wulaniyati
TS
wulaniyati
Mom Shaming, Perlukah ?

Sumber gambar : pixabay.com

Menjadi seorang ibu bukan hal yang mudah. Mulai proses awal mengandung 9 bulan. Melewati banyak hal selama kehamilan bahkan untuk yang hamil tanpa hambatan sekalipun apalagi kalau kehamilannya bermasalah.

Setidaknya orang hamil mengalami morning sickness. Morning sickness adalah kondisi mual dan muntah yang dialami oleh beberapa wanita hamil pada trimester awal kehamilan. Kondisi yang biasanya ini dapat terjadi sepanjang hari, meski istilahmorning sickness itu sendiri sering disalahartikan sebagai gejala mual dan muntah pada pagi hari saja

Pusing dan lemas tanpa sebab, bermasalah dengan mencium bau makanan. Mual tak berkesudahan sehingga sulit makan dan minum. Berbagai hal dialami ibu hamil dan harus mau menghadapi selama masa kehamilan.

Proses melahirkan pun tidak mudah. Melahirkan dengan proses normal atau alami sekalipun harus melewati proses kontraksi, melahirkan yang diibaratkan rasa sakitnya seperti patah 20 tulang secara bersamaan. Belum lagi kalau proses melahirkan yang bermasalah. Tidak jarang proses melahirkan mempertaruhkan nyawa.

Saat anak sudah lahir juga bukan hal yang mudah. Sejak bayi sampai anak sudah besar peranan ibu tidak akan pernah berhenti.

Anak masih bayi maka saat malam harus stand by. Jika anak sudah besar maka ibu harus bangun paling pagi, mempersiapkan keperluan kegiatan harian. Memperhatikan segala keperluan. Jika kerja ada jam kerja maka sebagai seorang ibu tidak ada jam kerjanya, harus stand by 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 365 hari setahun.

Ibu menjadi penunjuk jalan awal bagi anak-anak dalam menjalani kehidupan karena kehidupan tidak memberikan panduan manual dalam menjalaninya.

Namun kesulitan yang dihadapi ibu tidak hanya menjalani peranannya tetapi juga menghadapi Mom Shaming. Sekarang ada istilah mom shaming. Perlakuannnya memang dari dulu sudah terjadi tetapi istilahnya mom shaming baru muncul akhir-akhir ini.

Mom shaming merupakan sebutan bagi upaya mempermalukan seorang ibu. Membuatnya merasa bersalah dan apa yang dilakukan terhadap anaknya tidak benar.

Hal yang dijadikan bahan mom shaming beragam. Apakah anak dapat ASI atau susu formula. Fisik anak yang kurus atau gemuk. Sekedar cara menyuapi anak bahkan pakaian yang digunakan pun bisa jadi baham mom shaming.

Mom shaming pasti melukai perasaan seorang ibu yang sudah berusaha maksimal mengurus anaknya. Padahal tiap ibu memiliki hal yang berbeda dalam mendapatkan masalah, cara penanganan, merawat dan mendidik anaknya.

Orang lain tidak tahu apa yang sudah dilakukan dan dilalui seorang ibu. Jika seseorang melakukan mom shaming biasanya karena merasa lebih baik dan hebat dibanding yang lain hingga berhak mempermalukan seorang ibu dalam menjalankan peranannya.

Yang ada harusnya seorang ibu dikuatkan, diberi dukungan, ditambah pengetahuan merawat dan mendidik anak tentu dengan cara yang baik bukan dalih memberitahu padahal melakukan mom shaming.

Quote:


Quote:


Quote:


Jadi apa sangat perlu mengomentari dengan mempermalukan peranan seorang ibu karena merasa lebih baik dalam merawat dan mendidik anak ?


Karawang, Jumat 15 Maret 2019
Diubah oleh wulaniyati 15-03-2019 05:40
Indriaandrian
Indriaandrian memberi reputasi
24
10.4K
131
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Tampilkan semua post
nowbitool
nowbitool
#91
Shaming...

Istilah yang SJW banget emoticon-Cape d... (S)

Emang sih MYOB tapi kayak begitu kan bentuk kepedulian orang sekitar...
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.