liamontersAvatar border
TS
liamonters 
Mary Mildred Williams, Budak Kulit Putih di Amerika
Daguerreotype Mary Mildred Botts atau yang lebih dikenal Mary Mildred Williams

Pada tanggal 19 Februari tahun 1855, Charles Sumner, senator Massachusetts, menulis kepada para pendukungnya kisah tentang seorang budak gadis berusia 7 tahun yang telah dia bebaskan. Gadis tersebut akan ikut dengannya di atas panggung pada saat diskusi abolisionis musim semi saat itu. "Saya pikir kehadirannya di antara kita (di Boston) akan jauh lebih efektif daripada pidato apa pun yang bisa saya lakukan,"tulis orator terkemuka itu. Dia menyebutkan namanya adalah Mary, tetapi dia juga menyebut Mary secara signifikan sebagai "Another Ida Mei." Sumner juga menyertakan daguerreotype (foto saat zaman itu) Mary yang sedang berdiri di sebelah meja kecil dengan buku catatan di sikunya. Mary mengenakan gaun kotak-kotak rapi dengan ekspresi serius di wajahnya, seperti sedang melihat kepada seluruh dunia layaknya gadis kulit putih dari keluarga yang kaya raya.

Boston Telegraph menerbitkan surat tulisan Sumner dan segera menjadi sebuah sensasi. Surat kabar yang beredar dari Maine hingga Washington DC mengutip cerita tentang "budak kulit putih dari Virginia," bersama dengan salinan daguerreotype yang seakan-akan membangkitkan kisah tentang "Ida May".

Quote:


Quote:


Quote:


Sumber
Sumber
9
15.2K
154
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & Xenology
icon
6.5KThread10.3KAnggota
Tampilkan semua post
liamontersAvatar border
TS
liamonters 
#95
jadi gini, tampaknya ada kesalahan pemahaman.
mungkin beberapa orang disini pernah membaca bahwa dalam sejarah ada beberapa budak yang katakanlah memiliki nasib yang baik, seperti contohnya beberapa selir yang awalnya budak atau mistress yang disukai oleh tuannya, memang kasus demikian pernah terjadi, namun bukan berarti menjadi sebuah generalisir bahwa perbudakan itu tidak buruk, apalagi sampai membandingkannya dengan keadaan hari ini ( gaji hari ini = budak masa lalu ), ini kesesatan berpikir namanya.

mari kita lihat, ada berapa banyak budak yang katakanlah beruntung, bandingkan dengan jutaan budak yang hanya jadi properti tuannya. bahkan mereka tidak dipandang sebagai manusia, mereka hanyalah benda yang bisa diapakan saja oleh tuannya, dan mengatakan hal itu tidak buruk bukanlah suatu hal yang bijak.
Dunia berusaha sangat keras untuk menghapus perbudakan, bahkan amerika hampir terpecah menjadi dua kubu dan hampir pisah demi menghapus perbudakan, namun hari ini ada yang mengatakan kebebasan hari ini bagi si miskin sama saja dengan perbudakan bagiku sama seperti menampar wajah Abraham Lincoln dan jutaan budak yang bersukaria saat mereka dibebaskan.

di negeri ini pun, pernah terjadi praktek perbudakan, dimana ratusan ribu orang diculik dari rumahnya dan dijual kepada tuan2 kulit putih untuk dijadikan kuli dll, hingga aturan perbudakan dilarang, dan bahkan sampai harus memberangus para bangsawan yang masih menakal , dari semua perjuangan itu, jangan pernah disamakan bahwa perbudakan dan hari ini tidak ada bedanya, hal seperti itu namanya penghinaan terhadap perjuangan para orang2 baik yang berjuang keras dimasa lalu, dimana hari ini kita bisa terbebas dari sejarah paling kelam dan paling menjijikan dari masa lalu.

itulah gunanya kita belajar sejarah, agar tidak jatuh kembali kedalam kesalahan2 yang pernah terjadi di masa lalu.
1
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.