Penyakit Psikologi


Belum lama ini, saya baru mengetahui kata yang sangat asing. Kata tersebut saya dapatkan dari salah satu status teman. Dia menuliskan "banyak yang terjangkit mitomania."

Sebuah kata yang membuat saya penasaran dan langsung membuka kamus.





Tanpa mencari lebih jauh lagi tentang apa itu mitomania, saya mengikuti untuk menuliskan status yang sama.

Berbicara tentang kebohongan, mengingatkan saya dengan April Mop, atau dikenal dengan April Fools' Daydalam bahasa Inggris, diperingati setiap tanggal 1 April setiap tahun.

Pada hari itu, orang dianggap boleh berbohong atau memberi lelucon kepada orang lain tanpa dianggap bersalah. Wikipedia

April Mop memang tidak begitu berpengaruh bagi rakyat Indonesia, tetapi bagi negara-negara barat adalah hal yang sangat dinantikan.

Ketika menonton acara di trans tv (sayangnya saya lupa, program acara apa🙏) untuk menayangkan iklan atau acara di televisi, memerlukan waktu yang panjang dan proses yang matang, sehingga acara April Mop tersebut, adalah sesuatu yang nyata adanya.

BBC ikut menayangkan berita hoax di acara serius. Perusahaan sepatu juga mengeluarkan produk pengganti tongsis, dimana sepatu tersebut bisa digunakan untuk berselfie.

Banyak netizen yang percaya dan memesan produk tersebut, sayangnya perusahaan-perusahaan tersebut, hanya ikut meramaikan April Fool's Day.

Seorang Justin Bieber pun ikut dihujat ketika kehamilan istrinya dijadikan bahan April Mop, gambar usg semula seorang bayi lalu berubah menjadi seekor anjing.




Terlepas dari April Mop, bulan ini, juga akan diadakan pesta rakyat, pemilu. Banyaknya wakil-wakil rakyat yang mengumbar janji.

Pertanyaannya, apakah mereka akan memenuhi janjinya setelah terpilih?



Berita-berita hoax juga banyak beredar, tanpa menyaringnya, kita pun ikut didalamnya. Kejujuran sudah seperti barang langka yang harus dilestarikan.

Kebohongan-kebohongan di atas, selama mereka merasa bersalah dan minta maaf, tidak dikategorikan dengan mitomania loh gansis.




Ternyata, mitomania sejenis penyakit, dimana kebohongan sudah merupakan candu baginya.

Penderita mitomania, ketika berbohong tidak menyadari bahwa dirinya sedang berbohong.





Menurut saya sebagai orang awam dalam ilmu kesehatan dan psikologi, semua penyakit yang Tuhan berikan kepada hamba-Nya, pasti bisa diobati.

Hubungan keluarga dan lingkungan yang baik, merupakan obat yang ampuh bagi penderita mitomania.

Rangkul dia, berikan pondasi agama yang kuat, tanamkan kepercayaan diri. Apabila dia mengalami kegagalan, yakinkan bahwa kegagalan bukan akhir dari segalanya.

Meyakinkan bahwa kebohongan dalam agama manapun tidak diperbolehkan, sekali berbohong tidak akan dipercayai lagi.






Kalau gansis tidak baca threadini, dan menuliskan quote thread saya bagus, pastikan diri anda tidak terjangkit Mitomania.

Terimakasih yang sudah membaca

Sumber : berbagai sumber dan opini pribadi

Jakarta, 04 April 2019
Rabu, 04:55