londo.046Avatar border
TS
londo.046
Bahagia Bersama, atau Bahagia Sendirian?


Pernah tidak anda mempertanyakan hal ini. Lebih enak bahagia sendiri, atau bahagia bersama? Jujur saya sering bertanya seperti itu, dan saya menemukan jawaban, jika bahagia bersama itu lebih enak. Jawaban yang membuat sebagian orang menganggap saya terlalu "kiri". Yah, kan Sosialis kiri dianggap terlalu mementingkan kesejahteraan bersama dan membatasi kemerdekaan individu. Saya kurang spendapat dengan pernyataan ini.



Saya tidak melarang jika ada orang yang ingin sukses dan meraih pencapaian tertinggi. Tapi, kalau sudah ada di puncak menara gadingtolong ingat yang ada di bawah. Kalau memang bisa diangkat dan diajak maju bersama, apa salahnya jika diajak maju. Diajak bahagia bersama, dan merasakan sukses sama seperti yang anda rasakan. Jika tidak bisa, ya paling tidak bagi lah sedikit kebahagian anda pada mereka.



Jika anda adalah seorang Bos, CEO atau posisi yang mempunyai bawahan, anda bisa mengimplementasikan bahagia bersama ini dengan lebih mudah. Membayar upah mereka sesuai dengan beban kerja yang sudah mereka lakukan. Jadwal pembayaran juga jelas dan tidak seenaknya ditunda. Kalau dimajukan silahkan hehe. Kalau mereka mengerjakan lebih dari yang ditargetkan, ya berikanlah mereka insentif yang pantas. Ini hal-hal kecil yang bisa membuat orang lain bahagia.



Soal pemberian hak, kadang ada perlakuan yang "diskriminatif"untuk pegawai magang. Pekerjaan mereka kadang sangat berat, dan berlebihan, tapi upah mereka lebih kecil dari pegawai tetap. Ini kan tidak adil namanya. Dalihnya, untuk mengetahui kemampuan si anak baru. Sah saja, anda memberikan beban kerja yang lebih berat kepada anak magang, tapi akan lebih baik jika upah yang mereka terima sama dengan pegawai tetap. Dengan diperlakukan layaknya pekerja tetap, bukankah si anak magang akan bekerja dengan sungguh-sungguh?

Mental mereka juga akan terbentuk. "Oh, kerja di sini mau magang atau tidak sama saja, yang dinilai itu kinerja. jadi saya akan bekerja dengan sungguh-sungguh." Kira-kira begitulah kata mereka dalam hati. beda kalau mereka sudah dibedakan. mental mereka akan jadi pendendam dan pemalas. "OK, gw magang akan sungguh-sungguh. Lihat nanti kalau gw masuk, gw kerjain anak magang yang baru." Jika anda jadi boss, mana maindset anak buah yang anda pilih?



Uang adalah salah satu sumber kebahagian, tapi kadang uang juga bisa menjadi sumber pertikaian. Kapan uang bisa menjadi sumber pertikaian? Saat ada yang merasa ada yang salah dengan distribusi uang. Gampangnya, ada orang yang tidak bahagia dan merasa orang yang bahagia dengan pemilikan uang yang didapat dengan ketidak adilan. konkretnya, boss semakin kaya, tapi karyawan gini-gini saja. Padahal kinerja usaha juga bagus.

Jadi, apakah pemikiran saya soal bahagia bersama itu salah? Terlalu condong ke kiri bahkan menuju komunis? Silahkan anda bayangkan dan rasakan. Tinggal bersama orang yang bahagia dengan tinggal dengan orang yang tidak bahagia itu enak mana? Salam Damai.



Merdeka!

Sumber Gambar : sini, sini, sini, sini, sini
17
7.1K
76
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Tampilkan semua post
wisnuekosutomoAvatar border
wisnuekosutomo
#23
Quote:


Cara Rasulullah SAW memang paling ideal tapi banyak pengusaha sekarang yang bahkan Muslim pun meninggalkan cara Beliau karena dianggap kurang menguntungkan emoticon-Cape d... (S)
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.