Selama ini kita sering mengkritik tentang kebiasaan orang Indonesia saat naik eskalator, tapi sejak MRT beroperasi banyak masyarakat yang jadi lebih memperhatikan etika dan perilaku saat menggunakan MRT. Misalnya saja etika mengantre di MRT, utamakan memberikan jalan untuk orang-orang yang keluar kereta dan yang ingin masuk mengantre di sisi kiri dan kanan pintu kereta. Lalu, ada petunjuk di eskalator MRT untuk memberikan ruang di sisi kanan untuk orang yang ingin mendahului dengan berjalan. Etika tersebut kita terapkan karena mencontoh masyarakat Jepang yang dikenal dengan tertib dan rapih. Tapi apakah Agan sadar kalo etika naik eskalator di Jepang diam-diam ingin berubah dan mencontoh Indonesia yang suka berdiri di dua sisi eskalator?

Yup, Jepang saat ini ingin mengubah kebiasaan masyarakat yang sering berdiri di satu sisi eskalator dan sisi lainnya digunakan untuk berjalan. Kenapa justru kebalikannya? Ternyata angka kecelakaan akibat berjalan di eskalator cukup tinggi, menurut Japan Elevator Association jumlah kecelakaan di eskalator tiap tahun mengalami peningkatan.

Jepang terkenal dengan ritme kehidupan yang cepat, bahkan sekedar jalan kaki saja itu kayak orang Indonesia lagi lari ngejer kereta. Makanya masyarakat lebih senang jalan kaki cepat di eskalator yang kenyataannya bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain. Bila ingin berlari disarankan untuk menggunakan tangga saja.

Selain itu menurut riset di Inggris dari Telegraph, eskalator dua sisi jauh lebih efektif. Jumlah orang yang bisa diangkut eskalator jauh lebih banyak dengan menggunakan dua sisi daripada sekedar satu sisi. Dengan menggunakan eskalator dua sisi membuat banyak ruang yang bisa digunakan.

Walaupun sudah banyak himbauan dan petunjuk dari JR East (penyelenggara kereta di Jepang) untuk menggunakan eskalator dua sisi, tapi tetap saja diabaikan oleh masyarakat. Karena mungkin ini budaya yang sudah mendarah daging kayak kita orang Indonesia yang susah banget buat berhentiin kendaraan di belakang garis zebra cross. Bahkan Toshiba Elevatorselaku perusahaan yang membuat eskalator, dalam manual booknya menulis "jangan berlari atau berjalan di eskalator".

Masih belum tau akan sejauh mana himbauan untuk berdiri di dua sisi eskalator akan menjadi kebiasaan baru Jepang. Nah karena Indonesia baru menetapkan etika berdiri satu sisi apakah mungkin angka kecelakaan eskalator akan meningkat (amit amit deh), lalu kita perlu waktu untuk adaptasi lagi untuk kebiasaan eskalator dua sisi. Mungkin yang kita bisa lakukan sekarang adalah lebih hati-hati kalo mau jalan atau berlari di eskalator.