Jogja bagi mahasiswa adalah kota yang terdiri dari ide, kenangan, dan kerinduan. Begitu banyak persitiwa terjadi di kota ini yang membuat para eks-mahasiswa susah untuk beranjak. Salah satu aspek yang membuat para mahasiswa susah beranjak adalah makanan yang bervariasi, enak, dan kere-hore. Kalau kamu reuni di Jogja, delapan makanan ini harus kamu icipi kembali.



1. Soto Ayam Pak Man


Soto Ayam Pak Man ini adalah legenda sarapan pagi untuk kampus Jogja. Letaknya ada di Jalan Sagan, tepatnya 50 meter di sebelah utara Mal Galeria. Satu porsi soto dan segelas teh atau jeruk dihargai cukup sembilan ribu saja.

Para pelanggan soto ayam Pak Man kebanyakan para mahasiswi bening. Karena itu, kesegaran soto ayam ini kian bertambah. Jangan lupa juga untuk mengambil sate usus atau ati bacem, ya. Makanan pelengkap itu kian menambah kelezatannya!

2. Rumah Makan Padang Lima Sekawan


Menu kedua yang tak kalah oke adalah Rumah Makan Padang Lima Sekawan. Kuah, sambal, daun singkong, dan nasinya bisa kamu ambil sendiri. Maka kamu bisa memenuhi satu piring dengan porsi sesukamu. Lauknya bisa milih yang sederhana seperti tahu atau tempe. Nasi sayur, tempe atau tahu dua potong (ukurannya besar), ditambah segelas minum hanya sembilan ribu rupiah!

Kenyang nan lezat! Dia ada di Jalan Kaliurang km 4,5 CT III, 07 Karang Asem Jogja. Kalau ingin lebih tepat, perempatan polsek Bulaksumur dari selatan, kamu belok ke kanan. Lima Sekawan bisa kamu temui di sebelah kiri Jalan.

3. Spesial Sambal Bawang Mas Kobis


Warung makan Mas Kobis adalah favorit mahasiswa pecinta pedas. Lokasinya berada di Jalan Alamanda atau sebelah timur Fakultas Teknik UNY. Warga di sekitar sana sudah sangat apal dengan warung ini, soalnya di jam-jam makan selalu ramai pelanggan.

Kamu bisa pesan sambal dengan cabai sesuai selera. Menu favoritnya adalah telur, tahu, dan tempe yang digeprek atau dipenyet. Persoalan harga jangan ditanya, cukup sembilan ribu rupiah sudah lengkap dengan dua gelas es teh atau jeruk. Kenapa dua gelas, itu karena kamu bakal butuh banyak minum gegara kepedasan.

4. Ngudi Rejeki


Ngudi Rejeki sangat terkenal karena banyak variasi masakannya. Mulai dari menu penyetan, sayur, lauk ikan atau ayam goreng juga bakar, sop, dan banyak lagi. Tempatnya pun sangat nyaman, dan bersih.

Salah satu menu spesial dari Ngudi Rejeki adalah sop ceker. Begitu segar dan gurih rasanya dengan kuah kental. Harga? Banyak yang di bawah sepuluh ribu rupiah, kecuali menu seafood.

5. Warung Ndeso Sego Sambel Cak Wawan


Cak Wawan ini aslinya adalah orang Surabaya. Kalau Bondan Winarno makan di sini, dia pasti bakal bilang Mak-Nyuss karena pesona nasi sambal yang mengena di lidah. Menu andalannya adalah nasi tahu, tempe, telur, ati ampela, lele, ayam, dan banyak lagi. Para pelanggan setianya adalah mahasiswa UII, UGM, dan UNY. Lokasinya ada di Jalan Agro atau Karang Bendo CT 34.

6. Angkringan Pak Panut


Angkringan Pak Panut berada di kumpulan kios Gedung Olahraga Klebengan Bulaksumur, tepatnya di sebelah utara Fakultas Teknik UNY. Mungkin inilah satu-satunya angkringan yang benar-benar harga mahasiswa. Nasi kucingnya ada bebragai menu, termasuk nasi goreng seharga seribu rupiah per bungkus. Selain itu, ada gorengan tiga ratusan dan sate usus lima ratusan (murah, Bok).

Jangan lupa untuk mengambil lauk dan minta dibakar ya, dijamin rasa makanannya makin menggoda iman. Angkringan Pak Panut paling tepat dikunjungi setelah maghrib. Para mahasiswa dan mahasiswi kece yang sudah mandi serta berdandan banyak memilih tempat ini untuk makan malam.

7. Nasi Bakar Karangwuni


Nasi Bakar Karangwuni menawarkan menu paling inovatif, yaitu ya tentu saja nasi bakar! Nasi dibungkus daun pepaya dilengkapi kemangi dan daun sayur. Begitu dibuka, harumnya langsung semerbak membuat liur menetes. Lokasinya ada di Gang Karangwuni Jalan Kaliurang atau gang sebelah Circle Jalan Kaliurang km 5 (sebelah kanan jalan dari arah selatan).
Sumber: Dokumentasi Pribadi

8. Burjo Sumber Vitamin Bunderan UGM


Burjo memang banyak dan mudah dijumpai di berbagai tempat sekitaran kampus Jogja. Namun yang satu ini beda. Dia adalah burjo pelarian para mahasiswa UGM kala dini hari kelaparan. A’a penjaga yang sigap dan terdaftar sebagai The Viking garis keras adalah pesona utama. Satu hal yang berbeda adalah sambalnya yang kental akan rasa ikan.
Lokasinya tepat di depan Rumah Sakit Panti Rapih, selatan Bundaran UGM. Harga? Selayaknya burjo lah, di bawah sepuluh ribu kenyang.

Apakah kamu jadi pengen reuni di Jogja?