Telah banyak institusi-institusi yang mengkampanyekan tindakan anti rokok. Banyak pula yang mengamini itu, dan membuat kesimpulan umum terhadap perokok. Lembaga-lembaga pemerintahan pun mendukung kampanye tersebut, dengan melarang aktivitas merokok. Salah satu contohnya adalah area di sekitar universitas. Ini membuat para mahasiswa perokok harus mengembangkan ilmunya untuk memenuhi hasrat merokok.
 
Pengembangan ilmu yang dilakukan mahasiswa perokok tampak mencengangkan. Berikut daftar kesaktian para mahasiswa perokok yang berhasil ditemukan.


1. Mahasiswa perokok yang suka membaca memiliki konsentrasi tinggi.


Tidak percaya? Coba perhatikan para mahasiswa perokok ketika membaca buku. Mereka cenderung akan susah dialihkan perhatiannya. Ini karena aktivitas merokok membantu pikiran mereka untuk tetap terkonsentrasi menyerap kosa kata dan menyusunnya di dalam pikiran.
 
2. Lebih tenang ketika menghadapi masalah.


Manusia membutuhkan penyaluran terhadap kegelisahan ketika bertemu dengan masalah. Ketika banyak orang cenderung berteriak atau bertindak ekspresif saat emosi, para mahasiswa perokok malah tidak. Mereka akan menyulut rokoknya, menghembuskan asap, dan tetap tenang serta memikirkan jalan keluar dari problematika.
 
3. Lebih bisa menahan lapar.


Dana yang terbatas, akan membuat mereka harus menghemat pengeluaran. Di saat para non-perokok makan dengan lahap, mahasiswa perokok malah cenderung berpuasa. Jatah uang untuk makan, sebisa mungkin diirit untuk membeli rokok. Di sini keliatan kepiawaian mereka membagi uang untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
 
4. Mahasiswa perokok malah lebih pintar bergaul.


Menjadi akrab dengan para perokok itu mudah. Cukup melakukan aktivitas merokok bersama. Hal itu bisa dilakukan meskipun latar belakang ekonomi dan sosial orang-orang itu berbeda. Coba bandingkan dengan aktivitas lain, semisal anak clubbing. Mereka umumnya hanya bisa bergaul dengan orang-orang yang mampu membayar tiket masuk night club.
 
5. Mahasiswa perokok berani tampil beda.


Di kala stigma perokok itu buruk, mahasiswa perokok tetap berani  merokok meskipun sendirian. Ini adalah bentuk keberaniannya menjalani kehidupan sendirian, di waktu banyak orang mencemoohnya.
 
6. Mahasiswa perokok lebih sadar diri.


Sadar bahwa merokok akan menambah bau mulut dan baju, mereka menyiapkan antisipasinya. Misalnya dengan membawa permen karet atau parfum. Ini adalah penanda bahwa mahasiswa perokok cukup mawas diri dengan keadaan dirinya.
 
7. Mahasiswa perokok itu romantis.


Mereka terbiasa dengan konsep “dua menyatu”. Itu karena mereka paham, tidak ada rokok tanpa korek dan sebaliknya. Maka jangan salah kalau mahasiswa perokok cenderung setia sama pasangan dan menolak pihak ketiga.
 
8. Teliti.


Sebenarnya ini kesaktian lanjutan dari nomor tujuh. Karena rokok tak bisa hidup tanpa korek, maka ia cenderung teliti mempersiapkan kebutuhan.

Bagaimana? Sakti kan? Itu daftar kesaktian yang bakal susah dikalahkan oleh para non-perokok.