekitar bintik Matahari ini biasanya terjadi fenomena yang bernama corona loops dan corona mass ejection (CME). Fenomena ini bisa menyemburkan hawa panas dari Matahari ke luar angkasa. Semakin banyak bintik Matahari, semakin tinggi intensitas semburan fenomena corona loops dan corona mass ejection ini.

Kembali ke siklus Solar Maximum; saat siklus ini terjadi Matahari melontarkan lebih banyak energi ke Bumi yang menyebabkan suhu di Bumi meningkat.

Saat siklus Solar Minimum; di mana Matahari melontarkan lebih sedikit energi ke Bumi, berakibat suhu di Bumi pun akan turun.

Kita akan memasuki fase Solar Minimum



Ahli Matahari memperkirakan bahwa Matahari akan segera memasuki fase Solar Minimum yang akan menyebabkan suhu di bumi lebih adem. Diprediksi siklus ini akan dimulai Juli 2019 mendatang sampai September 2020. Kurun waktu yang cukup lama untuk hari-hari lebih adem ke depannya. Tetapi setelah itu, menurut para ahli juga, siklus Solar Maximum akan menyusul antara tahun 2023 sampai tahun 2026.

Tapi apakah suhu Bumi akan turun dengan sangat ekstrem? Nah ini pertanyaan pentingnya. Apakah Jakarta bisa merasakan hari-hari tanpa terik dan gerahnya Matahari selama setahun ke depan mulai Juli nanti?



Menurut Lisa Lipton, penurunan suhu Bumi nggak akan seekstrem itu. Memang dulu di abad 17, Bumi pernah memasuki siklus Matahari yang diberi nama Meander Minimum. Pada saat itu, Matahari benar-benar mengeluarkan energi yang sangat minim sehingga suhu di Bumi menjadi lebih dingin selama 70 tahun.

"Nggak ada indikasi yang menunjukkan kalau kita sedang mendekati solar minimum saat Maunder dulu. Solar minimum (yang akan terjadi tahun ini) nanti akan cukup dalam, namun nggak sedalam itu," katanya.

Tapi memang, suhu di Bumi akan lebih "dingin" dari biasanya saat Solar Minimum dimulai Juli nanti. Penasaran juga akan seperti apa jadinya...



Spoiler for Reference:


alifrian.
bingsunyata
nona212
nona212 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
13.3K
130
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
Sains & Teknologi
icon
15.5KThread10.9KAnggota
Tampilkan semua post
wayangkulit.bmAvatar border
wayangkulit.bm
#10
Syukurlah disini udh panas gara2 pleciden2an emoticon-Hammer2
2
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.