cashdikAvatar border
TS
cashdik
Apakah Agan Tertarik untuk Meneruskan 'Budaya' Korupsi?


Topik korupsi nampaknya lumayan berat untuk dibahas. Yang pertama, apa pengertian dari korupsi itu sendiri? Apakah istilah korupsi hanya diperuntukan bagi mereka yang makan uang negara hingga miliaran bahkan triliunan? 



Tindakan korupsi ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor.  Jika korupsi dikaitkan dengan Fraud Diamond Theory ada beberapa faktor penyebab yaitu:


1. Tekanan (pressure) 
Faktor tekanan bisa dalam bentuk finansial maupun non-finansial. Kalau finansial contohnya di Indonesia bisa dikaitkan dengan sistem gaji/pemberian insentif yang dirasakan masih belum adil. Banyak pegawai negeri yang merasa gajinya dipukul rata padahal beban kerjanya berbeda, yang rajin dan malas tetap dibayar sama.

2. Kesempatan (opportunity)
Mengenai faktor kesempatan bisa dikaitkan dengan sistem pengawasan, di Indonesia sepertinya kesempatan untuk korupsi cukup longgar jika melihat penegakan hukum yang belum serius.

3. Rasionalisasi (rationalization)
Pelaku korupsi cenderung me-rasionalisasi bahwa perbuatannya wajar. Mereka cenderung (pura-pura) tidak menyadari hal tersebut merugikan negara.


Quote:


4. Kapabilitas (capability)
Korupsi biasanya dilakukan oleh orang yang memiliki kapabilitas yaitu orang-orang yang memiliki posisi penting, cenderung cerdas dan kreatif, serta pandai membujuk dan mengatasi stress. Nampaknya tes psikologi layak digunakan kepada calon pejabat.

Terlepas dari empat faktor di atas, korupsi juga sangat erat kaitannya dengan budaya atau mental masyarakat Indonesia. Bahkan banyak yang menyebut bahwa mentalitas adalah faktor utama. 

Walaupun peraturannya ketat, hukumnya berat, jika mentalnya korup ya pasti bakal korupsi juga kan?  Seringkali yang terlibat korupsi adalah pejabat negara yang sebelumnya adalah pengusaha sukses. Ya! Pengusaha sukses, uangnya pasti banyak!

Mental yang mereka anut adalah mental “Cari untung”, seperti yang biasa dianut juga oleh beberapa pedagang di negeri ini.. Yang cari untungnya sebesar mungkin, yang dagangannya malah tidak laku. 

Mental ini kita peroleh dari didikan sejak kecil. Karena sejak kecil, kita diajarkan untuk jadi kaya bukan jadi orang baik. Alhasil ketika anda bekerja, anda ingin kaya.

Jika anda ingin kaya, jadilah pengusaha! Ya! jadilah pengusaha jika ingin kaya, bukan jadi pegawai negeri, tentara, polisi, dokter dan profesi lain. Setiap profesi punya tugas masing-masing, dan tugas mereka selain pengusaha adalah bukan jadi kaya.

Berbicara soal menjadi kaya. Apa indikator atau batasan seseorang bisa disebut kaya ?
Apakah kita harus sekaya Jeff Bezos selaku orang terkaya nomor satu di dunia saat ini? 

Atau dua bersaudara R. Budi & Michael Hartono selaku pemegang saham terbesar di Bank Central Asia?

Terlalu jauh? Oke, lihat sekeliling Anda! Apakah ada tetangga, teman, keluarga yang memiliki harta melimpah ruah setinggi gunung dan sebanyak buih di lautan?

Ada? Bagus!

Sekarang menghadaplah di depan benda ini!

Siapa yang Anda lihat? Diri Anda.

Pertanyaannya, maukah Anda menukar satu tangan Anda dengan semua kekayaan orang diatas? Atau satu kaki saja? Oke, bagaimana kalau satu mata saja? Sebanding?

Jadi, apa indikator atau batasan seseorang bisa disebut kaya?

Semua orang memiliki indikator dan batasan masing-masing, tergantung bagaimana cara orang tersebut melihat arti kekayaan.

Quote:


Bersyukur sedikit saja, maka akan mengurangi, mencegah dan menjauhkan anda dari budaya korupsi. 

Beruntung kita masih punya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berusaha menghambat gerak laju tindak kejahatan korupsi.  Terimakasih KPK dan terimakasih sudah membaca.

Spoiler for Sumur:


Diubah oleh cashdik 24-03-2019 16:47
0
323
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Tampilkan semua post
fellgreyAvatar border
fellgrey
#7
Quote:


korupsi itu berbeda dengan mencuri apalagi kalo bicara korupsi di suatu perusahaan,pemerintahan atau lembaga,karena korupsi yg dilakukan harus sistematis dan dilakukan bersama2,artinya ada kerjasama didalamnya,dan itu seperti lingkaran setan,anda ada didalam lingkaran itu ya anda harus ikut permainan,kecuali anda menolak dan keluar atau mengundurkan diri,jadi ya lagi2 menghindari tawaran untuk tidak korupsi itu sangat sulit,makanya ane lebih setuju KPK diperkuat dan dikasih kewenangan lebih,
contoh sederhananya ya singapura,terbukti mampu melawan korupsi
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.