londo.046Avatar border
TS
londo.046
Catatan Yang Terbuka


Quote:

Buat gw, kegagalan adalah tanggung jawab personal, bukan untuk dibebankan kepada orang lain. Biarkan mereka tahu yang indah indah saja soal gw. Problem, atau masalah, biar gw yang merasakannya. Itulah mengapa hidup gw terlihat indah. Percayalah, hidup ga ada yang seindah itu.

Namun, ada sebuah nilai yang bisa dipetik dari kegagalan-kegagalan yang gw rasakan. Saat keputusan gagal yang gw buat saat membeli tanah dari Pak Bams, akhirnya gw punya usaha baru. Otak mesum gw menangkap peluang untuk buka bengkel modifikasi bekerja sama dengan U**** adalah jawaban, atas kerugian finansial yang gw dapat dari membeli tanah matiitu.

Apakah Papa tahu tanah itu mati? Tahu, dan beliau membiarkan gw gagal! jahat? Tidak! Justru gw bersyukur! Awalnya jengkel, tapi setelah gw tahu maksud kenapa Papa tetap membiarkan gw gagal, kejengkelan gw berubah menjadi sujud sungkem terima kasih atas ilmu yang Papa ajarkan dalam diam.

Itulah salah satu kegagalan gw. Kegagalan, yang membuat Mama melarang gw untuk terjun di dunia yang ingin gw tekuni. Tapi, gw seperti terlahir untuk hidup dengan hal-hal yang menyerempet bahaya. Setelah gw bisa bangkit, gw memulai lagi. Itulah alasan, mengapa proyek di Gunungpati, gw sebut sebagai proyek perdana. Well, inilah kisah gw. Kisah yang tidak hanya indah, tapi juga mengenaskan. Kisah ketika Tuhan mulaimenyapa dan membuka mata hati ku, bahwa aku hanyalah seorang hamba!


-------------+++++++++++++----------------


Diana dan Vina masih terkapar di kasur yang ada di kosan gw. Sesuatu yang indah, sudah terjadi semalam. Membayangkan pun, rasa nya gw ga sanggup. Tapi Tuhan terlalu baik kepada gw. Hingga sesuatu yang jauh dari jangkauan gw pun bisa gw rasakan. Apa itu? Lu bebas mengimajinasikannya.

Quote:

Gw biarkan mereka bangun, sambil sekali-kali melirik. Ternyata mereka benar-benar bangun, meskipun gw tahu itu terpaksa. Jam di kamar, masih menunjuk angka 05.15. Masih sangat pagi memang, tapi itu sama sekali ga membuat gw tenang. Lina terlalu sering datang sangat pagi ke sini.

Dua gelas, teh jahe hangat gw sajikan untuk mereka berdua. Untuk mengurangi cemas, yang mulai melanda, sebatang rokok pun gw hisap dalam-dalam. Diana nampak bereskan "arena perang" semalam. Sedangkan Vina, dia ke kamar mandi. Baguslah, paling ga, tanda-tanda mereka akan pulang dan berkemas sudah ada di depan mata.

Quote:

Diana pun bergabung dengan kita. Setelah tadi beres-beres, dia ke kamar mandi. Yah, sekedar cuci muka untuk menyegarkan diri saja, sama seperti yang Vina lakukan tadi. Obrolan pagi itu ga berlangsung lama. Yang memotong bukan gw, tapi Diana. Dia paham posisi gw yang sedang terjepit.

Beres-beres kamar adalah hal yang pertama gw lakukan pagi ini. Mengganti sprei lengkap dengan sarung bantal dan guling gw lakukan demi keamanan bersama. Ga lupa, wangi-wangian untuk menghilangkan bau dua cewe sexeh yang semalam nebeng tidur di sini, ga lupa gw lakukan. Yah mskipun Diana sudah membereskannya tadi, tapi gw rasa itu masih belum sempurna.

Quote:

Kegagalan gw dulu memaksa gw untuk lebih selektif dan hati-hati, ga keras kepala dengan ga menerima uluran tangan dari Papa. Gw mengajukan proposal, dan Papa akan menjadi investor buat gw. Hubungan kita murni profesional, karena ada hitam di atas putih yang mengikat, beserta jaminan yang akan dilelang Papa, jika gw gagal bayar.

Jangan salah, mungkin kalau gw gagal orang pikir hidup gw akan enak. Toh masih ada Papa, bisa lah nebeng ke beliau. Lu salah! Gagal adalah mati buat gw! Gw sudah ambil sikap, jika emang ini gagal lagi, gw akan ke Papua! Entah kerja apa! Yang jelas, malu jika gw gagal dan masih di rumah.

Quote:

Hangat pelukan dari Cinta membuat gw jadi lebih baik. Entah bahasan tadi hanya sebagai pelarian untuk menutupi kegilaan yang tadi malam gw lakukan bersama Vina-Diana atau murni gw memang ingat dengan kegagalan yang gw derita. Entahlah, semua menjadi abu-abu sekarang. Mungkin benar kata Arief ke gw, "kurangi hal-hal yang ga perlu dan dianggap tabu..."

Kuliah sudah ga ada menarik-menariknya di mata gw. Materi yang cuma itu-itu saja, dan stop pada ranah teori membuat gw bosan... Mungkin benar kata beberapa teman, gw ini anak alam, bukan anak sosial. Anak alam, itu suka membuktikan sesuatu, menguji hipotesa dan mendapatkan jawabannya saat itu juga. Beda dengan anak sosial yang lebih "sabar" mencari jawaban dari hipotesa yang mereka munculkan.

Quote:

Gw paham apa yang ingin Pak Atmo bahas dengan gw. Pasti soal kelanjutan nasib orang orang yang kerja sama gw. proses urug yang gw lakukan sudah hampir selesai. Sedangkan gw belum memperoleh pembeli potensial, meski proposal sudah gw sebar. Ini jelas bukan kabar bagus buat meyakinkan investor untuk menanamkan modalnya pada gw. Sh*t! Kerja apa ya yang duitnya gede, tapi cuma butuh waktu singkat? Balap liar? Oh, tidak!, gw sudah pensiun.

Gw menuju parkiran lanjut keluar jalan Kaki menuju kosan. Kan tadi gw nebeng Cinta, kalau mobilnya gw pakai nanti dia pulangnya gimana? Terpaksa deh ambil mobil dulu di kosan. Di depan gw ada gerombolan celana cingkrang, plus mba-mbanya yang seperti itulah busananya. Gw tidak mau ribet. Namun dalam hati gw sudah membatin. Kalau sampai mereka cari gara-gara sama gw, akan gw hajar saat itu juga. Mood gw sedang ancur kok diajakin bercanda. Untungnya mereka paham, dan memilih membiarkan gw lewat.

Quote:

Otak lagi buntu kayak gini, temuin Eka kayak nya cocok deh. Sayangnya, nasib gw kurang baik hari ini. Eka sedang ada kuliah yang ga bisa dia tinggalkan. Katanya sih, mata kuliah utama. Untuk membuang waktu, gw memutuskan untuk mencari warnet. Jangan salah, sekarang gw sudah bukan si gaptek dan cuek teknologi seperti saat SMA dulu.

Quote:


Spoiler for Jangan Buka, Nyesel Lho:


Email yang terus terang membuat gw hanya tersenyum simpul sedikit kecut. Pengirim nya itu lho yang bikin gw gimana gitu. Reni! Gw mencoba melucu untuk balas email yang baru masuk beberapa jam lalu itu. Namun, apakah feel lucunya dapat, gw sendiri kurang yakin.

Quote:

Dasar cewe antagonis. Gw kira cuma muka nya doang yang sadis, ternyata sifatnya pun ga kalah sangar. Gw sudah matikan billing warnet, bayar, lalu bergegas menuju tempat parkir yang tadi gw maksud. Terlambat jelas bukan ide bagus. Bisa kena omelan Eka gw.

Quote:

Gw sudah menyiapkan mental dan lidah gw untuk menghadapi situasi terburuk. Nunggu di kamar, sementara Eka sibuk menyiapkan hasil karyanya. Ayam goreng, sup wotel, kol, dan teman-temannya. Oiya, ada juga sambal yang terlihat menggoda dengan warna merah agak sedikit gelap.

Satu suapan masuk, ini ga buruk! Emang sih ga enak-enak banget. Cenderung agak asin di lidah gw. Tapi masih masuk toleransi lah. Sambalnya itu yang gw suka. Manisnya biasa saja, pedasnya juga biasa, tapi gurihnya itu lho. Overall, not bad. Namun ga bisa dibilang istimewa juga.

Quote:

Gw kok dikasih tantangan, ya gw makan lah sampai abis. Mood gw agak membaik pasca bertemu dengan Eka. Selain perut kenyang, gw juga dapat belaian kasih sayang. Gw rasa itu adalah instrumen penting untuk balikin semangat gw, setelah kegagalan-kegagalan yang gw alami. Caranya mungkin salah, tapi ya sudahlah.

Sebelum Magrib, gw sudah berada di kosan lagi. Sms-sms dari Lina baru gw balas di sini. Waktu ketemu Eka, hp dalam posisi super silent. Jadi bukan cuma ga berdering, getar pun ga. Anggap saja gw sedang memainkan protokol buaya. Tapi entah mengapa, gw agak ga nyaman akhir-akhir ini. Gw seperti sudah lelah bermain dari hati ke hati.

Quote:

Pagi yang cerah. Sebelum jam 7, Lina sudah di depan kosan. Dia sepertinya mulai suka dengan kegiatan barunya, barengin gw tiap berangkat kuliah. Memang kampus kita dekat, tapi tetap saja beda. Biasanya sih, gw drop dia, lalu mobilnya gw bawa ke parkiran kampus gw. Kecuali kalau gw ada acara kayak kemarin, dia yang drop gw di jurusan gw.

Quote:

Gw memiliki riwayat yang kurang baik sama anak ekonomi. Biasalah, mereka jual, ya gw borong. Jangankan mereka yang muka-muka alim tapi dibuat sangar, yang beneran sangar macam anak Teknik aja gw gass kok. Kalau gw mau, bisa aja sih gw minta tolong ke anak hukum. Namun itu bukan karakter gw. Masalahnya, anak hukum suka main kotor.Kalau kata orang jawa sih, "nabok nyilih tangan." Itu bukan karakter gw.

Quote:

Manasin gw kok pakai pacar baru. Mana bisa boss? Tapi kenapa ada semacam ketidak suka-an ya di hati gw? Ga bisa gw bantah sih, mungkin karena gw memang masih ada hati ke Reni. Ya sudah, mari dihapus dengan ikut kuliah Hukum Acara Pidana di pagi yang panas ini. Panas bukan karena cewe-cewe dan dipamerin Reni ya, tapi emang karena panas beneran oleh matahari.

Sepertinya, gw butuh piknik. Pulang lanjut ketemu Arief bisa menjadi solusi yang baik. Tapi besok gw sudah ada janji untuk ngapelin Cinta. Di sinilah repotnya. Apa nanti sore saja ya gw baliknya. Ada banyak hal yang ingin gw bahas dengan Kampret. Sebaiknya ga gw tunda, kalau gw ingin semua tetap on the track.

Gw mulai percaya, jika Tuhan mulai menyapa dan menunjukkan kuasanya, serta memberitahu gw, bahwa gw ini buka siapa-siapa. Gw ini hanya hamba yang bisa diatur sesukanya. Pertanyaannya, apakah gw bisa memanipulasi keputusan Tuhan agar mau berada di kubu gw? Only time will tell.



Ciaooo
Diubah oleh londo.046 23-01-2019 04:16
khalidki
sargopip
ashrose
ashrose dan 328 lainnya memberi reputasi
313
3M
8.7K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.6KAnggota
Tampilkan semua post
londo.046Avatar border
TS
londo.046
#1219
Saat Unicorn Belum Ditemukan...
Gw ga tahu kenapa dihadang oleh anak-anak ekonomi... Dari kemarin-kemarin, kayaknya selow-selow aja deh... Mengapa ko sekarang jadi panas gini??? Apapun alasannya, ga adaa alasan buat mundur... Mereka jual??? Wajib, gw beli dagangan mereka... Tapi...

Quote:

Karena ga ada satu pun yang 'nge-gass', gw pun tahu diri... Lagian, kalau ketahuan sama Lina, panjang nanti urusannya... Cewe gw yang super cakep itu bisa manyun di kos-an gw, sambil ceramah moral... Lagi pula, ga ada yang nyenggol lagi... Harga diri gw, ga terinjak... Jadi di mana masalahnya??? Sudah ga ada... Ya sudah, gw kan bukan preman ya, yang asal hantam biar dianggap sangar... Gw cuma laki-laki yang ga mau diinjak dan diatur sana-sini saja...

Dari jauh gw lihat Lina sudah menyelesaikan kuliahnya... Ya iyalah, dia sudah di luar kelas dan sibuk dengan ponselnya... HP gw terasa bergetar... Ah, palingan dari dia... Gw abai dengan hal itu dan memilih untuk bergegas mendekati dia saja... Sayang pulsanya kan kalau gw angkat... Kan bisa dipakai telponan nanti-nanti... Mental anak kos yang ga mau merugi, hehehe...

Quote:

Bodo amat dengan mereka yang berantem di sana... Mending gw urusin urusan dengan Lina... Lebih jelas urusan dan alurnya akan kemana... Siang ini, kita hunting pecel, rujak es krim dan jajanan lainnya... Siang ini, gw dedikasikan waktu untuk Lina... Sore-Malam nanti, akan gw habiskan dengan Eka... Tahu sendiri lah, dia akan naik panggung untuk mementaskan theater yang dia sutradarai...

Sepertinya nyali gw belum terkumpul untuk mengakhiri hubungan dengan Eka... Padahal, ini momen yang tepat... Harusnya gw absen, bikin sejuta alasan, dan memaksa Eka untuk membenci gw, lalu memutuskan dia saat itu juga... Tapi, ya balik lagi... Nyali gw belum nyaampai ke sana... Payah ya??? Iya!!! Model yang mau dibuang kayak Eka sih...

Quote:

Sang waktu masih menunjuk angka 3... Gw sendiri sudah selesai siap-siap dan tinggal naik... Iya naik, soalnya daerah kampusnya Eka kan di atas bukit... Tapi sebelum itu, gw mampir dulu ke toko roti... Banyak kok di sekitar kosan... Beli beberapa roti pisang, dan roti kering dulu sesuai pesanan Eka...

Jam-jam segini, lalu lintas Semarang masih manusiawi... Kalau sudah masuk jam 4, 5, 6, baru kelihatan ruwetnya... Makanya, kurang dari 30 menit gw sudah berada di depan kamar kosnya Eka... Dari luar emang ga ada aktivitas, tapi di dalam terdengar jelas lagu-lagunya Padi mengalun syahdu... Gw coba buka pintu, tapi terkuci...

Quote:

Kehidupan...Ada anak kuliahan yang menempuh jalan hitam macam Icha untuk membahagiakan dan menenangkan orang tuanya, ada juga yang menempuh jalan putih macam Eka... Dia men-daya gunak-an kemampuan yang dia miliki untuk mencari uang... Sah??? Sah banget lah... Menjadi seorang director dalam sebuah pementasan itu bukan hal mudah... Butuh ide-ide liar yang ga semua orang punya untuk meng-implementasi-kan apa yang ada di pikiran...

Setelah adu mulut yang cukup panas, kita pun menuju ke tempat pementasan malam ini... Gw antar dia sampai back-stage... Apa gw ikut menunggu di sana??? Ga lah, masih punya nalar sehat gw... Meskipun ada cowo yang nungguin pacarnya di sana... Buat apa coba??? Suasana back-stage itu pasti ruwet oleh personel yang sedang siap-siap... Betul gw hanya duduk-duduk, tapi tapi tatap saja kehadiran gw "mengganggu" mereka yang lagi sibuk persiapkan pentas...

Quote:

Kosan Ardi temannya Aji menjadi pilihan gw untuk menunggu sampai pukul 7... Mending gw ngerepotin dia lah, dari pada gw harus di beck-stage dan membuat malu Eka... Atau ke tempat tanah, tapi gw belum bisa jawab apa-apa ketika ditanya... Nasib baik berikut nya adalah, Ardi sedang mengelap mega pro kesayangannya saat gw datang...

Quote:

Ardi setengah berlari menuju warung yang ada di samping kosan dia... Karena gw sudah akrab, gw pun langsung duduk di kursi yang ada di depan kosannya... Adem di sini, juga tenang, ga berisik... Beda jauh lah dengan kosan gw... Ademnya, masih terkontaminasi hawa panas pusat kota... Kalau di sini kan, ademnya alami dataran tinggi...

Quote:

Begaul-lah dengan gembira, bukan dengan ketakutan... Menurut gw itu sih kunci kalau pengen punya banyak teman... Gw berada di tempat Ardi sampai lepas Magrib... Setelah itu gw pamit, untuk mencari makan, lanjut ke B6 (kayaknya iya sih) tempat di mana Eka akan mentas malam ini...

Khas lokasi dekat kampus, tiap jam makan, pasti ramai... Suasana di sini, ga jauh beda dengan di Pleburan maupun Tembalang... Lalu lalang kendaraan memenuhi jalan yang lebarnya tidak seberapa... Warung makan, tenda makan, atau apalah namanya, penuh dengan mahasiswa yang ingim memuaskan isi perut mereka, menambah stamina untuk aktivitas malam...

Belajar maksud gw... Tapi, tidak menutup kemungkinan ada yang melakukan aktivitas malam di luar belajar sih, chating-an via MiRc (bener ga nih) misalnya... Pikiran para jomblo pasti sudah kemana-mana... Gw memilih makan di telur bakar, tempat pertama gw ketemu dengan Eka... Saat gw parkirkan ijo, gw ingat persis di sudut ini dia membentak gw... Hadeh, masa lalu yang indah, tapi akan segera punah...

Quote:

Jadi, bagaiman cara gw memutuskan Eka??? Saat dia sudah berani terang-terangan ga suka kalau gw lirik kiri kanan??? Dari situ aja sudah ketahuan kalau Eka memang sudah ada rasa sama gw... Boleh saja, status kita ga jelas sampai sekarang... Tapi apalah artinya status pacaran yang oleh negara saja tidak diakui eksistensinya...

Selesai makan, gw arahkan ijo menuju FBS... Di sana sudah ramai dengan para penikmat seni... Lha iya, orang yang datang ke sini kan orang-orang yang ingin menikmati kesenian, terutama seni peran... Kecuali gw kali ya??? Bener kata Eka, ketika gw tunjukkan tiket yang gw pegang, gw di arahkan ke jalur masuk yang berbeda...

Barengan gw tampilannya rapi-rapi euy... Mungkin hanya gw yang menggunakan jeans dan sepatu santai... Bodo amat lah, anggap saja lagi belajar gaul bareng pejabat... Kan kalau nanti gw jadi pengusaha kelas kakap (amin) kumpulan gw orang-orang seperti ini...

Quote:

Pertunjukan yang berlangsung tidak lebih dari 100 menit itu pun berakhir... Gw tetap di posisi gw, menunggu dengan sabar orang-orang yang sedang bersalaman, berbincang, dan bersosialisasi satu dengan yang lain... Mungkin cuma gw yang terlihat seperti orang asingdi sana... Sampai...

Quote:

Gw ga tahu siapa dia, apa pekerjaannya yang jelas dia tahu siapa gw... Gampang lah, nanti kalau ketemu Eka, tinggal gw tanyakan, pasti tahu... Ketika situasi agak kondusif, gw pun bersiap keluar... Menuju back-stage lebih tepatnya... Kata Eka, access yang gw punya bisa dipakai untuk menerobos masuk ke sana...

Di luar, gw nyantai sebentar... Lihat pintu ke back-stage begitu padat, gw putuskan untuk ngudut dulu... Habis satu batang, situasi di sana agak kondusif, baru gw jalan ke sana... Pas banget papasan dengan Eka yang seperti nya akan keluar...

Quote:

Manpus ga lu!!! Mampus lu!!! Abis lu ndo...



Ciaooo...
muhammadafdal15
ashrose
sormin180
sormin180 dan 14 lainnya memberi reputasi
15
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.