Kaskus

Story

rini0787Avatar border
TS
rini0787
Aku, Kamu dan Cinta yang Salah (21+) (Based On True Story)
INDEX :

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23

















***

Part 1


Perkenalkan, namaku Nithyahasini Hutomo Putri...

Inilah sepenggal kisahku...


Kejebak hujan. Satu hal yang paling ga gw suka. Bawa jas hujan sih, tapi sederas ini sama aja bakal basah baju gw padahal besok masih harus ke kampus. Terpaksa gw masih duduk manis di sebuah resto fast food walau makanan yang gw pesen udah habis setengah jam yang lalu.

Saat gw asyik memandangi hujan, gw ngerasa kayak ada sepasang mata yang ngeliatin gw.

Seorang pria tampan sedang mengawasi gw dan nggak berapa lama kemudian dia berjalan ke arah gw.

"Boleh duduk disini? Ohya kenalin...namaku Jay..."

"Nithya...."

Tanpa menunggu ijin gw, dia duduk di depan gw.

"Mau makan lagi?" dia menyodorkan kentang goreng yang ada di piringnya.

Gw menggeleng pelan,"Makasih..."

Dia makan dengan lahapnya. Rambut cepak, alis tebal dan sorot matanya yang tajam membiusku sejenak.

"Ngapain ngeliatin? Ayok makan.. Atau kupesenin lagi ya?"

"Eh, ga usah..aku udah kenyang kok..."

"Dasar wanita....sukanya nahan lapar.. Hahaha...."

Gw nyengir,"Beneran udah kenyang...tapi kepaksa masih disini...diluar masih hujan..."

"Habis ini aku anter ya?"

"Aku bawa motor kok...bawa jas hujan juga...kalau hujannya deres banget sih tetep aja basah... Eh tapi kayaknya udah hampir reda..."

"Semoga segera reda...kalau belom, kamu kuantar aja... Ini udah hampir malam lho..motormu titip disini aja dulu...besok kita ambil... Oke?"

"Hmm..."

Dia melanjutkan makan sementara gw liatin hujan dari jendela.

Gw suka hujan, hadirnya selalu membawa angan gw jauh ke satu masa hidup gw yang ga akan pernah gw rengkuh lagi..

"Heh ngelamun... Tuh udah reda... Yuk balik.. Aku anter ya?"

"Aku sendiri aja nggak apa-apa..."

"Udah hampir gelap..."

"Nggak apa-apa..."

"Oke...aku antar sampai parkiran..."

Dia ngikutin gw jalan ke parkiran motor dan menunggu gw sampai keluar dari halaman parkir resto.

Sampai rumah, untunglah mobil Romo belum sampai di rumah.. Berarti Romo juga belum pulang..

Perlahan gw buka pagar dan garasi lalu gw tuntun motor gw..

Sesaat sebelum gw nutup pagar, gw kayak ngeliat Jay di ujung gang. Tapi sebelum gw samperin, mobilnya udah jalan lagi..

Ah mungkin hanya perasaan gw.. Lagian juga gw sama Jay kan baru ketemu tadi.. Sebuah pertemuan ga disengaja dan sepertinya ga berlanjut karena gw sama Jay sama-sama lupa nanya nomer kontak..
Diubah oleh rini0787 28-03-2019 17:25
g3nk_24Avatar border
tien212700Avatar border
BerrymonsterAvatar border
Berrymonster dan 43 lainnya memberi reputasi
40
70.3K
280
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
rini0787Avatar border
TS
rini0787
#2
Part 3



Paginya, karena gw sakit jadi agak longgar. Gw ga harus bangun pagi dan ikut sarapan bareng yang membosankan.

Sebenernya gw udah bangun dari jam 5, seperti biasa. Tapi gw sengaja ga keluar kamar. Nanti aja lah gw keluar kamar kalau Romo udah berangkat kerja dan Eyang putri sudah sibuk dengan rajutannya.

Jay... Gw ketikkan nama itu di kolom pencarian FB. Tapi gw ga nemuin akun Jay yang kemarin sore gw kenal.

Jam 8 pagi Bunda mengetuk kamar gw.

"Nduk....bangun..ini Bunda bikinin sarapan.."

Gw bergegas turun dari tempat tidur dan buka pintu kamar..

Bunda berdiri di depan pintu kamar dengan senyum manisnya..

"Ini sarapan bubur ayam ya Nduk? Trus obatnya diminum..."

Gw nerima nampan berisi semangkuk bubur ayam yang masih mengepulkan uap panas dan segelas air putih hangat.

"Makasih Bunda..."

Baru gw mau bawa masuk nampan, suara Eyang manggil gw.

"Nithyahasini....."

"Dalem eyang....."

"Makan di meja makan....kamu kan masih sanggup duduk sebentar? Sekarang mandi dulu baru makan.. Eyang tunggu di meja makan.."

Bunda mengambil nampan dari tangan gw. Dari kamar mandi, gw denger Eyang Putri memberi wejangan ke Bunda untuk tidak memanjakanku. Fiuuuhh... Dan gw yakin Bunda pasti cuma diem.

Selesai makan, Eyang mengajakku duduk di teras belakang rumah menghadap ke taman kecil yang penuh dengan aneka bunga milik Bunda.

"Kamu udah hampir lulus kan Nduk?"

"Iya Eyang..."

"Setelah wisuda, Arya akan melamar kamu...."

"Tapi Eyang, Nithya mau kerja dulu....mau lanjutin S2 juga..."

"Silahkan jika suamimu mengijinkan... Yang utama setelah kamu lulus, kamu segera menikah... Tapi kalau suamimu tidak mengijinkan, jangan berani membangkang seperti Bundamu, diam-diam bekerja saat suami tidak di rumah..."

"Ya Eyang...."

"Nah perempuan itu harus patuh..nggak boleh membangkang.. Jangan seperti Bundamu... Sekarang kamu istirahat dulu, nanti malam Arya mau kesini dan kamu harus menemuinya.. Jangan banyak alasan... Tunjukkan kalau kamu calon istri yang baik dan pantas mendampinginya.."

Rasa tidak suka Eyang ke Bunda masih tumbuh dengan subur walau Bunda dan Romo sudah lama menikah. Gw tau Bunda pasti tertekan, tapi Bunda juga nggak bisa berbuat apapun selain menangis diam-diam sambil pura-pura berkebun.

Sementara Romo? Mana pernah belain Bunda sekalipun Bunda benar, Romo akan tetap menyalahkan Bunda dan Eyang selalu benar.

Pengen banget gw berontak. Tapi gw kasian Bunda, pasti Bunda lagi yang bakal disalahin. Dianggap nggak becus urus anak.

***

Jam setengah 7 malam, Romo pulang hampir berbarengan dengan datangnya Arya.

Ratri mengetuk pintu kamar gw lalu masuk sebelum gw jawab.

"Mbak, buruan ganti baju... Mas Arya udah di depan.."

"Males aku dek... Untuk kamu aja lah..."

"Huft....rumah rasa penjara..lulus SMA aku mau ngekos aja mbak.. Udah nggak betah aku disini..."

"Hust...kasian Bunda dek.. Jangan macem-macem ah... Kalau keluar dari rumah ini, gimana kamu mau lanjutin kuliah?"

"Aku akan cari uang untuk biaya kuliahku..."

"Udah deh....nggak usah aneh-aneh.."

"Hidup kita terlalu diatur mbak... Pasangan aja harus dicariin Romo atau Eyang..."

"Yaa mereka kan pengen yang terbaik untuk anak-anaknya dek..."

"Liat tuh mas Dewa... Emang bahagia apa menikah sama mbak Tia? Berapa kali kita mergokin mbak Tia sama laki-laki lain sementara anaknya di rumah sama pembantu, mas Dewa kerja.. Tapi mana Romo sama Eyang ngerti.. Mereka pikir mbak Tia itu wanita baik-baik hanya karena orangtua mbak Tia berasal dari kota kelahiran Eyang dan Romo..."

"Udah dek....sabar...."

"Ah kamu kayak Bunda Mbak..."

Bunda mengetuk pintu kamarku,"Nduk....sudah ditunggu Romo dan Arya..."

"Ya Bunda.."

Gw sisiran, memoles lipstik tipis dan bergegas keluar kamar.

"Sudah membaik Nit?" Mas Arya berdiri dan menyalamiku

"Sudah Mas.."

"Ya sudah ayo kalian berangkat sekarang saja....nanti keburu malam..." kata Romo setengah memaksa.

"Mau kemana Mas?"

"Nithya, kamu ikut saja.. Nggak perlu banyak tanya, Mas Arya sudah ijin Romo.. Lagipula kalian kan akan segera menikah.."

Mas Arya memandangku dengan tatapan sulit gw tebak.

Di mobil

"Mau makan apa Dek?"

"Aku masih kenyang..."

"Tapi kamu harus makan dek..."

"Apa aja Mas...aku nurut aja lah...."

"Makan di kaki lima keberatan nggak?"

"Ayok aja Mas.."

Mas Arya memarkirkan mobilnya ngga jauh dari penjual pecel lele langganannya.

"Yuk..."

Tangan gw digandeng Mas Arya dan mau ga mau gw harus mau.

"Mau makan apa? Disini sambelnya enak lho.... Mau ayam? Lele? Burung dara?"

"Ayam bakar aja Mas..."

Setelah memesankan makanan, Mas Arya duduk di sebelah gw.

"Aku biasa kalau pulang kerja makan disini Dek....kadang sampai tambah... Hahaha... Kamu harus coba deh..." Mas Arya berusaha mengajakku ngobrol mencairkan suasana.

"Lumayan rame ya Mas..."

"Iya dek.."

Tiba-tiba ada seseorang yang manggil gw,"Nithya...."
actandprove
lumut66
hkm777
hkm777 dan 12 lainnya memberi reputasi
11
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.