Puluhan penari melenggang dengan gemulai diiringi alunan gendhing yang merdu. Ribuan pasang mata pengunjung terpusat di panggung. Lalu tepuk tangan meriah di setiap akhir pertunjukan. Ujian tari Sanggar Tari Reswara dengan judul Nyawiji #2 yang dikemas dalam bentuk pementasan yang dihelat Minggu (17/2) di destinasi digital Pasar Kumandang menuai banyak masukan positif.

Tatag Taufani, salah satu pencetus dan tim pelatih sanggar tari Reswara menyampaikan, latar belakang diselenggarakan acara ini salah satunya adalah sebagai pengenalan publik sanggar dan misi pariwisata.

“Selain untuk pengenalan publik terhadap Sanggar Tari Reswara, kita juga berencana mengadakan pentas keliling, dan kebetulan sasaran pariwisata pertama kami adalah Pasar Kumandang. Selain kita menggladi anak-anak, kita juga membantu mempromosikan wisata,” terangnya.


Menurut Tatag, maksud kata Nyawiji sendiri adalah “bersatu”. Indonesia memiliki keanekaragaman agama, suku, budaya, kesenian bahkan tari-tarian dan disatukan dalam satu sanggar yang bernama Sanggar Reswara. Maka dari itu, Sanggar Reswara memakai kata Nyawiji untuk menjadi jargonnya yaitu “Reswara Nyawiji”.

Sanggar Tari Reswara yang sudah berdiri sejak 2017 mengadakan ujian setiap 3 bulan sekali (tengah semester), 6 bulan sekali (1 semester). Sanggar juga akan mengadakan wisuda jika para siswa dirasa sudah mumpuni.

Wahyu Widowati yang juga perintis dan pelatih sanggar tari menambahkan bahwa acara ini merupakan bentuk pelestarian budaya. Wahyu juga berharap acara ini tidak hanya bisa diselenggarakan sekali saja tetapi berkelanjutan.

“Kami bangga terhadap adik-adik didikan Sanggar Tari Reswara karena berani untuk tampil di depan publik. Karena memang tujuan dilaksanakan acara ini untuk melatih mental peserta didik Sanggar Tari Reswara. Dan kami sangat senang karena antusiasme para penonton sangat tinggi untuk melihat para peserta didik Sanggar Tari Reswara. Apalagi acara ini juga merupakan bentuk pelestarian budaya”, ungkap Wahyu.



Dengan kekuatan berjumlah 20 orang dengan rata-rata berusia SD, siswa didik Sanggar tari Reswara membawakan empat buah tarian. Ada tari Kebyok Anting, Tari Roro Ngigel, Tari Ngoser dan Tari Sindung Lengger. Menurut penyelenggara, penyajian pentas  berfokus pada tari Nusantara yaitu tari yang menggambarkan tari tari se-Indonesia. Jadi, bukan melulu tari Jawa yang dikenalkan kepada masyarakat.

Ada kurang lebih 2.000 orang pengunjung yang menikmati sajian penampilan dari sanggar tari Reswara sembari berkuliner di Pasar Kumandang. Salah satu pengunjung, Nia dari Kertek cukup terhibur dengan event yang digelar.

“Acaranya bagus, menghibur, memberikan edukasi. Kita bisa mengenang masa lalu sambil mengenalkan budaya khususnya tarian tradisional kepada anak-anak. Rencananya juga ingin masukkan anak ke sanggar tari, nanti saya akan tanya-tanya dan cari informasi dulu ke pelatih sanggar Reswara”, ujarnya.

Salah satu pengurus Pasar Kumandang, Rohman, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada sanggar Tari Reswara yang sudah menampilkan pertunjukan dan menghibur pengunjung.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Sanggar Tari Reswara yang  telah berkenan perfom di Pasar Kumandang dan para pengunjung sangat antusias karena pada hari ini di Pasar Kumandang ada hiburan tari yang menjadi kearifan lokal yang patut kita jaga. Kegiatan dan tujuan sanggar tari ini sesuai dengan visi misi pasar kumandang, yaitu salah satunya adalah melestarikan kearifan lokal”, ucap Rohman.

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred P
Sumber
Puluhan Penari Sanggar Tari Reswara Hipnotis Pengunjung Pasar Kumandang