Original Posted By harborharrier►

Saya golput.

Ya, saya tidak mau ambil resiko Indonesia nyungsep ke fundamentalisme agama dibawah Maruf Amin atau radikalisme agama dibawah PKS cs (backer Prabowo).

Ya, saya tidak mau bertanggung jawab atas segala kebijakan picik atau anti-masyarakat yang nanti akan disahkan pemerintah. Bukan saya yang memilih mereka, apalagi punya andil membuat kebijakan tersebut, jadi kenapa saya harus bertanggung jawab? Sama halnya seperti Pilkada 2017, saya tidak memilih Anies-Sandi, jadi logis bila kemudian saya tidak sepatutnya ikut punya rasa tanggung jawab terhadap kebijakan mereka serta kondisi Jakarta dibawah pimpinan mereka.

Ya, saya tidak optimis. Manapun yang terpilih, pihak-pihak garis keras sudah pasti menang karena punya kekuatan di kedua sisi. Dan dari kedua pilihan, satu pun tidak ada yang berani mengambil risiko mencanangkan kebijakan seperti peningkatan fokus terhadap pendanaan pendidikan tinggi dan saintek, pemisahan implementasi pemerintahan dan agama, serta fokus terhadap beberapa industri yang saya pribadi sangat tertarik (berkaitan dengan teknologi informasi dan hiburan digital).

Original Posted By obnoxiouspussy►Itu teman loe, gue nggak pernah absen di pilpres sejak suharto jatuh, pilpres2 yang lalu kualitas calon2nya bisa dikatakan 11-12 ama yang sekarang, bedanya mereka tidak menjilat kaum ekstrimis, radikal, fundamentalis agama untuk suara.....klo gue memilih sekarang sama aja gue melegitimasi bahwa untuk menjadi presiden pada pemilu2 mendatang merupakan suatu keharusan bagi calon pemimpin untuk menjilat kaum2 tsb, dan menurut gue itu adalah resep untuk kehancuran indonesia yang multicultural dan multiagama...

Bila persentase pemilih golput besar, itu merupakan signal kuat buat calon2 pemimpin mendatang bahwa masih ada kesempatan untuk menang dengan TIDAK mengusung politik yang berdasarkan isu sara....