Musim Hujan, Waspada Pengendara Motor Matic (Nggak Masuk Nyesel, Gan)

Beranda

...

The Lounge
Musim Hujan, Waspada Pengendara Motor Matic (Nggak Masuk Nyesel, Gan)

iskrim

25-01-2019 11:01

Musim Hujan, Waspada Pengendara Motor Matic (Nggak Masuk Nyesel, Gan)

[ HT# 445 ]

Hujan rupanya masih enggan pergi di penghujung bulan January 2019 ini sejak akhir tahun lalu. Hujan sebuah anugerah bagi orang-orang yang berfikir. Ya, adanya hujan menandakan musim panas telah berlalu di gantikan oleh udara yang dingin, dimana-mana basah karena air.

Tapi hebatnya manusia, panas maupun hujan terutama kita sebagai pemilik motor terus saja berpacu. Hujan ya kebasahan, panas yah kegerahan, hehe. Apalagi hidup kita tergantung diatas kuda besi alias motor ini, tentu hujan dan panas bukanlah lagi rintangan.

Licin,
Matic Jangan Melejit! (Dulu)

Orang boleh saja semangat mencari nafkah untuk keluarganya, orang boleh saja bersemangat memacu sepeda motornya ke suatu tempat, namun yang harus di ingat adalah ketika musim telah berganti, musim hujan telah tiba itu artinya kita juga perlu beradaptasi dengan situasi.

Kembali ke laptop sesuai judul. Ide tulisan ini berawal karena semenjak bulan September 2018 tahun lalu dengan mata kepala sendiri saya sering melihat pengendara khususnya motor bertransmisi otomatis alias motor matic sering tergelincir sampai ambruk di jalan.

Tergelincir sampai ambruk bukan karena senggolan atau di seruduk dari belakang, tapi jatuh dengan sendirinya! Hm, terkesan aneh ya, padahal tidak ada angin, tidak ada kerikil motor-motor matic seringkali berjatuhan di jalan dengan sendirinya.

Saya sendiri bingung antara harus geli atau kasihan, tapi segera menolongnya. Ketika saya tanya kepada si pengendara selalu jawabannya ; "Licin, mas", "Nggak tau nih, tau-tau kepleset trus jatuh", "Udah di rem tapi masih jatuh!". Itu tiga alasan diantara alasan lain kenapa pengendara matic sering jatuh sendiri di jalan saat hujan.

Makin penasaran kenapa sering terjadi demikian di mata kepala saya, kemudian ku coba cari tahu dan sedikit analisa saya sendiri (semoga saja analisa saya tidak salah, kalaupun benar pasti dari-Nya).

Alasan pertama, pengendara tidak menyadari kalau motor yang dibawanya memiliki diameter roda lebih kecil dari ukuran motor lain, ketika motor melaju kencang dan di rem mendadak maka ban memiliki beban dan dorongan yang lebih berat dan kuat dari ukuran diameter motor lainnya, apalagi ketika kodisi jalan licin dan basah maka tahu sendiri akibatnya.

Alasan ke dua, tidak mengetahui dasar pengereman di kondisi jalan basah. Mungkin berlaku untuk semua jenis motor, tapi khusus untuk motor matic harus lebih hati-hati lagi. Karena sifat mesin yang otomatis itulah tuas gas tanpa sadar di tarik terus akibatnya mesin terus berputar. Kemudahan mengendarai motor matic membuat orang seringkali terlena karena kepraktisan-nya, dikira rem tapi malah gas lagi yang di tarik. Teknik pengereman di jalan licin pun harus di kuasai, caranya utamakan rem belakang terlebih dahulu baru imbangi rem depan, lakukan perlahan hingga laju motor melambat, jangan berhenti mendadak. Tapi ketika akan menikung turunan utamakan rem depan secara perlahan baru diimbangi rem belakang, kenapa harus rem depan terlebih dahulu karena rem depan lebih berperan utama menahan daya dorong mesin dan beban motor ketika jalan turunan.

Berikut panduan pengereman motor yang baik dan benar:

Alasan ke tiga, belum ahli. Semua orang bisa naik motor tapi belum tentu menguasai motor matic. Ya, uniknya karena terlalu simple jadi suka canggung mengendarainya. Terlebih di saat musim hujan, kebiasaan melibas dengan motor bebek atau motor gede sebaiknya dihindari saat naik matic. Yang paling kasihan adalah pemula yang benar-benar baru mengenal motor, yang di ingat adalah gas dan ngegas saja, biasanya selalu pede dan belum mengetahui medan jalan, terlebih bertemu dengan jalan miring, tidak rata, berlubang, menikung tajam, kaget melihat kendaraan arah berlawanan, gagal fokus saat di klakson, maka resiko terjatuh lebih besar. Jadi jika kamu punya keponakan atau saudara yang lagi asyik-asyiknya punya motor matic tolong di ingatkan cara berkendara yang benar di saat musim hujan tiba.

Alasan ke empat, kondisi ban yang sudah gundul dan tekanan angin yang terlalu keras membuat daya cengkram karet ban berkurang menempel di aspal. Tips nya adalah jika musim hujan telah tiba ; melintas di daerah hujan, jalan basah, segera kurangi angin ban-sekitar 2 psi. Dengan sedikit mengurangi angin 2 psi maka ban akan lentur dan memiliki daya cengkram lebih baik saat berjalan di aspal.

Alasan ke lima, posisi duduk yang salah. Hm, ada benarnya coba perhatikan ini biasanya sering di temukan oleh pengendara wanita. Mereka seringkali duduk di bagian terdepan jok motor, otomatis posisi motor terpusat lebih berat di depan. Ketika motor melaju di jalur yang tidak rata atau berbelok maka motor menjadi lebih rentan untuk jatuh.

Alasan ke enam, keseimbangan yang lemah. Lagi, ini biasanya banyak terjadi pada kaum wanita. Mereka seringkali membawa barang atau anaknya melebihi kapasitas yang di tentukan atau membawanya dengan posisi yang kurang tepat. Faktor keseimbangan adalah sangat penting dikala mengendara motor matic saat jalan licin atau hujan. Jadi aturlah peletakan barang atau anak dengan menerapkan unsur keseimbangan. Menaruh barang hanya disebalah kiri saja atau menaruh anak di depan sebagai 'tameng' sangat tidak dianjurkan karena berpengaruh pada keseimbangan berkendara.

Alasan ke tujuh, tidak fokus. Ya ini tentu banyak di jumpai pengendara pria maupun wanita. Mengendara sambil main handphone atau menelepon menjadi faktor utama menyebabkan motor terjatuh. Memakai jas hujan model betmen, tidak melihat kontur jalan berlubang-berpasir dan lain-lain, lampu redup, visor helm yang buram atau mengembun dan lain sebagainya membuat kita sulit untuk fokus dan sulit kosentrasi. Jadi berhati-hatilah.