Belum genap setahun meluncurkan SUV perdananya Glory 580 di Indonesia, DFSK masih butuh waktu untuk bisa bersaing dengan para kompetitornya. Ditambah lagi stigma negatif akan mobil China turut menghantui DFSK.

Segmen SUV di Indonesia sendiri memang tak sepopuler MPV, sehingga peminatnya pun dari kalangan tertentu. Namun, DFSK masih ogah kecemplung di segmen Low MPV yang paling diminati orang Indonesia seperti halnya Wuling.

Di segmen SUV, DFSK terang-terangan menantang Honda CR-V 1.500cc turbo. Namun sayang secara penjualan, Glory 580 belum sanggup mengejarnya.

Mengaspal perdana pada Agustus 2018 Glory 580 bermesin 1.500cc turbo terdistribusi sebanyak 315 unit hingga penutup tahun lalu. Sedangkan sang pesaing utama Honda CR-V turbo mengirimkan 7.027 unit dalam periode yang sama.

Penjualan di Tanah Air boleh kurang moncer. Tapi jangan salah, orang-orang Eropa ternyata kepincut SUV China itu.

"DFSK sendiri di China fokus SUV, spesialisnya SUV Glory 580 diekspor dari China ke negara Jerman, Swiss, Italia, Spanyol sama Belanda," ungkap Marketing General Manager Sales Center DFSK, Permata Islam saat dihubungi detikcom.


"Dan tentunya kalau Glory 580 sudah diekspor dari China ke Eropa sudah berarti melewati beberapa tes yang diharuskan untuk pasar Eropa, antara lain sertifikasi Euro6," tambahnya.

Strategi serupa ingin diterapkan DFSK di Indonesia. Diharapkan strategi tersebut bisa diterapkan kepada orang RI yang sedang keranjingan SUV.

"Setelah studi tren otomotif di Indonesia itu SUV mengalami kenaikan kami juga perkenalkan strategi yang sama," pungkasnya. (dry/rgr)



https://oto.detik.com/mobil/d-447372...ai-orang-eropa

disukai gan