rasyidari11
TS
rasyidari11
Mispersepsi Netizen Tentang Mindanao
Welcome To My Thread



Quote:


Baru-baru ini ranah jagat maya khususnya platform Facebook sedang diramaikan soal salah persepsinya Pulau Mindanao yang mana seharusnya pulau tersebut berada pada otoritas pemerintahan Filipina. Dalam unggahan Detik.compada tanggal 31 Januari 2019 Seperti ini saking viralnya BBC Indonesia sempat membagikan ulang pada 3 Februari yang lalu dan menambahkan kata berupa #filipina. Ada salah satu Netizen yang bisa di sebut seperti itu mengkomentari seperti ini "Bruakakak. Bangun jalan tol sampai ngutang . Tapi nyatanya tetep aja rakyat miskin gak bisa menikmati hadeh rezim sontoloyo." tak hanya itu Netizen lain pun ramai-ramai mengkomentari seperti ini "Infrastuktur infrastruktur infrastruktur......mana yg bangga2in infrastruktur.....lihat tuch."

Dan masih banyak lainnya Netizen yang mengkomentari seperti itu. Padahal Pulau Mindanao sendiri berada di Filipina tapi kenapa Netizen yang Maha Benar mengkomentari seperti itu? Apakah mungkin karena skarang lagi musim pemilihan dan beberapa bulan lg akan ada pemilihan Presiden mungkin karena faktor ini yang mempengaruhi Netizen mengkomentari seperti itu atau sedang mencari kesalahan kandidat Presiden.

Tidak hanya berita itu saja mungkin diantara kalian pernah melihat beberapa berita dan banyak komentar Netizen yang maha benar bertebaran di jagat raya Facebook. Saya sebenarnya heran akan tingkah Netizen seperti ini apakah Netizen tidak membaca isi konten berita tersebut karena malas mungkin atau Netizen ini mungkin sudah tau isi kontennya seperti itu. Mungkin para netizen lah yang akan menjawab pertanyaan saya ini emoticon-Big Grin. Seharusnya para netizen ini telah mendapatkan pendidikan yang bagus dan seharusnya tahu teritori wilayah Indonesia mana teritori wilayah Filipina mana atau seharusnya Netizen ini pernah belajar tentang peta Dunia.

Dalam hasil studi berjudul “Social Clicks: What and Who Gets Read on Twitter?” (2016). Studi ini menemukan dari 2,8 juta artikel yang dibagikan di media sosial, sebanyak 59 persen sama sekali tidak diklik. Ini mengindikasikan orang cenderung merespons artikel berita di media sosial tanpa pernah benar-benar membacanya. Mungkin karena terlalu banyak berita yang tersebar di Facebook sehingga Netizen enggan membaca isi dari berita tersebut. Penyebab itu lah menunjukkan betapa buruknya pemahaman Masyarakat kita tentang Negara yang tercinta kita ini Indonesia. Dalam studi lembaga spesialis riset pasar asal Inggris, Ipsos MORI, Indonesia secara berturut-turut masuk dalam daftar 10 besar negara dengan indeks ketidakpedulian dan mispersepsi terendah pada 2016 hingga 2017.

Dari 40 negara yang disurvei Ipsos, Indonesia menduduki peringkat 10 dalam daftar “Indeks Ketidakpedulian” pada 2016. Lebih lanjut, pada 2017, Indonesia menempati posisi enam dalam daftar “Indeks mispersepsi”. Saya tidak habis pikir dengan tingkah Netizen seperti itu di Facebook sejauh saya melihat dari berbagai platform sosial media Facebook lah yang paling banyak tingkah laku Netizen yang maha benar menurut saya. Apa lagi nama-nama Presiden kita yang sering terpojokkan akan hal-hal seperti itu sungguh miris untuk di lihat masyarakat kita sendiri yang memperlakukan Presidennya dengan begitu.

Marilah kawan kita sebagai masyarakat yang cerdas dan mempunyai akal yang sehat mari kita ubah pola Fikir kita tentang Negara sendiri maupun Presiden kita. Dan jangan lupa kalau GanSis menemukan berita dari berbagai Platform sosial media untuk dibaca terlebih dahulu agar tidak salah mispersepsi.

Mungkin begitulah rasa kegundahan hati saya terhadap Netizen-netizen seperti ini mari kita majukan terus Negara Indonesia dan terus dukung Presiden kita nanti siapapun pemenangnya kelak.

Jangan lupa Ngopi Sek Lur emoticon-coffee

Quote:

1
3.5K
21
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Tampilkan semua post
ivan.haz
ivan.haz
#3
Sori. Aku kira masih di bp
Tnyt threas lounge
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.