balungan_sugihAvatar border
TS
balungan_sugih
--The Perfume Community-- - Part 9
Originally Quoted from Superboi:




Selamat Datang


Yuks sodara2 kita bikin rumah baru buat para pencinta parfum se indonesia

Quote:



NB: Gw bukan yang punya thread ini, thread ini milik kita semua Perfume Lovers! Jadi tolong saling mengingatkan aja ya untuk terus menjadikan thread ini tempat yang nyaman buat semua

----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Waduh rumah lama, rumah lama kedua dan rumah lama ketiga kena locked plus ga bisa dibaca
ainkiller
ridhallahz
tien212700
tien212700 dan 40 lainnya memberi reputasi
39
932.7K
9.8K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Fashion
Fashion
icon
16KThread4.8KAnggota
Tampilkan semua post
averozemAvatar border
averozem
#2382
Study Tour @Beauty Center T3 Bandara Soetta


Ceritanya pagi ini ane mampir ke Beauty Center T3 Soekarno Hatta. Tes cruts 7 frags di kertas strip. Hasilnya sebagai berikut:

TOM FORD BLACK ORCHID
--> ini 90-95% mirip ama Rirana Oriental Orchid (ROO). Tuk yg demen ama wangi anggrek yg dark dibalut aroma rempah yg tebal nan unik plus aroma coklat, tapi keberatan tuk nebus TFBO 100ml 1.6jt++, maka bisa akuisisi ROO 50ml di harga 400k. ROO itu performanya ga kalah ama TFBO, proyeksi luas dan kuat, serta sangat2 awet.

CREED GREEN IRISH TWEED
--> menurutku 70-90% mirip ama Davidoff Coolwater (DCW). Awal crut hanya mirip 70%. CGIT aroma awalnya tercium begitu kaya, tp seiring ia dry down semakin lama semakin mirip ama DCW sampai 90%. CGIT segar dg wangi aquatic yg kompleks, sementara DCW bernuansa segar air laut yg simpel. Terlepas dari perbedaannya yg relatif tidak signifikan, DCW jelas unggul dari sisi ekonomis, di mana harga per botol CGIT setara dengan 10 botol DCW. Tuk kualitas bahan, CGIT mungkin 2-3x lebih baik dibanding DCW.

ACQUA DI PARMA: BLU MEDITERRANEO + COLONIA PURA
--> secara umum, wangi segar citrusy yg tipikal. Kurang unik, tidak bikin ane langsung klik dan jatuh hati seperti halnya dunhill icon, dior eau sauvage parfum, JV artisan pure, atau aqva amara. Yg semakin bikin tak tertarik adalah performa lini ADP yg medium, tidak sebanding ama price tag nya.

VALENTINO UOMO
--> VU agak manis dg dominan hazelnut yg dipadu aroma coklat, kopi dan kulit, serta background citrus tipis. Perpaduan tersebut menghasilkan wangi bedak tapi tidak setebal VU Intense yg lebih ane sukai.

GUERLAIN VETIVER + PRADA INFUSION DE VETIVER
--> Berawal dari ketertarikan ane kepada wangi vetiver nya Encre Noire (EN) yang unik, maka ane berburu mbahnya vetiver: Guerlain Vetiver (GV). Plus kebetulan juga sudah punya Tom Ford Grey Vetiver (TFGV) yg clean dan modern.

Overall, GV itu sangat klasik dg aroma vetiver yg sedemikian dominan dan kuat. Awalnya kurang suka, tp pas dry down GV jadi semakin airy dan enak (entah ya kalo di badan, ini agak ragu krn cobanya di kertas strip). Lini guerlain itu banyak racikannya menganut madzhab super klasik, di mana magnum opusnya adalah shalimar. GV juga demikian, tp sepertinya vetiver gaya klasik itu kok kurang asyik.

Sementara vetiver racikan Prada: PIDV, lebih tidak menarik di hidung ane. Mungkin karena PIDV memadukan vetiver ama jahe.

Sejauh ini, parfum vetiver paling ane demen adalah EN, yg meski hanya diracik dari 4 notes (vetiver, cemara, musk, dan kayu kashmir, tapi wanginya unik dan cantik sekali. So simple but so damn beautiful. Selanjutnya adalah TFGV yg merupakan perwujudan parfum vetiver yg clean, modern dan minimalis.
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.