• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Pengalaman Pertama Ane Datang ke Konser Musik Klasik Asal Belanda

fancewAvatar border
TS
fancew
Pengalaman Pertama Ane Datang ke Konser Musik Klasik Asal Belanda
Hai gansist! Apa kabar?
emoticon-Peluk

Lewat thread ini, ane mau cerita pengalaman ane menghadiri konser musik klasik untuk pertama kalinya dalam hidup ane, jadi bisa dibilang konser musik ini bersejarah banget lah. Ceritanya adalah sekitar 1 minggu lalu ane lihat di inbox email ane ada masuk email newsletter dari Erasmus Huis.


Foto: Dok. Pribadi

Buat agan yang belum tau, Erasmus Huis ini adalah pusat kebudayaan Belanda di Jakarta yang biasanya sering menggelar event musik, film, dan pameran gitu lah. Ane pernah ke sana buat screening film dan belum pernah nonton acara musiknya, jadi pas ane baca emailnya ane langsung tertarik buat datang. Apalagi ada tulisan Free Admission alias GRATIS emoticon-Big Grin Kapan lagi ane bisa menyaksikan konser klasik kelas dunia secara GRATIS di Jakarta?

Ohya, sekarang ane mau bahas Pynarello, yang menggelar konser musik klasik ini. Dari banyak newsletter yang ane terima, Pynarello ini adalah kelompok musik klasik yang isinya anak-anak muda dari Belanda. Bisa dikatakan, kehadiran kelompok ini bagaikan angin segar dalam hal penampilan musisi klasik di atas panggung. Mereka memainkan beragam musik masterpiece tanpa konduktor musik dan bahkan tanpa sheet musik! Awalnya pas ane baca nih, lah masa sih mereka nggak ada konduktornya? Terus kok bisa nggak pake sheet musik?

Event ini emang nggak ada daftar/booking seats dulu gan, jadi ya emang siapa yang lebih cepat datang, dia bisa masuk ke hall tempat acaranya. Jadi acara yang ane datengin ini bertempat di Erasmus Huis, Kuningan, Jakarta yang mana setau ane hall-nya bisa muat sekitar 300 orang. Konser dimulai pukul 19.30, karena ane takut nggak dapat seats di dalam hall jadi ane udah sampai di Erasmus Huis jam 18.45 jadi masih bisa keliling untuk lihat-lihat. Btw lagi ada Dutch + Droog Design Exhibition di Erasmus, jadi sembari nunggu ya ane lihat-lihat aja dulu.

Pukul 19.15 akhirnya para penonton dipersilahkan untuk masuk ke dalam hall. Ane yang udah standby dari sekitar setengah jam lalu pun ikut masuk di awal-awal. Malam itu rhuaameeee buangeeeed. Bahkan nggak kerasa langsung penuh itu bangku dalam hall dan ternyata ada sekitar 100 orang yang nggak kebagian untuk masuk dan mereka akhirnya menonton di luar secara LIVE, jadi disediakan layar LCD gitu gan buat yang nggak kebagian.


Suasana di dalam hall. Foto: Dok. Pribadi

Sekitar pukul 19.35, MC membuka acara dan ngasih tau ke penonton bahwa Pynarello ini sebenarnya beranggotakan 60 orang totalnya, tapi yang datang untuk konser ke Jakarta "hanya" 10 orang termasuk sang inisiator Pynarello, Lonneke van Straalen yang mana adalah pemain biola dan dia udah pernah meraih penghargaan Prix Madeleine Margot 2017, penghargaan tertinggi di Belanda untuk musisi yang paling inovatif. Para musisi ini ternyata hanya menggunakan bahasa tubuh untuk berkomunikasi saat tampil karena mereka memang tidak ada kondutor musik! Makin nggak sabar lah ane!


Foto: Dok. Pribadi

Semua pertanyaan di kepala ane akhirnya terjawab saat konser hari Minggu malam kemarin gan. Nggak lama setelah MC membuka acra, para musisi yang berjumlah 5 orang masuk ke stage diiringi tepukan meriah dari penonton. Lampu dimatikan dan musik klasik turut menggema di dalam hal. Semua penonton seakan terbius dengan lantunan musik malam itu. 1 trek musiknya kira-kira sekitar 10-15 menitan dan itu ane beneran terpesona sama musik yang ditampilkan, sebagus itu ternyata. Setelah 2 trek, mereka berganti personel gansist dan di 3 trek terakhir mereka full team.

Yang jadi kejutan adalah para penonton diajak untuk ke atas panggung untuk menyaksikan langsung dari dekat performance mereka, lucu ya konsepnya meski jadinya penonton yang duduk jadi agak ketutupan sih emoticon-Frown Ohya, setelah mereka pamit, mereka juga ngasih kita surprise performance dengan membawakan lagu Topi Saya Bundar/Burung Kakak Tua yang mana membuat para penonton bernyanyi bersama.


Foto: Dok. Pribadi

Awalnya ane ngira musik klasik bakalan bikin ane ngantuk semacam lullaby gitu, tapi ternyata Pynarello ini membawakannya dengan beda yakni intens banget banget. Jadi meski mereka membawakan musik klasik, tapi terbukti hampir 1 ruangan menikmati musik yang ane kira awalnya adalah "musik eksklusif" gitu gan. Pantes aja Pynarello dikatakan sebagai adventurous, rebellious, dan fleksibel.

Setelah ane pernah menyaksikan konser musik beragam genre, akhirnya ane merasakan konser musik klasik dan ane ngerasa kalau Minggu malam kemarin adalah one of the best night in my life! Like seriously! Btw lagi, ini bukan thread sponsor, tapi setau ane Pynarello ini masih keliling Indonesia ke Medan dan Surabaya. Kalau agan pengen merasakan sensasi nonton musik klasik yang beda, coba deh langsung cari infonya ke website atau Instagramnya Erasmus Huis gansist.


Foto: Dok. Pribadi

Sekian thread dari ane gansist, emang fotonya sedikit banget ya karena menurut ane kebanyakan foto justru jadi mengganggu penonton lain, apalagi itu suasana hall-nya gelap kan, kalo ada cahaya dari hape jadi ganggu aja. Ini sih sebenernya ane yang ngerasa cukup keganggu karena banyak banget orang yang nggak berhenti foto/IG Story di saat penonton lain menikmati sajian konser.
6
3.5K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Tampilkan semua post
fancewAvatar border
TS
fancew
#29
Quote:


Quote:


Quote:


kalo ane pernah dateng jadi waktu itu daftar newsletter di sana kita tinggal kasih input email gan, tapi barusan ane baca di webnya bisa kita daftar dengan cara kirim email atau agan bisa follow sosmed ig, fb, twitter mereka karena beragam acaranya selalu diupdate di sana.

>>Fadel999 gak kok gan ini buat publik dan nggak ada undangan kemaren itu, cuma poster aja jd kita tinggal dateng emoticon-Big Grin

Diubah oleh fancew 07-02-2019 03:51
1
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.