n4z1.v8Avatar border
TS
n4z1.v8
Sambangi Habib Luthfi, Ustaz Abdul Somad Diajak Kokohkan Dakwah Lewat NU


Jakarta - Ustaz Abdul Somad (UAS) menyambangi Habib Luthfi bin Yahya di Pekalongan, Jawa Tengah. UAS diberi pesan oleh Habib Luthfi untuk bersama-sama dakwah melalui Nahdlatul Ulama (NU).

Foto pertemuan UAS dan Habib Luthfi diunggah di akun Instagram @nahdlatululama, seperti dilihat detikcom, Sabtu (9/2/2019). Dalam foto tersebut, UAS yang memakai baju putih dan kopiah hitam tampak bersalaman dengan Habib Luthfi.

"Ustaz Abdul Shomad (UAS) berbaiat Thoriqoh Qodliriyah wa Naqsyabandiyah kepada Mursyid, Habib Luthfi bin Yahya (Rois Aam Jatman NU), hari ini di Pekalongan, Jawa Tengah," tulis akun tersebut.


Di foto lainnya, UAS tampak mencium tangan Habib Luthfi. UAS juga diajak untuk mengokohkan dakwah lewat NU sebagai suatu organisasi.

"Pesan Habib Luthfi bin Yahya (Rois Aam Jamiyyah Ahliththoriqoh Al Muktabaroh An Nahdliyah/ JATMAN NU) Mengajak Ustadz Abdul Shomad (UAS) untuk bersama-sama mengokohkan dakwah melalui NU sebagai jamiyyah yang menjaga & mengamalkan ajaran Islam ahlussunnah wal jamaah di Indonesia dan dunia," tulis akun @nahdlatululama.

Momen silaturahmi itu juga diunggah oleh UAS di akun Instagram-nya. Dalam pertemuan itu, UAS menyerap banyak nasihat dari Habib Luthfi.

"Silaturrahim ke kediaman Habib Luthfi bin Yahya. Masya Allah, menyejukkan, zahir dan batin," ujar UAS.

Berikut pernyataan lengkap UAS tentang pertemuannya dengan Habib Luthfi:

Silaturahmi ke Habib Luthfi Bin Yahya:

1. Alhamdulillah sampai di Semarang, dijemput KH. Anis Maftuhin, KH. DR. Fadholan dan KH. DR. Muhammad Afifuddin

2. Setelah mampir di Pesantren yang dipimpin KH. DR. Fadholan di lingkungan UIN Semarang, perjalanan dilanjutkan ke Pekalongan. Bertemu dengan KH. Arif Hasanul Muna sahabat di Mesir dulu

3. Silaturrahim ke kediaman Habib Luthfi bin Yahya. Masya Allah, menyejukkan, zahir dan batin

4. Mohon ijazah zikir, doa dan nasihat. Kata-kata beliau penuh hikmah, "Pohon itu, kalau sudah berbuah, akan ada kalong, ada semut, ada hama, itu baru pohon. Kalau cuma berbunga, belum pohon besar", kalimatnya penuh makna

5. Kata beliau, "Lautan itu luas. Ada perahu Qadiriyah yang dibawa Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani, ada perahu Naqsyabandiyah, tapi lautannya tetap La-ilaha-illallah"

6. Beliau melanjutkan agar tetap menjadi benteng Ahlussunnah Waljama'ah.
Kalong
=========

Hmmmmmmm......
Intermezo sedikit.
Ngomongin kalong jadi ingat kampret. Ya begitulah. Mahluk paling songong. Buta mata buta hati. Buah segitu gede cuma dimakan sedikit. Kufur nikmat!

----------

Bahasan berat sebenarnya kalau mau membicarakan soal Ustadz Abdul Somad. Dan tulisan ini bukan untuk memojokan, menistakan, ataupun menghujat. Ini lebih tepat disebut mempertanyakan atau mengkritik sikap Ustadz Abdul Somad selama ini.

Ada beberapa hal yang sebenarnya mengganjal mengenai kejadian-kejadian lalu, seperti penghinaan terhadap seorang wanita yang melepas hijabnya meskipun hanya dia yang tahu alasan sebenarnya, padahal waktu pilkada DKI Jakarta, kubu yang menang sekarang begitu bergemuruh suaranya mengelu-elukan.

Hanya sekejap. Semudah membalik telapak tangan, semua menghina. Dan termasuk Ustadz yang bilang menghina orang sombong termasuk ibadah. Padahal ucapan menghina apalagi menghina fisik termasuk kategori sombong dan melawan takdir Allah. Allah yang memberi rupa wajah seseorang, dan manusia sebagai mahluk ciptaan-Nya hanya bisa menerima tanpa bisa meminta dan menolak.

Apalagi, mohon maaf Ustadz. Ustadz juga bukan termasuk dalam kriteria orang yang tampan atau ganteng. Jauh banget Ustadz. Ini kalau kita bicara jujur ya. Bukankah jujur itu lebih baik meskipun menyakitkan? Andai... Ini andai. Andai Ustadz bukan seorang Ustadz yang punya ilmu agama tinggi, pastinya Ustadz tak akan dielu-elukan banyak orang. Ustadz mungkin sama seperti orang lain seumuran Ustadz. Dan itu bisa jadi apa saja.Meskipun banyak sinetron di TV sekarang banyak juga yang mencari orang jelek buat menaikan rating. Itu Kufur Nikmat kan Ustadz?

Allah mau menciptakan manusia seperti apa saja tinggal Kun Fayakun koq. Allah yang menciptakan saja gak lantas marah dan membakar kepala serta wajah wanita itu, kenapa Ustadz malah jadi yang menghina??????? Sudah minta maaf, Tadz?

Ijtima Ulama. Pasti tahu dong dengan hal yang satu ini? Apa Ustadz tidak merasa dibohongi dengan kotornya politik? Ijtima Ulama lho. Labelnya berat, bawa-bawa Ulama.
Dan Ustadz mengamini. Padahal berapa banyak Ustadz yang hadir disana? Dari golongan mana Ulama-Ulama tersebut? Apa yang hanya berseberangan dengan pemerintah saja yang layak disebut Ulama? Imam Besar? Bukankah Indonesia hanya mengenal Imam Besar untuk sebuah Masjid Raya? Bukankah jargon-jargon Imam Besar itu hanya ada di kalangan Syiah yang selalu dipojokan Sunni? Mengapa Ustadz amini?



Dan ketika Ijtima Ulama itu menghasilkan sebuah drama yang akhirnya terungkap, tak adakah rasa malu dihati Ustadz? Ijtima Ulama lho, Tadz. Seharusnya menghasilkan rekomendasi tokoh yang Kharismatik, Islami, teduh, mengayomi, mengatakan hal-hal yang benar, santun, berakhlak mulia, punya aqidah yang JELAS, PAHAM agama Islam, bisa menjadi Imam dalam agama dan dalam urusan negara. Nyatanya? Zonk! Tak malukah Ustadz?

Bela Ulama. Wah, ini lagi. Pasti Ustadz ngelotok lah. Sesalah-salahnya Ulama, sebenar-benarnya kita sebagai makmum. Tapi herannya, kenapa jargon seperti ini justru memghadirkan Ulama-ulama yang suka memprovokasi rakyat, memusuhi muslim yang berseberangan, suka berkomentar semaunya, tak pernah mau Tabayun? Kenapa Ustadz?

Muslim di Indonesia koq kesannya jadi menakutkan dan dibawa menakutkan, entah sadar atau tidak. Seolah-olah muslim itu digambarkan sebagai orang yang kuat dan bisa berbuat semaunya hanya dengan membawa nama ummat. Mengayomi hanya karena 'membiarkan yang lemah hidup' padahal dirinya kuat? Inikah Islam kita?????

Ingat waktu Aksi Bela Agama itu Ustad? Tokohnya sudah jadi cawapres. Terpidananya sudah keluar penjara. Sementara Imamnya masih diantah berantah. Pasukannya satu persatu masuk penjara. Ini mirip security yang jaga shift-shift'an. Satu masuk, yang lain santai. Satu keluar, eh yang masuk koq rombongan, malah rebutan!

Aksi Bela Ulama. Ngomong-ngomong cawapres dari Presiden sekarang itu mantan tokoh Aksi Bela Agama lho Ustadz. Dan beliau adalah Tokoh NU kharismatik. NU yang sama demgan NU Ustadz. Masihkan Ustadz keukeuh dengan Ijtima Ulama dengan drama India itu? Masih????? Wew. Baru kemarin Tokoh NU paling kharismatik dihina seekor hewan tak berakal. Tak marahkah Ustadz?

Banyak pertanyaan di kepala ini. Melihat Ustadz sama pusingnya dengan saya memandang barisan di kubu sana itu. Dipandang, pengen berpaling. Udah berpaling, tapi geregetan.

Ada virus trojan horse.
Ada penyakit sapi gila.
Ada matahari yang bangkrut.

Sehat selalu Ustadz. Insya Allah 2029 jadi Menteri Agama. Setahun aja. Kan 2030 Indonesia bubar.

GIF
Diubah oleh n4z1.v8 09-02-2019 19:35
23
7K
66
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Tampilkan semua post
rickrecktAvatar border
rickreckt
#1
Kalian tuh perlu Reformasi, gk terjebak ke dogma masa lalu saja, kalo engga ya gini2 terus, cuma beda aktor2 nya doang..

Malah makin lama nampak makin parah, yg ngluarin fatwa anti pluralisme saja sampe dijunjung dipuja, dicap moderat dan toleran emoticon-Traveller
2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.