- Beranda
- Stories from the Heart
Selarik Kata Rindu Untukmu
...
TS
idaalfaqieh
Selarik Kata Rindu Untukmu
Selarik Kata Rindu Untukmu
Desir angin lembut menyapa sore ini. Udara dingin menyeruak menusuk hingga tulang rusuk.
Tetes air dari langit semakin menambah sendu suasana hati ini. Wangi khas tanah setelah hujan ingatkanku akan dirimu.
Sosok tanpa rupa, namun terus saja membayangi hari-hariku. Tiada detik waktu, tanpa bayang dirimu. Raga tlah terbelenggu oleh angan tentangmu.
Seorang yang tlah berhasil membuatku kian menggila. Tersebab rindu yang kian menggebu. Mengakar, menjerat hingga relung kalbu.
Entah, apa yang terjadi pada hati ini? Terkadang bunga-bunga tumbuh, merekah membuat hariku penuh bahagia. Kian kuat menyamatkan namamu di singgasana relung ini.
Senyum mengembang, menandakan hati yang sedang berbunga. Tiada bisa, ku lalui hari tanpa sosokmu.
Meski, hanya lewat kata kau hiasi hari-hariku. Dengan setumpuk perhatian kecil kau menemani setiap waktuku. Namun, kau mampu membawa anganku melayang hingga ke nirwana. Menikmati indahnya rasa yang kian menguat.
Dirimu, seorang pangeran hati. Bersamamu ku temukan bahagia yang pernah padam. Rasaku kian tak terkendali.
Logika seakan mati oleh terpaan topan rindu. Meluluh lantahkan benteng pertahananku. Diriku semakin rapuh karena rindu yang terus menggerogoti jiwa.
Akalku kini tak lagi bisa menepis gejolak rasa yang kian menggebu. Entah, racun apa yag kau tebar? Hingga mampu menelisik setiap aliran nadiku. Ku tlah terkena racun cinta olehmu. Ragaku kian tak terkendali.
Semua slalu tentangmu. Kau tebarkan benih rasa yang kini kian tumbuh subur. Mulai menjalar memenuhi setiap ruang dalam sanubari.
Merindukanmu membawaku dalam ilusi. Imaji tentang indahnya kerajaan cinta kita. Rasakan manisnya madu cinta yang kau tawarkan.
Anganku anganmu beradu. Dalam sejuknya nirwana cinta. Indahnya membawaku membumbung tinggi hingga langit ke tujuh. Pesonamu tak pernah lekang oleh apapun. Waktupun seakan enggan membawamu pergi.
Meski kini, ragamu entah di mana. Namun, separuh jiwamu slalu ada di sini. Bersamaku menyemai rindu yang kian menggebu. Mematri kuat, membuatku kian terpikat.
Curhat cantiknya Mahmud. Masih gajee kan? Sepertinya diriku memang spesialis coretan gaje.
Coretan IAf, 6 Maret 2019
Desir angin lembut menyapa sore ini. Udara dingin menyeruak menusuk hingga tulang rusuk.
Tetes air dari langit semakin menambah sendu suasana hati ini. Wangi khas tanah setelah hujan ingatkanku akan dirimu.
Sosok tanpa rupa, namun terus saja membayangi hari-hariku. Tiada detik waktu, tanpa bayang dirimu. Raga tlah terbelenggu oleh angan tentangmu.
Seorang yang tlah berhasil membuatku kian menggila. Tersebab rindu yang kian menggebu. Mengakar, menjerat hingga relung kalbu.
Entah, apa yang terjadi pada hati ini? Terkadang bunga-bunga tumbuh, merekah membuat hariku penuh bahagia. Kian kuat menyamatkan namamu di singgasana relung ini.
Senyum mengembang, menandakan hati yang sedang berbunga. Tiada bisa, ku lalui hari tanpa sosokmu.
Meski, hanya lewat kata kau hiasi hari-hariku. Dengan setumpuk perhatian kecil kau menemani setiap waktuku. Namun, kau mampu membawa anganku melayang hingga ke nirwana. Menikmati indahnya rasa yang kian menguat.
Dirimu, seorang pangeran hati. Bersamamu ku temukan bahagia yang pernah padam. Rasaku kian tak terkendali.
Logika seakan mati oleh terpaan topan rindu. Meluluh lantahkan benteng pertahananku. Diriku semakin rapuh karena rindu yang terus menggerogoti jiwa.
Akalku kini tak lagi bisa menepis gejolak rasa yang kian menggebu. Entah, racun apa yag kau tebar? Hingga mampu menelisik setiap aliran nadiku. Ku tlah terkena racun cinta olehmu. Ragaku kian tak terkendali.
Semua slalu tentangmu. Kau tebarkan benih rasa yang kini kian tumbuh subur. Mulai menjalar memenuhi setiap ruang dalam sanubari.
Merindukanmu membawaku dalam ilusi. Imaji tentang indahnya kerajaan cinta kita. Rasakan manisnya madu cinta yang kau tawarkan.
Anganku anganmu beradu. Dalam sejuknya nirwana cinta. Indahnya membawaku membumbung tinggi hingga langit ke tujuh. Pesonamu tak pernah lekang oleh apapun. Waktupun seakan enggan membawamu pergi.
Meski kini, ragamu entah di mana. Namun, separuh jiwamu slalu ada di sini. Bersamaku menyemai rindu yang kian menggebu. Mematri kuat, membuatku kian terpikat.
Curhat cantiknya Mahmud. Masih gajee kan? Sepertinya diriku memang spesialis coretan gaje.

Coretan IAf, 6 Maret 2019

Spoiler for lanjutannya:
Diubah oleh idaalfaqieh 26-03-2019 08:03
hvzalf memberi reputasi
16
2.8K
67
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
idaalfaqieh
#27
Quote:
Merindumu
Malam kian hening, saat tanpamu. Nyanyian jangkrik seolah menertawaiku. Mengejekku, mengapa harus rasakan rindu? Sementara ada seorang di sini, di sampingku. Entahlah, merindumu tlah matikan akalku. Membodohkan otak, hingga raga tak lagi bisa berontak. Satu kata yang bisa membuat dada ini kian sesak. Bayangan senyummu terus saja menari indah di pelupuk mata.
Ini salah. Rasa yang harusnya bisa kutepis dari awal. Hadirnya bak buah simalakama yang membingungkan logikaku. Denganmu ku rasakan gairah hidup yang kian menggebu. Kau bak angin segar, yang datang kala gerah hati melanda. Bahagia bersamamu memberi warna di sunyinya hidupku. Satu kata yang ingin ku ucap kini, ku merindumu sayang... Datanglah, meski hanya lewat seutas kata. Tanpamu, warasku hilang entah kemana?
Quote:
0
