robbyrhyAvatar border
TS
robbyrhy
GERBANG IBLIS : PEMUJAAN SETAN (HOROR STORY)
Quote:




Spoiler for DESKRIPSI:

JANGAN LUPA RATE DAN KOMENNYA YA AGAN-AGAN SEKALIAN. emoticon-Keep Posting GanPLEASE YOU SHARE AND ENJOY FOR MY HORROR STORY

Untuk Reader yang budiman dimohon pengertiannya untuk tidak menyalin/mengcopy cerita ini tanpa ijin dari author karena menulis itu butuh perjuangan maka hargailah setiap karya orang dengan menjadi reader yang baik dan benar xDemoticon-Cendol Ganemoticon-Keep Posting Gan emoticon-Cendol Gan

Quote:


Klik here!
Spoiler for SETIAP EPISODE:


Quote:


THANKS FOR READING!




Quote:

THANK YOUemoticon-I Love Kaskus

emoticon-Rate 5 StarKlik subscribe juga untuk mengikuti perkembangan setiap episode oke!
Diubah oleh robbyrhy 09-03-2019 16:16
bruno95
edam
oltramen
oltramen dan 31 lainnya memberi reputasi
32
37.8K
103
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.5KThread41.5KAnggota
Tampilkan semua post
robbyrhyAvatar border
TS
robbyrhy
#5
EPISODE 5
Hallo agan-agan yang udh nunggu updatean mimin xD emoticon-Big Kissemoticon-Cendol Gan

Kali ini mimin update episode ke 5 nih dari GERBANG IBLIS YANG PENASARAN MAKIN PENASARAN XD

Dari pada banyak BACOT XD LANGSUNG AJA YUK DI BACA.

HAPPY READING!!




Zainab-pun shock mendengar ucapan jin yang merasuki tubuh istri dari anaknya itu.


“Allah bersama orang-orang yang beriman engkau pantas di lukai dan di sakiti wahai iblis laknatullah” Teriak zainab menentang jin tersebut.


Mendengar ucapan tersebut membuat jin tersebut semakin marah ia kemudian dengan cepat merayap ke atas lampu dan meloncat dari lampu tersebut ke arah zainab sambil memegang puing kaca yang telah ia siapkan untuk menusuk keras tubuh zainab.



“Apa sekarang ada yang melindungi mu wahai ibu tua? cepat minta perlindungan kepadanya untuk melawanku!!” teriaknya keras sampai teriakannya tersebut menggoyangkan seisi kamar zainab sehingga menyebabkan semua barang-barang yang ada di dalamnya hancur berantakan.


dengan menggunakan tubuh maya jin tersebut kemudian melompat dan..


“BRAKKK” puing kaca tersebut di tancapkannya.


“Arghhhh”


Namun zainab dapat menghindar dari serangan tersebut karena ia menggulingkan badannya ke arah samping.


maya kemudian menengok ke arahnya, matanya yang penuh dendam semakin memperlihatkan wujud asli dari jin tersebut. Zainab tahu betul sepertinya jin tersebut sangat membenci keluarganya.


“Apa yang kamu inginkan dari dia, aku dan keluarga anakku?” tanya zainab dengan nada marah.


Ia hanya tersenyum jahat kemudian menarik kembali kaca yang telah tertancap di lantai kayu tersebut.


“Crekkk” (suara kaca yang di cabut)


“Kata mu apa?” Jin tersebut kembali bertanya sambil berdiri dan menggengam kencang kaca yang sangat tajam tersebut. dengan wajah menyeramkan dan di penuhi darah maya melangkah mendekati zainab.


“Yang aku mau adalah membunuhmu” Ucapnya keras sambil menaikan puing kacang terebut menggunakan kedua tangannya layaknya ingin menancapkan tongkat di tanah.


“Matilah kau!” Teriakan keras di sertai gunjangan yang begitu hebat membuat seisi kamar hancur berantakan.


“Allahu akbar... allahhu akbar...”


Belum sempat ia melukai zainab tiba-tiba adzan subuh berkumandang. Jin yang ada dalam tubuh zainab kesakitan. melihat peristiwa tersebut membuat zainab semakin percaya akan pertolongan allah.


“Aaaaaaa” teriak Jin tersebut kemudian keluar dari badan maya.


“Brakkk!” Tubuh maya pun langsung terjatuh.


Saat itu juga zainab berusaha membangunkan badannya untuk menolong maya.


“Arghh” namun rasa sakit pada tubuhnya membuatnya tak mampu untuk bangun. Badannya lemas, kepalanya bertambah pusing, di tambah lagi darah yang masih terus keluar dari kepalanya.


***


Sementara itu Zakipun tiba-tiba terbangun dari tidurnya saat mendengar adzan subuh.


“Astagfirullah aku ketiduran.” Wajahnya panik takala ia melihat jam menunjukan pukul 04:30 Ia langsung berfikir tentang ibunya. pikirannya makin tak karuan.


“Lebih baik aku sholat subuh dulu sebelum kembali melanjutkan perjananan.” ucapnya dalam hati. sebelum ia mencari masjid tiba-tiba pemilik rumah tersebut keluar sambil membawa sajadah dan juga mukena.


“Hei kamu siapa?” Tanya seorang wanita tua pemilik rumah.


“Aku zaki mohon maaf aku mengagetkanmu bu.” jawabnya


“Ngapain kamu di depan rumah saya kaya maling saja” Tanyanya lagi dengan wajah yang begitu sinis.


“oh iya, sekali lagi saya minta maaf bu saya tadi numpang berteduh karena hujan lebat pas saya berteduh saya sampai ketiduran di kursi ibu, sekali lagi maaf ya bu saya juga gak enak kalau harus menggangu ibu dengan mengetuk pintu ibu karena kan memang sudah malam jga jd saya pikir malah nantinya saya mengganggu waktu istirahat ibu.” Jelasnya.


Wanita tersebut tidak bertanya apapun lagi kepada zaki ia terus memperlihatkan mimik wajah yang sinis kepadanya. Lalu pergi meninggalkan jaki sambil nyeloteh “Anak sekarang gak punya sopan santun”

Mendengar celotehan tersebut semakin membuat zaki merasa bersalah kemudian ia pergi dari kediaman wanita tersebut dan mencari musolah terdekat untuk dia sholat subuh.



Sesampainya di Musolah zaki mendengar warga setempat sedang membicarakan kematian seorang wanita.


“Tau ga? Bu lela yang judes itu kemaren malem mati bunuh diri di danau.” ucap zalah seorang warga di situ.


setelah menguping pembicaraan tersebut kemudian ia menghampiri warga di situ.


“Bu lela itu yang tinggal dirumah sana?” Tanya zaki sambil menujuk arah jalan menuju rumah wanita yang ia jadikan tempat berteduh semalam.


“Iya benar mas” Jawab mereka.


“Mati bunuh diri? Tidak mungkin, saya baru saja berbincang sama beliau tadi sebelum saya berangkat ke sini.” Ujar zaki penuh keheranan.


Warga setempat memperhatikan zaki dan kembali bertanya.


“kamu orang mana? Saya belum oernah lihat kamu sebelumnya?”


“Oh iya, saya zaki jadi tadi malam saya berteduh di rumah tua di tepi jalan sana dan saat subuh tadi saya bertemu wanita tua juga dan dia pemilik rumah tersebut. Mana mungkin dia sudah mati? karena baru saja saya tadi bertemu dengannya.” Jawab zaki


Warga tersebut kemudian berasumsi bahwa arwah lela gentayangan karena semasa hidupnya dia seorang pendukun.


“Pendukun? “ tanya zaki keheranan.


“Iya mas, banyak banget orang yang mati sama dia karena ulahnya nyantet sama guna-guna orang”


Saat warga tersebut berbicara seperti itu kemudian zaki bertanya kembali. “Kalau dia pendukun kenapa saya tadi bertemu dangannya dan dia membawa sajjadah dan mukena untuk sholat?”


Warga tersebut kemudian kembali menjawab bahwa lela adalah pendukun munafik dia kerap kali melakukan ibadah sholat untuk menutup-nutupi profesinya tersebut.


Setelah obrolan singkat tersebut kemudian mereka semua masuk ke mushola untuk melaksanakan sembahyang subuh.


Usai sholat subuh kemudian zaki melanjutkan perjalanannya. Jam menunjukan pukul 05:30 dia telah memperkirakan akan sampai ke rumah pada pukul 06:15.



***


Sesampainya di rumah Zaki terkejut melihat jendela rumah ibunya yang pecah, pintu rumahnya yang terbuka, dan juga pada saat ia masuk ke dalam semua keadaannya sangat kacau. barang-barang di rumahnya hancur bahkan sudah seperti gudang yang tak terurus.


“Ibuu!!” Teriak zaki sambil berlari dan masuk menuju kamar ibunya.


Betapa terkejutnya dia tatkala melihat ibu dan juga istrinya yang berbaring tak berdaya dengan darah yang sangat banyak menyelimuti keduanya.


Zaki menangis tak henti-hentinya setelah di cek urat nadinya ternyata mereka berdua sudah tidak bernafas lagi.


Bagaimana bisa 2 orang yang ia sayangi pergi begitu cepat.

Saat melihat jenazah sang istri yaitu, Maya zaki melihat keganjalan di mana wajah maya sama persis seperti sisil. (Sama di maksudkan disini ialah semua bekas luka dan juga memar di wajahnya sama seperti kondisi sisil saat itu) setelah itu zaki-pun berasumsi bahwa yang di maksud ibunya saat itu adalah ini.

“Maya di sihir sama seperti sisil” Ujar zaki dalam hati.


Setalah itu zaki-pun segera mengurus jenzah mereka.


“Yang sabar ya pak”

Semua warga yang datang ke kediaman zaki turut berbelasungkawa atas kematian ibu dan juga istrinya yang tidak di duga tersebut.


1BULAN KEMUDIAN.


Setelah kejadian itu Zaki seakan terauma dan dirinya bertekad tidak akan mau mengobati orang-orang lagi yang terkena gangguan jin atau sihir dan santet sekalipun. Namun kala itu Malik, teman yang sudah di anggap seperti keluarganya sendiri kembali menghubungi zaki.


“Tring’!!” (Suara telepon berdering)


Zaki pun mengangkat telepon tersebut.


“Hallo, assalamualaikum malik ada apa tumben menelopon nih.?” tanyanya.


“Zaki aku mau meminta bantuanmu lagi. Kali ini sangatlah serius” Ujarnya


“Bantuan apa malik? Kalau soal meruqyah lagi aku tidak mau, kau kan sudah tahu tentang itu.”


“Zaki aku mohon sekali ini saja, adik ku dafid kali ini ia mengalami gejala yang sama seperti sisil waktu itu. Apakah kamu mau membantuku?”


BERSAMBUNG….


JANGAN LUPA KOMEN DAN VOTE YA!!
tet762
aan1984
bruno95
bruno95 dan 14 lainnya memberi reputasi
15
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.