• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Polwan ini Menangkap Sendiri Orang yang Mempersokanya di Waktu Kecil

Aboeyy
TS
Aboeyy
Polwan ini Menangkap Sendiri Orang yang Mempersokanya di Waktu Kecil


Banyak kasus pelecehan seksual yang tidak terungkap, karena korbannya tidak melapor. Entah karena korban merasa takut sebab diancam, tidak tahu ke mana harus mengadu, atau karena ada alasan lainnya. Meski demikian, sang korban akan selalu mengingat peristiwa itu sebagai mimpi buruk yang harus segera diakhiri, dengan menunggu waktu yang tepat.

Dilansir dari rakyatku.com(25/6/18), seorang perempuan di Brasil baru berani melaporkan kasus rudapaksaan yang dialaminya setelah 7 tahun, dan menangkap pelakunya setelah 11 tahun, saat ia telah menjadi seorang Polwan.

Diceritakan, wanita malang tersebut bernama Tabata. Dia dilecehkan secara seksual oleh seorang teman ayahnya selama dua tahun, yaitu sejak ia berusia 9-11 tahun. Sang pemerkosa bernama Fabrico, yang berteman akrab dengan ayahnya, sehingga ia sering tinggal bersama keluarga Tabata.

Sikap Fabrico yang ramah dan pandai bercerita, membuat Tabata cepat akrab dengannya. Namun keakraban itu akhirnya dimanfaatkan oleh Fabrico untuk bisa menggaulinya.

Tabata yang masih belia, pada awalnya tidak mengerti apa yang dilakukan Fabrico terhadapnya, meski ia selalu berontak setiap kali Fabrico ingin melakukan itu. Terkadang ia berhasil lolos, dan terkadang Fabrico lebih gesit menangkap tubuh kecilnya. Begitulah yang terjadi selama sekitar 2 tahun itu.
***
Mengapa hal itu bisa berlangsung selama 2 tahun? Mengapa Tabata tidak melapor kepada oangtuanya? Ternyata Tabata masih bisa berpikir cerdas. Tabata sadar bahwa ayahnya adalah seorang yang tempramen, sehingga ia khawatir kalau ayahnya akan membunuh Fabrico sehingga ia masuk penjara. Sedangkan ibunya sedang sakit, sehingga takut menambah parah penyakitnya.

Untungnya, setelah berusia 11 tahun itu, Tabata bisa menghindar dari Fabrico. Dan ketika berusia 16 tahun, ia mulai menceritakan pengalaman pahitnya itu kepada teman-teman sekolahnya, dan mereka akhirnya memberitahukan kepada ibunya.

Setelah itu, Tabata baru berani melaporkan kejahatan itu ke polisi. Namun jaksa malah memarahinya, karena mengapa baru sekarang melapor. Kasusnya sudah lama, sehingga susah mencari barang bukti, begitu kilah Jaksa, sehingga kasusnya tak bisa diproses.

Saat ini, Tabata berusia 24 tahun dan sudah menyelesaikan pendidikannya di Akademi Polisi. Dengan wewenang dan kekuasaannya sebagai aparat, akhirnya Tabata bisa menangkap Fabrico Desember 2016 silam. Ternyata Fabrico juga melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa gadis lainnya.

"Sebenarnya rekan kerja saya yang menangkapnya, namun saya menjebloskannya ke dalam sel dan menguncinya,” kata Tabata.(*)
***
Kasus serupa juga pernah dialami seorang siswi SMA di Ambon. Diceritakan oleh teman Ane yang mengajar di sana, ada seorang siswi yang tiba-tiba terlihat selalu murung dan tidak semangat. Setelah teman Ane itu bicara empat mata dengannya, ia menceritakan bahwa ia sudah setahun selalu digauli oleh ayah kandungnya. Ia tak berani melapor karena khawatir ayahnya masuk penjara, dan ia gagal menyelesaikan sekolahnya. Ia menyatakan punya keluarga di Papua. Karena itu, teman Ane itu langsung membuatkan Surat Pindah Sekolah ke Papua.

Beberapa tahun kemudian, gadis itu datang bertamu ke rumah teman Ane itu. Ia menjelaskan bahwa ia sudah tamat kuliah dan sudah bekerja. Ia berterima kasih karena sebelumnya ia sudah berniat bunuh diri untuk mengakhiri kasus yang dialaminya itu. Namun dengan kebijakan sang guru, akhirnya ia bisa sukses, tanpa harus memenjarakan ayahnya.(*)
Spoiler for Referensi:

Quote:
Diubah oleh Aboeyy 03-07-2018 19:11
0
5.6K
27
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Tampilkan semua post
dhinie08
dhinie08
#26
wow, amazing, sekalian aja tembak burungnya. emoticon-Big Grin
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.